Warning: PG 18+
Wendy gelisah.
Ia benar-benar tidak bisa tidur setelah panggilan video itu usai. Saat Wendy mengirim pesan agar Chanyeol tidak perlu kembali malam itu juga, ponsel Chanyeol justru sudah tidak aktif.
Wanita itu terus mondar-mandir di kamar seorang diri. Dan setelah dirasanya ia lelah, Wendy justru memilih untuk tidur lebih dulu. Tidak apa juga meninggalkan Chanyeol tidur, toh suaminya itu juga punya kunci rumah cadangan.
Di sisi lain, Chanyeol yang baru saja tiba di Bandara Internasional Incheon itu langsung melesat ke dalam mobil sedan hitam yang menjemputnya.
Di dalam mobilnya, Seokjin sudah misuh-misuh karena jam tidurnya jadi terganggu. Bayangkan, ia sudah tidur dengan nyenyak sembari memeluk Jisoo dalam dekapannya, tahu-tahu ponselnya berdering keras akibat panggilan dari Chanyeol yang meminta di jemput di Bandara.
Gila, begitu pikir Seokjin saat ia harus menjemput Chanyeol pada pukul dua dini hari. Jika saja Chanyeol bukan atasannya, ia pasti sudah menolak dan menyuruh pria bertelinga lebar itu untuk naik taksi. Tapi, mana mungkin Seokjin sampai hati?
"Bukankah seharusnya besok baru selesai?" Tanya Seokjin, mulai mengendarai mobilnya untuk keluar dari area Bandara.
"Rapatnya sudah selesai, dan besok jadwalku hanya survei lapangan. Tapi, itu bisa diwakilkan oleh Kris. Dia akan mengirim hasilnya besok lewat surel."
Seokjin mengangguk mengerti. Walau jalanan Seoul malam itu sudah sunyi, hal itu tidak membuat Seokjin ugal-ugalan dalam berkendara. Ia masih sayang nyawa, istri, dan juga mobilnya.
"Kenapa kau pulang lebih dulu?"
"Wendy menangis." Jawab Chanyeol.
Tepat setelah kata itu terucap, mobil Seokjin berhenti di persimpangan karena lampu merah. Ia lantas menoleh cepat ke arah Chanyeol.
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Seokjin.
Chanyeol yang melihat hal itu hanya tersenyum miring tanpa menoleh, "Dia merindukanku."
Seokjin melemparkan tatapan datar. "Dasar. Kukira ada apa." Dengus Seokjin kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Chanyeol.
"Apa aku sudah menganggu waktumu dengan Jisoo?" Tanya Chanyeol dengan wajah tanpa dosanya.
Seokjin tersenyum masam sembari meremat keras setirnya. "Iya, teramat sangat, Tuan Park."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...