what should i do?

783 108 47
                                    

ini yang pertama kalinya untuk tahun ini mereka berlima hang out bersama di luar ruangan.

biasanya mereka selalu menghabiskan waktu bersama di rumah gun, atau nggak ya di rumah bright.

jadi sewaktu prim akhirnya setuju buat pergi bareng-bareng ke dufan. mereka senengnya bukan main.

apa lagi gun yang notabenenya nggak pernah sama sekali main ke dufan.

toh, kata prim juga, "sekali-kali main bareng. keburu minggu depan nanti kelas 12 sibuk sama simulasi ujian.".

iya.

tak terasa memang waktu berlalu begitu cepat, dan nanti tahu-tahu bright sudah harus melepas seragam putih abu-abunya untuk yang terakhir kali.

pun dengan win yang memutuskan untuk berhenti ikut olimpiade lagi.

bukan karena menyerah karena kalah waktu itu.

dia hanya ingin lebih menfokuskan diri untuk persiapan kelas 12 nya nanti.

bright, win, off, gun, serta prim kini tengah berjalan saling bersisian memasuki arena rumah miring.

kelimanya sama-sama menatap rumah tersebut dengan kepala yang dimiringkan ke kanan.

"beneran miring nggak ya?" tanya gun dalam lirih, berkedip-kedip penasaran.

prim yang mendengar lirihan itu tertawa kecil, kemudian menggerakan tangannya untuk mengacak pelan poni gun.

"mau coba. yuk? biar bisa ngerasain." ajak prim, menarik pergelangan tangan gun untuk masuk lebih dulu ke dalam rumah miring.

disusul dengan win dan off yang tersentak kaget karena prim langsung masuk gitu aja tanpa kongkalikong duluan.

bright yang berdiri di barisan belakang, menghela pelan.

ia paling benci arena rumah miring.

itu benar-benar membuatnya pusing dan ingin muntah.

karena jalan masuk ke rumah miring hanya bisa dilalui oleh selebihnya dua orang, jadilah mereka berjalan bersisian.

dan karena mereka beranggotakan lima orang, otomatis harus selalu ada yang tertepikan dan sendirian.

untuk kali ini, bright lah yang menjadi orang sendirian tersebut karena win sudah diambil oleh off yang sebel karena gun ketawa-ketawa bareng sama prim di depan.

semakin masuk ke dalam rumah miring, tubuh mereka pun jadi ikut miring.

katroknya lagi, off sampai nangis karena katanya kakinya lemes saking miringnya.

win yang malu itu akhirnya terpaksa memapah off agar bisa berjalan dengan benar dan tidak bacot lagi karena dianggurin.

dan teruslah begitu sampai di penghujung rumah miring.

kelimanya sudah berhasil keluar dari rumah aneh tersebut.

pun dengan bright yang keluar paling terakhir dan langsung ditertawakan oleh keempat temannya, sampai-sampai gun jatuh ke tanah karena tidak bisa menahan perutnya yang sakit karena keseringan tertawa sejak di dalam rumah miring tadi.

pasalnya bright yang baru keluar itu masih saja terbawa euforia rumah miring, dan mengakibatkan dirinya jadi berjalan dengan tubuh miring dan muka yang sangat pucat.

"pala lo teyeng apa gimana dah, buset." sindir off sambil mencoba menegakkan kembali tubuh bright.

"pusiing banget, allah. gimana nih? kok miring teruss? hueee." rengek bright, meregangkan tangannya mencari badan win untuk digapai.

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang