goceng

512 82 13
                                    

"emang pacar lo kalo ngomong suka nggak di filter dulu, ye."

gerutuan bright siang hari ini di taman dekat kompleks mereka itu kini menjadi topik pembuka perbincangan antara dirinya dan juga off.

yang diajak bicara cuma mengedikkan bahu, membiarkan sahabat karibnya itu terus mendumel di sepanjang jalan setapak taman yang sering dilalui anak-anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran dengan seorang wanita yang diduga guru tk tersebut.

kemarin malam, keadaan benar-benar jadi berubah canggung secanggung-canggungnya mereka sejak pertemuan mereka terakhir kalinya.

terimakasih pada gun yang telah membuat suasana hangat itu berubah menjadi mencekam karena bisikan kata —yang terdengar begitu  jelas sekali tanpa saringannya itu keluar dari mulutnya begitu saja.

tentunya, waktu itu joss langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat sembari menunjukan wajah mencemoohnya.

"mana ada gue suka sama bright?! masih mending win kemana-mana lah, coy, gila."

begitu katanya.

lalu percakapan di antara mereka semua terhenti dalam sekejap.

keenam lelaki itu saling tatap.

mereka sama-sama menelan ludah canggung, kemudian pada saat yang sama, bright berceletuk,

"ya gue juga mikir gitu. daripada gue milih gue sendiri, ya mendingan milih win, lah."

mendadak suasana berubah menjadi melankolis.

kemudian percakapan mereka akhirnya didominasi dengan topik "susah move on".

selesai.

begitulah kilas balik yang terjadi kemarin malam.

jungkook, luke, serta joss pulang esok paginya karena mereka memang berniat menginap semalam di rumah bright.

katanya sih, temu kangen. padahal cuma pengen ngerepotin aja.

sewaktu bright masih sibuj mendumel menyumpahi gun sambil berjalan lurus, tiba-tiba saja ia merasakan tubuh bagian bawahnya ditabrak oleh sesuatu.

spontan ia berjalan mundur, begitu juga dengan off yang kaget karena bright tiba-tiba mengaduh.

begitu ia sadar bahwa ternyata seorang anak lelaki yang sekiranya berusia 5 atau 6 tahunan lah yang menabraknya, bright lantas segera berlutut agar bisa sejajar dengan anak lelaki tersebut.

si anak lelaki mengerut sedih, menatap nanar pada cone es krim nya yang kosong karena dua scoop es krim barunya jatuh ke tanah karena ia menabrak bright.

"lupi minta maap." lirih sang anak, tak berani menatap mata bright karena ia tahu bahwa ada noda es krimnya di kaki bright.

"eeeh, nggak papa, nggak papa. mas yang minta maaf karena nggak lihat kamu jalan di depan mas tadi. maaf yaaa." ujar bright menenangkan, mengelus puncak kepala lupi yang sebentar lagi mau menangis.

off yang memperhatikan pergerakan bright dari belakang itu mengernyit ketika bright terlihat sedang merogoh saku celananya guna mengambil sesuatu.

"ini mas ganti uang es krimnya. sana beli es krim lima scoop  biar puas, oke? mas tinggal yaaa! ati-ati!" pamit bright, mengacak rambut anak kecil tersebut setelah menyerahkan barang yang tadi ia ambil dari saku celananya ke genggaman si anak lelaki.

setelahnya bright berjalan sambil lalu, diikuti dengan off yang makin bergidik heran.

sejak kapan bright yang dikenal pelit dan kolot ini rela berbagi-bagi uang dengan manusia yang bahkan nggak dia kenal sebelumnya?

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang