21

1.8K 245 14
                                    

Ruangannya tidak terlalu luas, hanya ada satu single bed di tengah ruangan, sebuah lemari kecil dan satu set meja beserta kursinya. Sebuah jendela yang terkunci dengan tirai putih menutupinya berada di dekat kepala tempat tidur. Namun ruangan itu tertata rapi, lantainya juga bersih, tertutup karpet bulu berwarna coklat yang terasa lembut saat diinjak. Ada pendingin udara juga di salah satu sudut atapnya.

Pintu berwarna putih di sudut kamar tertutup rapat, terkunci dari luar, itu yang Yu ZiYuan bisa simpulkan tentang lokasi dimana dia berada sekarang. Bisa dibilang dirinya baru saja mengalami penculikan dan kini dia disekap, untung saja keadaannya baik dan siapapun yang menculiknya memperlakukannya dengan baik.

Tapi bukan berarti wanita itu bisa merasa tenang dan bisa bersantai hanya karena si penculik tidak menempatkannya di ruangan menyeramkan seperti bayangannya beberapa waktu lalu saat masih berada di dalam mobil bersama orang - orang yang menculiknya dan malah memberinya kamar sederhana namun cukup nyaman. 

Yu ZiYuan masih tidak tenang. Dia tidak yakin apa yang diinginkan penculik itu darinya. Dia juga masih tidak punya bayangan siapa pelakunya. Seingatnya dia tidak memiliki masalah dengan siapapun.

Lelah dengan bermacam dugaan yang memenuhi kepalanya, Yu ZiYuan hanya menghela napas, kepalanya menoleh ke jendela kecil di sampingnya, mengamati dari balik tirai. Langit mulai terlihat merah. Sudah jam berapa sekarang. Yu ZiYuan hanya bisa mengira - ngira. Kamar yang ditempatinya tidak memiliki jam. Ponselnyapun raib entah kemana. Pria - pria yang menculiknya itu mengambil paksa alat komunikasi itu.

Yu ZiYuan melangkah ke sudut ruangan, menekan saklar lampu karena ruangan mulai gelap. Pendar cahaya putih dari bola lampu yang menempel di langit - langit kamar, menerangi seluruh ruangan, menggantikan cahaya matahari yang sudah mulai menghilang.

Lemari kecil di salah satu sudut menarik perhatiannya. Yu ZiYuan mendekati perabot itu, mengamati desain nya yang sederhana. Bukan barang mahal, apalagi barang antik, hanya lemari pakaian biasa yang sudah tua. Bunyi derit engsel lemari saat dibuka membuktikan dugaan Yu ZiYuan seberapa tua lemari itu. Hanya ada pakaian di dalamnya. Pakaian wanita. Ada yang dilipat dan ada yang digantung. Apa mungkin yang menculiknya seorang wanita.

Kerutan di dahi Yu ZiYuan menjadi tanda jika wanita itu tidak terlalu yakin dengan dugaannya itu. Apalagi saat dia mengamati pakaian di dalam lemari itu. Tampak setua lemarinya, meski masih tampak bersih dan rapi tapi pakaian itu model lama, mungkin sekitar dua puluh tahun yang lalu. Yu ZiYuan pernah punya beberapa model pakaian itu saat masih muda. Tentunya dengan kualitas lebih baik.

Yu ZiYuan mendengus saat merasakan bahan yang digunakan untuk membuat pakaian itu, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan miliknya. Pakaian di dalam lemari itu memang terlihat mewah, tapi tetap saja itu barang murah.

"Itu milik ibuku''

Yu ZiYuan terkesiap. Membalikan tubuh dengan cepat saat tiba - tiba mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Pintu kamar yang sejak tadi dikunci kini sudah terbuka dan seorang pria muda dengan senyuman ramah masuk ke kamar itu setelah lebih dulu menutup pintu. Langkahnya tenang, bahkan tapak kakinya tidak terdengar saat mendekati Yu ZiYuan.

Yu ZiYuan memicingkan mata, mengamati pria muda di depannya yang masih tetap berwajah ramah. Penampilannya selalu rapi dengan kemeja lengan panjang  warna beige  dan sweater rajut biru muda dipadu celana khaki yang membalut pas kaki rampingnya, sungguh sangat Jin GuangYao.

"Aku sungguh tidak menduga'' Yu ZiYuan menaikan dagunya. Kedua tangannya mengepal erat di samping tubuhnya.

"Maaf sudah berlaku tidak sopan pada Nyonya Yu'' Jin GuangYao menunduk memohon maaf pada Yu ZiYuan, raut wajahnya terlihat tulus dan mau tidak mau Yu ZiYuan sedikit meredam kemarahannya.

A Soul that Wanders in Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang