Lan XiChen mengabaikan teguran dari beberapa perawat dan petugas rumah sakit untuk tidak membuat keributan dengan suara langkahnya. Pria yang biasanya selalu memasang senyuman ramah itu kini setengah berlari di lorong rumah sakit yang sepi karena memang sudah malam, mencari keberadaan adiknya.
Dia tidak tahu apa yang terjadi, saat akan beranjak tidur tadi, tiba - tiba Lan WangJi, adiknya menelponnya dan mengatakan jika dia di rumah sakit karena mengalami kecelakaan. Tentu saja kantuk yang beberapa saat lalu sempat dirasakan langsung menguap begitu saja setelah mendengar kabar dari Lan WangJi. Rasa cemas dan khawatir tidak bisa disembunyikannya. Tidak menunggu lama Lan XiChen bergegas ke rumah sakit untuk melihat sendiri kondisi adiknya.
Begitu menemukan emergency room dimana adiknya berada, Lan XiChen tidak mau repot mengetuk dan langsung masuk kesana. Tidak ingin menunggu lama.
Dua orang yang ada di dalam ruangan itu seketika menoleh melihat siapa pelaku yang sudah masuk tanpa ijin.
Lan XiChen sekali lagi tidak peduli. Dia yang biasanya selalu taat pada peraturan kali ini mengabaikannya demi segera tahu kondisi adikanya.
"WangJi, kau... bagaimana...''
Lan XiChen menghampiri adiknya, mengamati keadaan Lan WangJi yang saat ini tengah duduk di ranjang setelah tadi mendapat perawatan, sepenuhnya mengabaikan dokter yang masih ada di ruangan itu.
"Aku baik. Hanya luka gores sedikit'' Lan WangJi menunjukkan tangan kanannya yang dibalut perban.
Lengannya terkena serpihan kaca mobil saat dia menggunakan untuk melindungi wajahnya. Ada beberapa memar yang juga tampak di lengan putih Lan WangJi yang kemejanya sudah digulung sebatas siku.
"Aku sudah bilang untuk menginap saja di Yiling dan pulang besok pagi, tapi kau keras kepala'' omel Lan XiChen.
Pria itu menoleh ke samping. Dokter yang merawat Lan WangJi masih disana, sedang membereskan peralatannya. Lan XiChen bertanya keadaan Lan WangJi agar lebih jelas, dan baru bisa merasa lega saat dokter mengatakan jika tidak ada hal serius yang dialami adiknya selain luka gores dan memar yang akan sembuh dalam beberapa hari.
Lan XiChen berterima kasih dengan tulus yang dibalas senyuman tipis oleh dokter itu sebelum pergi.
Perhatiannya kembali ke Lan WangJi, adiknya mengambil jas miliknya yang tergeletak di dekat pahanya, menyampirkannya ke lengan. Memperbaiki sedikit kemejanya yang kusut karena sudah dipakai sejak pagi tadi ditambah dia mengalami kecelakaan.
"Ayo pulang''
"Memangnya boleh pulang?'' Lan XiChen sedikit ragu.
"Aku tidak apa - apa, untuk apa berada terlalu lama disini'' jawab adiknya.
Sekali lagi Lan XiChen memperhatikan kondisi Lan WangJi dan memang tidak ada yang serius, dia akhirnya menghela napas lega.
"Baiklah, ayo pulang''.
"Kakak, mobilku masih di tempat tadi''
"Jangan pikirkan. Aku akan menelpon bengkel nanti''
Lan WangJi tidak lagi bicara dan mengikuti kakaknya yang sudah lebih dulu keluar. Lan WangJi tidak habis pikir dengan apa yang baru saja dialaminya. Dia kecelakaan karena ada sesuatu yang mendadak berdiri di depan mobilnya dan membuatnya kaget. Ingatannya kembali ke penjaga kasir minimarket yang mengatakan ada hantu yang mengikutinya.
Sebelumnya Lan WangJi tidak pernah mengalami hal seperti ini. Dia juga bukan orang yang bisa melihat hal - hal supranatural. Hidupnya biasa saja, layaknya orang normal. Dia memang sedikit 'peka' jika ada sesuatu di dekatnya, tapi tidak sampai tahap yang terlalu ekstrim seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Soul that Wanders in Time
RandomWei WuXian baru menyadari bahwa jiwanya tidak sepenuhnya lengkap tanpa kehadiran Lan WangJi di hidupnya. Disc: MDZS by MXTX