Sudah puluhan atau mungkin ratusan tahun berlalu sejak terakhir kali Mo Xuan Yu merasakan aliran darah di tubuhnya, jantung yang berdetak dan napas yang bisa dia hirup dengan bebas. Baginya terasa seolah baru saja terbangun dari mimpi. Tapi nyatanya semua sudah berubah. Apa yang ada sekelilingnya, asing untuknya. Orang - orang yang ada di sekitarnya tidak lagi sama. Meski beberapa memiliki fitur wajah yang sama tapi mereka tetap orang yang berbeda. Dunia begitu berbeda di matanya. Mo Xuan Yu merasa sangat asing disini. Sangat.
"A Xian, apa yang sedang kau lalukan disitu?''
Mo Xuan Yu tengah berjongkok di pinggir jalan. Membawa beberapa potong daging di tangannya. Dua ekor anak anjing liar menatapnya dengan mata berbinar dan lidah terjulur. Liur menetes di sela - sela rahangnya yang terbuka. Tidak sabar mendapat jatah makanan dari Mo Xuan Yu.
"A Xian, kau memberi makan anjing?''
Mo Xuan Yu menengok ke belakang. Masih berjongkok, tidak beranjak dari tempatnya. Dua ekor anak anjing juga masih disana, lahap menikmati potongan daging pemberian Mo Xuan Yu.
Jiang YanLi memandanginya dengan ekspresi yang membuat dahi Mo Xuan Yu berkerut. Apa ada yang salah dengan yang dilakukannya. Dia hanya memberi makan anjing. Oh, Mo Xuan Yu mengangguk pelan, mungkin karena dia mengambil beberapa potong daging dari rumah keluarga Jiang tanpa meminta ijin makanya Jiang YanLi kaget.
Mo Xuan Yu berdiri, menepuk sedikit debu di celana yang dipakainya ''Maaf aku mengambil daging tanpa ijin Jie,''
Kerutan di dahi Mo XuanYu semakin nampak. Jiang YanLi menutup mulutnya dengan tangan. Ekspresi yang sungguh aneh di mata Mo XuanYu. Dia sudah berada di tubuh Wei WuXian sejak anak itu bayi, bahkan mungkin jika bukan karena dirinya Wei WuXian pasti sudah mati saat mobil kedua orang tuanya yang juga membawanya kecelakaan dulu. Jadi Mo XuanYu sudah sangat yakin jika dia pasti bisa meniru semua sikap Wei WuXian dan hidup sebagai dirinya.
Hanya saja, ada banyak hal yang tidak diketahui Mo XuanYu. Meski dirinya terus mendekam menjadi jiwa yang menempel di tubuh Wei WuXian, kenyataannya dia hanya serpihan jiwa kecil yang tidak banyak memiliki kesadaran saat sang pemilik asli menguasai tubuhnya. Dia lebih banyak tertidur di dalam sana.
Dia menjadi sedikit lebih kuat karena keberuntungannya mendapati siklus bulan merah dimana jiwa Wei WuXian menjadi tidak stabil sehingga dia bisa mengendalikannya.
"Kau,'' Jiang YanLi menyentuh wajah Mo XuanYu, mengusap samping wajahnya dengan lembut.
Mo Xuan Yu tersenyum tipis, menggenggam tangan hangat yang menempel di kulit wajahnya.
Raut wajah Jiang YanLi dipenuhi keheranan. Yang ada di depannya ini jelas Wei WuXian, tapi perasaan Jiang YanLi berbeda. Sejak Wei WuXian sadar di rumah sakit setelah tiga hari mengalami koma dan menjalani perawatan selama sepuluh hari, baru seminggu yang lalu anak itu pulang ke rumah, Jiang YanLi merasa adiknya itu berubah. Dia seolah orang yang lain.
"Wei WuXian!'' Teriakan dari arah rumah membuat Jiang YanLi menarik tangannya. Dia menoleh ke belakang, ke balik pagar dimana rumahnya berada. Suara Jiang Cheng bahkan sampai ke seberang jalan.
"Kau mengambil semua cemilanku!''
Suara teriakan Jiang Cheng terdengar lagi.
"Aku ke dalam dulu Jie,''
Mo XuanYu bergegas menyeberangi jalan, berlari memasuki pagar rumah yang tidak terlalu tinggi di kediaman keluarga Jiang. Meninggalkan Jiang YanLi sendirian, sambil memandangi punggung adiknya.
"Kau siapa?'' Jiang YanLi hanya bergumam. Tangannya yang tadi menyentuh wajah Wei WuXian mengepal erat. Raut wajahnya begitu khawatir dan takut.
Jiang YanLi menjaga Wei WuXian lebih banyak dibanding dia menjaga Jiang Cheng adiknya. Tentunya dia paling tahu seperti apa Wei WuXian itu. Anak itu takut dengan anjing, jangankan memberi makan seperti tadi, hanya mendengar suara gonggongannya saja Wei WuXian akan langsung lari dan bersembunyi, tidak peduli suara anjingnya jauh ataupun dekat. Jadi bagaimana mungkin hari ini Wei WuXian dengan santai berjongkok memberi makan beberapa ekor anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Soul that Wanders in Time
RandomWei WuXian baru menyadari bahwa jiwanya tidak sepenuhnya lengkap tanpa kehadiran Lan WangJi di hidupnya. Disc: MDZS by MXTX