kuncup

740 107 52
                                    

"kak prim!"

sebuah sapaan cempreng itu mau tak mau membuat prim yang sedang berjalan sambil terburu-buru jadi menghentikan langkahnya.

badannya berbalik pada win yang dari arah belakang punggungnya memanggil namanya sambil melambai-lambaikan tangannya seperti anak kecil.

"ey, win?" ujar prim balik menyapa begitu lelaki yang lebih tinggi darinya itu sudah berdiri berhadapan dengannya.

"buru-buru banget mau ngapain?" tanya win basa-basi, membuka topik pembicaraan agar keduanya bisa berbicara dengan leluasa. mengingat sudah beberapa minggu lebih win tidak bercakap sedekat ini dengan prim karena terlalu sibuk, takutnya prim jadi canggung mengobrol dengannya.

"mau nyamperin luke, nih, win."

"tumben?"

"nggak tumben. udah agak seringan belakangan ini. gara-gara puimek saya jadi sering dipanggil sama luke."

kepala win mengangguk pelan, ber-oh ria.

prim mengulas senyum manisnya, menyentuh pundak win yang langsung mendongak bersitatap dengannya.

"kemarin gimana? menang, kan? saya denger kabar dari gun, katanya kamu masuk ke tahap selanjutnya." seloroh prim. ikut merasa bahagia kala win menganggukan kepalanya sambil menampilkan senyuman lebarnya.

iya, win dan grup olimpiadenya sudah melaksanakan olimpiade tingkat kota lusa lalu. di surabaya.

memang sempat menjalin hubungan ldr dengan bright sekiranya lima hari, sampai cowok itu sering kali mampir ke kondo off dengan mata memerah dan tangis sesenggukan.

kangen katanya. mau chat, tapi takut ganggu.

off sampai jengkel sendiri kalau bright lagi mode clingy gitu. jadi serba salah.

mau ditelponin win, dia marah-marah.

nggak dikabarin juga nangis-nangis sendiri.

dibiarin sendiri, takut ngelakuin hal aneh-aneh.

mood nya bakal balik lagi cuma kalau tiba-tiba ada video call masuk dari win.

bisa langsung balik ke mode jamet plus bucinnya itu dah, si bright.

toh, juga waktu hari-h olimpiade di laksanakan, bright dan offgun sengaja datang ke surabaya untuk menyemangati win sekaligus memberinya surprise.

jadi ya, bright mutung-nya langsung terobati waktu ketemu si win.

tapi waktu sampai kondo off dia tetep nangis lagi.

kali ini bukan karena kangen.

tapi karena win menang dan jadi masuk ke olimpiade tahap berikutnya, yang which is, dia bakalan tambah sibuk dan bakal jadi lebih jarang ketemu lagi sama bright, deh.

"selamat ya, metawin."

prim mengulurkan tangannya pada win, yang segera dijabat dengan sumringah oleh si penerima selamat.

"makasih kak prim. ntar gue jajanin deh sama anak-anak lain." sambut win. wajahnya terlihat cerah seiringan dengan tangan keduanya yang bergerak naik turun.

"beneran yah? saya tunggu lho, win." kata prim memastikan, menodong win dengan jari telunjuknya.

win bergerak membentuk sikap hormat, "siap komandan prim!"

setelahnya keduanya tertawa bersama.

"ya udah, win. saya duluan ya? kalau ada sesuatu yang mau kamu ceritain ke saya, chat aja. siapa tahu kamu butuh saran saya lagi, kan?"

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang