"Jie - jie apa penampilanku sudah rapi?''
Wei WuXian berdiri tegak sedikit membusungkan dada sesaat setelah keluar dari mobil yang membawa tiga anggota keluarga Jiang ke halaman sebuah rumah megah dengan nuansa keemasan yang memancarkan aura keanggunan.
Jiang YanLi tersenyum, menghampiri adiknya. Tangan lembutnya sedikit merapikan kerah kemaja merah yang dipakai Wei WuXian, memasang satu kancing di jas hitam yang melapisinya.
"Nah... sudah rapi'' Jiang YanLi menepuk pelan bagian dada adiknya, mengusir debu yang sebenarnya tidak ada ''A Xian ku terlihat menawan'' tidak lupa tangannya mencubit gemas pipi Wei WuXian, membuat pemuda itu tersenyum lebar.
"Apa kau tidak punya tangan untuk merapikannya sendiri'' Jiang Cheng yang terakhir keluar dari mobil bicara dengan nada sinis seperti biasanya. Si bungsu Jiang merengut melihat tingkah kekanakan Wei WuXian yang memang tidak bisa hilang jika berada di dekat Jiang YanLi. Jiang Cheng menarik ujung bawah jas yang dipakainya. Tidak kalah menawan dengan kemeja putih dan setelan jas berwarna ungu lembut yang serasi dengan gaun yang dipakai kakak perempuannya.
Jiang YanLi nampak anggun dengan gaunnya yang menjuntai panjang hingga menutupi kaki dengan potongan dada yang tidak terlalu rendah hingga tetap terlihat sopan.
"Kau hanya iri karena Jie - jie lebih perhatian padaku'' Wei WuXian mencibir.
"Kau ini...'' Jiang Cheng sudah hampir melayangkan jitakannya ke kepala Wei WuXian jika saja sebuah mobil tidak berhenti di dekat mereka.
Jiang FengMian dan istrinya, Yu ZiYuan turun. Kepala keluarga Jiang tersenyum melihat keakraban putra - putrinya, sementara Yu ZiYuan menatap tajam, nyaris melotot pada Wei WuXian.
"Jaga sikapmu Wei WuXian. Aku tidak ingin kau membuat masalah disini'' tegurnya tegas.
Wei WuXian mengatupkan bibirnya rapat, kepalanya menunduk tapi sudut matanya melirik jahil pada Jiang Cheng. Dia tidak terlalu peduli dengan sikap Yu ZiYuan, memang sudah dari dulu begitu, dia bisa apa. Nyonya Yu memang tidak pernah menyukai keberadaannya di keluarga Jiang.
"Sudah. Ayo masuk'' Jiang FengMian mencoba mencairkan suasana dengan menepuk pundak Jiang Cheng, memberi isyarat untuk ketiganya agar masuk mengikutinya.
Yu ZiYuan melengos, gaun panjangnya berkibar saat berjalan melewati Wei WuXian dan mengikuti suaminya juga Jiang Cheng yang sudah lebih dulu menaiki tangga memasuki mansion mewah milik keluarga Jin.
"Ayo, A Xian'' Jiang YanLi mengulurkan tangannya yang tentu saja segera di sambut Wei WuXian dengan senang hati. Wei WuXian menggandeng Jiang YanLi, membiarkan kakak perempuannya melingkarkan tangan di lengannya.
Mereka berada di LanLing tepatnya di JinLin Tai, kediaman resmi keluarga Jin. Jin GuangShan, kepala keluarga Jin tengah merayakan ulang tahun dan tentu saja keluarga Jiang pasti diundang, mengingat hubungan yang sudah terjadi di antara dua keluarga itu.
"Sebenarnya aku malas ikut kesini'' Wei WuXian menggumam pelan dengan bibir cemberut.
"Kenapa begitu? Biasanya kau sangat suka pergi ke pesta?'' Jiang YanLi mengusap lembut lengan Wei WuXian yang tengah menggandengnya.
"Jie - jie pasti tahu alasannya. Kenapa masih bertanya'' Wei WuXian sedikit merajuk ''Setiap aku melihat wajah Jin ZiXuan aku selalu ingin menonjok wajah sombongnya itu'' wajah Wei WuXian terlihat kesal saat di otaknya muncul tuan muda Jin yang sialnya malah dijodohkan dengan kakak tersayangnya.
Jiang YanLi hanya menggeleng pelan sambil tangannya mengusap lembut lengan Wei WuXian yang menggamitnya.
Keduanya sudah sampai di depan pintu masuk. Dua orang berjas hitam yang sepertinya bertugas menjaga mempersilahkan keduanya masuk dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Soul that Wanders in Time
RandomWei WuXian baru menyadari bahwa jiwanya tidak sepenuhnya lengkap tanpa kehadiran Lan WangJi di hidupnya. Disc: MDZS by MXTX