"Sudah ada kabar?''
Jiang FengMian buru - buru mendekati putranya yang baru saja melewati pintu masuk. Penampilan pria paruh baya itu tidak terlihat baik. Wajahnya kusut dengan pakaian yang kurang rapi.
Jiang Cheng melempar tasnya ke sofa di dekatnya, membalas tatapan khawatir Jiang FengMian dengan pandangan sendu dan gelengan pelan yang membuat bahu Jiang FengMian semakin turun.
"Sebenarnya ada apa Ayah?''
Sudah beberapa hari Jiang Cheng diliputi kebingungan dengan apa yang terjadi di keluarganya terutama dengan Wei WuXian dan kenapa juga ayahnya terlihat sangat khawatir. Wei WuXian memang tidak pulang, tapi mungkin saja bocah itu sedang pergi ke tempat temannya.
Jiang FengMian menggeleng pelan, menepuk bahu putranya yang meminta jawaban darinya. Jiang FengMian masih tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi tentu akan tidak adil jika membuat Jiang Cheng kebingungan.
"Ayah...'' desak Jiang Cheng saat ayahnya terlihat ragu dan berniat mengabaikan pertanyaannya.
"A Cheng'' Suara Jiang FengMian lirih saat menyebut nama putranya ''Apapun yang terjadi nanti, jangan membenci ibumu''.
Jiang Cheng semakin tidak mengerti dengan perkataan ayahnya. Untuk apa dia harus membenci ibunya. Meski ibunya adalah sosok wanita yang keras, tapi Jiang Cheng percaya di dalam hatinya penuh dengan kasih sayang.
"Memangnya kenapa? Ayah tolong jelaskan!'' Jiang Cheng menahan lengan ayahnya ketika Jiang FengMian berniat untuk pergi tanpa memberinya penjelasan apalagi menjawab pertanyaannya.
"Terus hubungi A Xian dan suruh dia pulang secepatnya'' ucapan Jiang FengMian membuat Jiang Cheng terbawa emosi.
"Kenapa Ayah terus mengkhawatirkannya? Dia baik - baik saja, aku baru saja bicara dengannya. Bukannya sekarang kita harus mencari Ibu. Ponselnya tidak bisa dihubungi sejak terakhir kali ibu menelpon'' Jiang Cheng sedikit menaikan intonasi suaranya.
"Ibumu jelas baik - baik saja''
"Darimana Ayah tahu. Ibu menelpon dan menyuruhku cepat pulang, meminta A Jie agar tidak menemui Jin ZiXuan lagi, bukankah itu aneh''
"Tidak aneh. Bukankah kakakmu dan Jin ZiXuan memang sudah tidak ada hubungan lagi, jadi memang sudah seharusnya tidak perlu saling bertemu''
"Ayah, bukan itu yang kumaksud. Aku yakin ibu sedang kesulitan sekarang. Kita harus cepat mencarinya...'' Jiang Cheng sedikit menaikan suaranya. Dia sungguh tidak mengerti kenapa ayahnya bersikap seperti itu.
"A Li dimana dia?''
Dua orang pria yang masih saling berdebat di dalam rumah itu menoleh cepat ke arah pintu masuk begitu melihat orang yang sedang menjadi bahan pembicaraan sejak tadi muncul tiba - tiba.
Jiang FengMian menatap sekilas jam yang tergantung di dinding. Sudah lebih dari jam sembilan malam, baru setelah itu memperhatikan keadaan istrinya yang nampak tidak terlalu baik.
"Akhirnya Ibu pulang. Aku khawatir sekali tadi'' Jiang Cheng menghampiri ibunya, menggenggam lengan wanita itu.
Yu ZiYuan memandangi dua anggota keluarganya, terutama suaminya yang masih diam di tempatnya berdiri sambil memandanginya dari atas hingga bawah. Yu ZiYuan tidak terlalu peduli, pandangannya mengedar ke seluruh penjuru rumah yang bisa dia jangkau, mencari satu lagi anggota keluarganya yang lain.
"Dimana A Li?'' Tanyanya lagi, kali ini ditujukan pada Jiang Cheng.
"A Jie bilang dia menginap di rumah temannya'' jawab Jiang Cheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Soul that Wanders in Time
RandomWei WuXian baru menyadari bahwa jiwanya tidak sepenuhnya lengkap tanpa kehadiran Lan WangJi di hidupnya. Disc: MDZS by MXTX