13

2.6K 290 6
                                    

Kekacauan melanda dengan banyaknya kematian mendadak terjadi di hampir seluruh negeri. Awal bencana itu berpusat dari QiShan, sebuah kota besar dimana keluarga Wen berkuasa. Keluarga yang secara turun temurun memegang kendali militer kerajaan. Adalah sesuatu yang aneh mengingat banyak juga anggota keluarga Wen yang juga berprofesi sebagai tabib yang tidak diragukan lagi kehebatannya, tapi wabah ini menyebar begitu cepat. Siapapun orang yang terkena, akan kehilangan kendali dirinya. Menjadi makhluk tanpa akal. Mengamuk layaknya orang gila sebelum akhirnya mati.

Raja segera memerintahkan untuk mengisolasi wilayah itu. Ribuan prajurit ditugaskan untuk menutup akses ke kota itu. Raja tidak ingin mengambil resiko wabah terus menyebar setelah berbagai upaya medis tidak bisa menghentikan kematian yang terus terjadi. Memerintahkan semua orang dari QiShan untuk tidak keluar  dari kota dan membunuh siapapun yang berani melanggar.

Tentunya hal itu menimbulkan kepanikan dan ketakutan. Semua orang yang sehat berusaha untuk keluar dari kota demi menyelamatkan hidupnya dan tanpa segan pula para prajurit akan melaksanakan perintah raja yaitu membunuh siapapun yang berani kabur. Meski begitu tetap saja banyak penduduk yang mencoba lari, karena, memang mereka punya pilihan apalagi, bertahan di dalam kota dengan resiko terkena penyakit aneh dan mati atau mencoba kabur yang juga berarti mengantar nyawa untuk mati, tapi setidaknya dengan kabur mereka masih memiliki sedikit harapan hidup meski sangat kecil.

Wen Mao, selaku kepala keluarga Wen murka mendengar keputusan raja yang memilih mengisolasi QiShan dibanding mengirim ahli pengobatan untuk membantu mereka. Wewenangnya untuk menggerakan tentara dicabut sementara oleh raja sampai keadaan membaik, itu yang dikatakan perdana menteri. Wen Mao tidak keberatan dengan itu, hanya yang membuatnya sangat marah adalah sikap raja yang membiarkan penduduk mati begitu saja tanpa pertolongan selain dari tabib - tabib yang memang tinggal di daerah itu juga beberapa anggota keluarganya yang memang berprofesi sebagai tabib.

Di hari ke dua puluh semenjak wabah muncul, Wen Mao sudah tidak bisa menahan kekesalannya dan akhirnya memilih melanggar aturan dengan keluar dari QiShan dan pergi menemui raja. Tidak ada satu orang prajuritpun yang berani mencegahnya. Hanya dengan tatapan mengintimidasinya, semua prajurit menyingkir dan memberinya jalan.

Wen Mao menghadap raja, meminta bantuan dan keadilan untuk penduduk di kotanya tapi raja tetap pada pendiriannya untuk tidak membiarkan satupun penduduk QiShan keluar dan menyebarkan wabah. Wen Mao berang, meski tidak melontarkannya secara langsung tapi pria tua itu undur diri dari hadapan rajanya dengan wajah mengeras menahan emosi kembali ke QiShan setidaknya masih mencoba membantu.

Dua malam setelah kedatangan Wen Mao ke kerajaan, suara seruling mengalun di tengah malam disertai kabut hitam melayang dari utara, menelusup di sela - sela dinding istana. Melayang - layang tanpa disadari prajurit penjaga dan menyebar ke berbagai sudut. Masuk melewati celah pintu dan jendela dan menghilang di balik kamar - kamar istana.

Esok harinya seluruh penghuni istana gempar saat seorang selir raja menikam seorang pelayan yang mengantarkan makanan ke kediamannya. Selir itu berteriak - teriak, menarik rambut panjangnya hingga beberapa helainya tercabut, bola matanya berputar mengerikan dan dua hari setelahnya selir itu tewas dengan wajah membiru sama dengan ciri - ciri penduduk QiShan yang terkena wabah. Pun begitu dengan penduduk di sekitar kerajaaan. Kematian bertubi - tubi melanda.

Menteri Jin GuangShan segera menuding Wen Mao yang datang ke kerajaan sudah membawa malapetaka dan menularkan wabah dan meminta raja untuk segera membasmi wabah ini hingga ke akarnya.

Dengan berbagai dukungan dan desakan dari para pejabat lainnya raja tidak bisa melakukan apapun selain memenuhi keinginan untuk membasmi sumber wabah, dengan kata lain mengirimkan prajurit untuk membersihkan QiShan.

A Soul that Wanders in Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang