29

1.4K 223 12
                                    

"Kau..? Apa yang kau lakukan di jam seperti ini?'' Jin GuangShan sangat kaget begitu melihat salah satu putranya datang bersama dua orang yang tidak dia duga.

Bukan masalah Jin GuangYao pulang ke rumah di jam dini hari. Yang membuatnya aneh adalah dua orang yang ikut pulang bersama putranya. Jin GuangShan baru saja bersiap untuk tidur setelah mengerjakan beberapa pekerjaan saat telinganya mendengar suara mobil di halaman rumahnya dan pintu depan yang terbuka. Tentunya pria paruh baya itu tidak berpikir jika ada pencuri. Bisa saja itu istrinya, mengingat istrinya yang selalu berada di YunMeng menunggui anak kesayangannya, tapi ternyata Jin GuangYao yang datang.

Jin GuangYao tersenyum seperti biasanya, hanya saja pria muda itu tidak bicara apa - apa, hanya berjalan melewati Jin GuangShan begitu saja.

"Maaf kedatangan kami mengganggu''

Jin GuangShan mengalihkan tatapannya pada dua orang lagi yang datang bersama putranya.

"Yu ZiYuan ada keperluan apa kau datang kemari?''

Jin GuangShan sepenuhnya mengabaikan permintaan maaf dari Wei WuXian dan lebih memilih bertanya pada Yu ZiYuan. Hanya saja Yu ZiYuan terlihat aneh sejak kedatangannya. Wanita itu diam dengan pandangan kosong. Tidak terlihat ingin menjawab pertanyaan Jin GuangShan.

"Maafkan Bibi Yu, Tuan Jin. Bibi Yu hanya kelelahan setelah perjalanan jauh. Bisakah kita duduk? Tidak nyaman rasanya terus menerus berdiri seperti ini''

Tanpa menunggu persetujuan Jin GuangShan, Wei WuXian sudah mendudukan pantatnya ke sofa empuk yang ada di ruang tamu itu, membuat Jin GuangShan semakin geram melihat tingkah tidak sopan dari anak angkat sahabatnya itu. Rahangnya mengeras dengan gigi bergemeletak menahan emosi yang tersulut tiba - tiba.

"Yu ZiYuan cepat katakan apa maksudnya ini?'' Jin GuangShan menunjuk Wei WuXian yang duduk nyaman di sofa.

"Maksudku adalah aku ingin bertemu denganmu Tuan Jin''

Jin GuangShan tersurut mundur saat tiba - tiba Wei WuXian sudah berdiri di depannya. Sangat dekat, membuatnya menelan ludah gugup apalagi saat menyadari mata merah yang menatapnya membuatnya teringat sesuatu.

"Kau...'' Jin GuangShan mundur beberapa langkah ''Tidak, tidak mungkin'' pria itu menggeleng tidak percaya.

"Bukankah.. kupikir'' pria tua itu tampak kebingungan, otaknya sedang berusaha mencerna dan merangkai apa yang terjadi.

"Apa yang tidak mungkin?'' Wei WuXian memiringkan kepalanya. Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk seringai yang membuat Jin GuangShan bergidik ngeri.

"Apa aku membuat kesalahan? Seharusnya kau tidak ada, aku sudah menyingkirkanmu saat itu'' bulir keringat menetes di pelipis pria tua itu. Mendadak ketakutan menyelimutinya.

Jin GuangShan tidak mungkin salah menduga. Dia yakin jika pemuda di depannya ini adalah orang yang selalu di dengarnya dalam cerita turun temurun keluarganya. Sosok yang ditakuti disetiap generasi keluarganya dan yang mereka percaya akan menghancurkan keluarga itu.

"Kau benar, kau sudah menyingkirkannya dulu dan aku berterima kasih untuk itu'' Wei WuXian perlahan mendekati Jin GuangShan sementara pria tua itu terus berjalan mundur menjauh. Satu tangannya terangkat ke depan berharap bisa menghalangi Wei WuXian untuk tidak terus mendekatinya.

"Berhenti disitu! Kubilang berhenti disitu!'' Perintahnya keras ''Jin GuangYao, kenapa kau membawa iblis ini kemari!''

Kali ini Jin GuangShan berteriak keras. Dia baru sadar jika putranya, Jin GuangYao entah pergi kemana dan meninggalkannya bersama dua orang tamu tak diundang.

"Jin GuangYao!'' Teriaknya lagi, memanggil putranya. 

Mata Jin GuangShan berputar liar, memindai seluruh ruangan berusaha mencari apapun yang bisa dia gunakan untuk melindungi dirinya. Meski Wei WuXian saat ini tidak melakukan apa - apa dan hanya berjalan mendekatinya, Jin GuangShan tentu merasakan firasat buruk. Pria tua itu dengan gesit bergerak ke salah satu sudut dinding ruang tamunya. Di sana tergantung sebuah pedang. Hanya pedang hiasan tapi cukup membuat Jin GuangShan sedikit lega saat menemukan sesuatu yang bisa dia gunakan sebagai senjata.

A Soul that Wanders in Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang