33

1.3K 175 5
                                    

"WangJi kau baik - baik saja?''

Lan QiRen melompat menembus kekacauan yang baru saja terjadi, menyambar tubuh keponakannya, menahannya agar tidak jatuh. Kedua tangannya masing - masing menahan pundak dan lengan Lan WangJi.

Suasana gelap, jelas tidak memungkinkan bagi Lan QiRen untuk memastikan keadaan Lan WangJi saat ini. Kepulan asap dari sisa kebakaran di kediaman keluarga Jin menyesaki ruangan. Suara batuk dari Lan QiRen dan Jin GuangYao terdengar, sementara Lan WangJi sendiri hampir tidak bisa menopang tubuhnya. Napasnya terasa berat. Dia masih belum sepenuhnya mencerna apa yang terjadi.

Beberapa saat lalu dia hampir menggunakan besi hitam yang dia kira akan bisa menghentikan semua kegilaan yang terjadi pada Wei WuXian, meski sebenarnya Lan WangJi tidak tahu cara menggunakannya. Dia hanya menduga, jika leluhurnya pasti membuat benda itu dengan bagian dari dirinya. Kenyataanya, leluhurnya membuat benda itu dengan mencampur darah keturunan Lan yang membawa jiwa iblis. Itu mungkin menjadi jawaban, kenapa benda itu juga bereaksi padanya.

Hanya saja, tiba - tiba Wei WuXian atau Lan WangJi harus menyebutnya XuanYu, tiba - tiba menggunakan kabut hitam untuk menyerangnya. Menghantam tubuhnya keras hingga terlempar membentur dinding. Membuat pegangannya pada besi hitam terlepas, benda itu terlempar ke salah satu sudut rumah dan langsung di sambar Wei WuXian.

Dalam situasi yang rusuh dan tidak terkendali, Lan WangJi juga pamannya mengira Xuan Yu pasti akan menghancurkan benda itu atau paling mungkin menggunakannya untuk menghancurkan jiwa Wei WuXian dalam tubuhnya, Lan WangJi tidak sanggup memikirkan hal itu hingga dia tanpa merasakan lagi sakit di tubuhnya berusaha bangkit dan merebut benda itu kembali. Sayang, Xuan Yu terlalu lihai. Dia bahkan tersenyum sinis saat menatap Lan WangJi. Dengan kabut hitam dalam kendalinya, Wei WuXian memecahkan kaca jendela, kabut hitam yang mengikutinya memadamkan seluruh api yang membakar di beberapa sudut ruangan, sementara dia sendiri melesat cepat keluar lewat jendela besar yang kacanya sudah pecah berantakan.

Lan QiRen tidak tinggal diam, dia mengejar Wei WuXian sebelum benar - benar keluar dari rumah, menebaskan pedangnya. Serangan mendadak itu cukup membuat Wei WuXian terkejut, dengan tangan kirinya dia menahan sabetan pedang. Tentu saja lengannya yang hanya terdiri dari daging tulang dan otot, tidak akan bisa dibandingkan dengan besi tajam dari bilah pedang itu. Hanya beberapa detik, Wei WuXian menurunkan lengannya, meski sedikit terlambat karena bilah tajam itu sempat menggores lengan atasnya. Besi hitam di tangannya terlepas dan kembali terlempar. 

Wei WuXian mendengus tidak suka. Dengan sapuan lengan yang tidak terluka, segulung kabut hitam menghantam Lan QiRen, mengirimnya ke dalam rumah, sementara Wei WuXian meneruskan niatnya pergi dari kediaman keluarga Jin. 

Bukan hanya Lan QiRen yang kaget dengan tindakan Wei WuXian. Orang - orang yang berada di luar rumahpun terkejut saat tiba - tiba kaca jendela pecah dan seseorang keluar bersamaan dengan selubung kabut hitam mengelilinginya. Tidak ada yang berani bergerak dari tempatnya berdiri apalagi berusaha menghampiri. Semua terdiam, tercekat dengan situasi mengejutkan yang secara beruntun terjadi.

Lan XiChen sebagai orang pertama yang tersadar dari rasa terkejutnya, segera berjalan mendekati jendela yang pecah tadi. Dia tidak berani masuk begitu saja, khawatir masih ada selubung yang menghalangi. Mencegahnya untuk masuk.

"Paman, WangJi'' suara Lan XiChen terdengar keras di tengah keheningan yang mencekam. Suara batuk menjadi jawaban dari panggilan Lan XiChen, membuat pria itu semakin khawatir.

"Paman...''

"XiChen.. bawa adikmu ke rumah sakit''

Lan XiChen tidak bisa menyembunyikan rasa leganya begitu pamannya muncul dari balik kepulan asap sambil memapah Lan WangJi. Terbatuk beberapa kali saat asap kembali masuk dalam jalur pernapasannya.

A Soul that Wanders in Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang