"Wendy-ah, tolong buka pintunya!"
Seokjin berteriak jengah seraya mengetuk pintu rumah Chanyeol. Sampai terdengar sahutan perempuan dari dalam, Seokjin baru bisa bernapas lega.
"Wannie~"
Chanyeol, laki-laki itu sedang berdiri dengan tangan kanan yang melingkar di leher Seokjin. Sekretarisnya itu menopang tubuh Chanyeol yang lunglai agar tidak terjatuh.
"Astaga, kenapa kau harus mabuk sih?" Protes Seokjin saat melihat Chanyeol masih meracau hal yang tidak jelas.
"Berisik sekali."
Tak lama kemudian, pintu utama itu terbuka. Menampilkan siluet kecil Wendy dengan gaun tidurnya. Ia terlihat bingung dengan pemandangan yang ada di hadapannya.
"My wifeu~" Racau Chanyeol gembira, ia kemudian merentangkan kedua tangannya lalu berjalan ke depan untuk mendekati sang Istri. Memeluknya erat.
"Kenapa dia bisa mabuk?" Tanya Wendy pada Seokjin.
"Ada hal yang mengganggu pikirannya, kurasa karena proyek yang kami jalani tidak kunjung menemukan titik terang."
Wendy tersenyum, kemudian mengangguk kecil seolah mengerti penyebab perihal Chanyeol yang tiba-tiba saja pulang dalam keadaan mabuk. Padahal, setelah menikah ia sudah jarang sekali pergi ke Bar.
"Maaf merepotkanmu, terima kasih Seokjin-oppa." Ujar Wendy berusaha menopang tubuh besar Chanyeol menuju kamar mereka di lantai dua.
"Perlu bantuan?"
Wendy menggeleng, "Terima kasih, aku bisa sendiri."
"Kalau begitu aku pulang, ya. Tolong rawat dia, Seungwan-ah." Wendy mengangguk.
Tubuh Chanyeol yang hampir setara dengan dua kali tubuh Wendy itu akhirnya berhasil direbahkan di ranjang mereka. Seketika peluh membanjiri kening dan leher Wendy setelah berjalan sembari menopang tubuh Chanyeol.
"Astaga badanku.." Keluh Wendy, merenggangkan tubuhnya sesaat.
"Kenapa kau tiba-tiba mabuk?" Tanya Wendy pada Chanyeol yang masih setengah sadar itu.
Tangan perempuan itu bergerak untuk melepaskan sepatu dan juga kaus kaki suaminya.
"Kenapa ya? Kira-kira, kenapa kah? Sayang, apa kau tahu kenapa tiba-tiba aku mabuk?" Chanyeol menjawabnya dengan racauan yang tidak jelas.
Wendy menghela napas sesaat. Lalu mendekati Chanyeol, ingin melepaskan jas dan juga kemeja yang sedang dikenakan olehnya.
"Entahlah, bukankah harusnya kau yang lebih tahu jawabannya?" Wendy mengangkat kedua bahunya acuh.
"Yeppeo." (Cantik.)
Chanyeol memuji Wendy saat perempuan itu menatapnya dari atas. Ia telah melepaskan jas dan kemeja suaminya, kini hanya tersisa kaus tipis tanpa lengan yang membalut tubuh bagian atas Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYSONE
Fanfiction[✔] Setiap wanita pasti selalu mengharapkan kehidupan pernikahan yang semulus nirmala. Tapi, bagaimana jika takdir berkata lain? Di usianya yang masih muda, Wendy sudah dititipkan sebuah amanah hidup tanpa adanya junjungan dari seorang adam. Semua p...