44

2.1K 143 15
                                    

Jiang YanLi menutup mulutnya, menahan jeritan yang hampir saja meluncur dari bibirnya. Matanya membelalak melihat pemandangan mengerikan yang ada di hadapannya. Ada ceceran darah di lantai, tiga orang pria dewasa berada di depannya.

Satu orang duduk di tempat tidur dengan tatapan hampa dan kosong sementara satu orang lain tengah menahan pisau yang hampir saja ditikamkan ke dada pria yang tengah duduk diam oleh pria ketiga yang memiliki sepasang mata merah.

Lan XiChen menahan pisau yang hampir saja ditusukkan Jiang Cheng ke dada Jin ZiXuan dengan tangan kosong. Menggenggam bagian yang tajam hingga melukai telapak tangannya. Darah seketika menetes dari telapak tangan yang teriris.

Jiang YanLi tidak menyangka apa yang di dapatinya saat dirinya dan Lan XiChen sampai ke tempat Jin GuangYao adalah pemandangan adiknya yang hampir saja membunuh Jin ZiXuan. Kalau saja mereka terlambat sedikit saja, Jiang Cheng pasti sudah menikam Jin ZiXuan dengan pisau yang entah dia dapat dari mana.

"A Cheng berhenti!''

Jiang YanLi menerobos ke tengah pergulatan dua pria yang memperebutkan pisau. Dengan keras menekan bahu adikknya agar sadar dengan apa yang dia lakukan.

"Nona sebaiknya menyingkir. Adikmu sepertinya di bawah pengaruh jahat,''

Dengan sekuat tenaga Lan XiChen mencoba menjauhkan Jiang Cheng dari kakak perempuannya, sebisa mungkin melindungi Jiang YanLi dari kemungkinan celaka.

Dalam sekali pandang saja, Lan XiChen sudah bisa menduga apa yang terjadi dengan Jiang Cheng. Mata merah pemuda itu menandakan kalau Jiang Cheng dikendalikan oleh sesuatu. Dengan kasar Lan XiChen mendorong Jiang Cheng hingga terlempar ke dinding di belakangnya. Punggung terbentur dengan keras. Pisau di tangan Jiang Cheng terlepas, jatuh berdenting membentur lantai.

Lan XiChen membiarkan tangannya yang terluka terkulai di samping tubuhnya. Darah menetes, mengalir di sela - sela jari kemudian jatuh mengotori lantai.

Tubuh Jiang Cheng merosot, jatuh terduduk bersandar pada dinding. Jiang YanLi bergegas mendekati adiknya yang meringis kesakitan, menekan kedua bahu Jiang Cheng. Mengamati keadaan adiknya.

"A Cheng, apa yang terjadi?''

Dahi Jiang Cheng mengeryit. Belakang kepalanya sedikit terbentur dan kini berdenyut nyeri. Kedua mata Jiang Cheng terpejam, tapi kepalanya menggeleng pelan. Dia mengusap tengkuknya untuk mengurangi rasa nyeri.

Perlahan Jiang Cheng membuka mata. Jiang YanLi sedikit was - was.

"Nona, sebaiknya kau menjauh dulu,''

Jiang YanLi tidak mengindahkan peringatan Lan XiChen, tetap berada di tempatnya, memegang bahu Jiang Cheng.

"A jie, apa yang terjadi?''

Mata merah Jiang menghilang, kembali ke warna aslinya. Tampak bingung dengan apa yang sudah terjadi. Dari samping bahu kakak perempuannya, Jiang Cheng melihat dua orang berada di belakang Jiang YanLi.

"Justru apa yang terjadi denganmu?''

Jiang Cheng semakin bingung dengan pertanyaan kakaknya, tapi begitu menyadari orang yang duduk di ranjang adalah Jin ZiXuan, tubuh Jiang Cheng menegang. Reflek pemuda itu berdiri, menarik serta Jiang YanLi dan membawa kakaknya ke belakang punggungnya.

"A Jie, orang itu melukai Wei WuXian,'' seru Jiang Cheng sambil menunjuk Jin ZiXuan yang masih duduk terdiam dengan pandangan hampa.

Jiang YanLi dan Lan XiChen serempak menoleh, melihat keadaan Jin ZiXuan yang seperti manekin. Tidak bergerak ataupun bersuara. Keduanya memberikan ekspresi kebingungan yang membuat Jiang Cheng mengerutkan dahi semakin dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Soul that Wanders in Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang