adore him

565 77 27
                                    

"masak gitu aja nggak bisa?"

tubuh win terlonjak begitu ia mendengar sebuah suara familiar terdengar berada begitu dekat dengan telinganya.

sambil menoleh sedikit, win tertawa kecil, menggaruk tengkuknya yang sebetulnya tidak gatal itu sebelum ia menjawab dengan tenang, "susah." ucapnya sepatah kata.

bright yang tadi sebetulnya ingin istirahat dan menghampiri gun yang sedang duduk-duduk saja bersama billkin itu akhirnya malah memilih berdiri bersebelahan dengan win yang daritadi terlihat frustasi karena tidak bisa memenangkan satu boneka pun dari mesin capit yang ia sedang mainkan.

bright menggesek kartu timezone miliknya sendiri, kemudian ia mulai menggerakkan tuasnya untuk mencapit sebuah boneka pink panther.

percobaan pertama gagal. membutnya sontak menjadi bahan rundungan win yang mengejeknya, "apa tuh, tadi aja sok-sok an bisa, ternyata sama aja tuh kayak gue."

tidak mau dianggap remeh oleh mantannya sendiri, maka bright pun mulai menunjukkan trik sebenarnya dalam memainkan mesin capit.

dan kemudian tidak butuh waktu satu menit, boneka pink panther yang tadi gagal ia dapatkan itu sudah berada di genggaman tangannya.

dengan sombong, bright mendengus, "maen-maen lo sama pakarnya." ujarnya melipat tangan di depan dada.

win yang mendengar seruan sombong itu mendecih, mendorong tubuh bright menjauh dari tuas mesin capit. lalu menarik kartu timezone milik bright, dan menggeseknya tanpa tahu malu.

win terus mencoba.

percobaan pertama, kedua, dan ketiga terus gagal. membuat bright meledakkan tawa mengejeknya dengan puas sembari menunjuk-nunjuk win yang merengut sebal.

"udah woy! kartu gue abis nanti isinya!" seru bright menarik kembali kartunya dari tangan win yang hendak menggeseknya kembali.

"pelit banget! satu kali coba lagi ini!" gerutu win, mencoba mengambil kembali kartu timezone bright dari pemiliknya.

"ya elah, win. udah ini buat lo aja bonekanya. udah, anggep aja kayak lo yang ngambil dari mesin capit sendiri. daripada lo stress nggak dapet-dapet. noob sih!" ledek bright makin menjadi-jadi. ia menyodorkan boneka pink panthernya, menyerahkannya pada win yang bibirnya cemberut marah.

tidak menolak pemberian bright, win pun mengambil boneka hasil kerja keras bright, memeluknya sambil kemudian melenggang pergi begitu saja dari hadapan bright tanpa berterima kasih.

bright cuma menggeleng wajar, menahan senyum gelinya ketika mendapati win hampir tersandung kakinya sendiri.

win yang menyadari bahwa di belakang punggungnya ada yang terang-terangan menatapnya itu, akhirnya menoleh dengan wajah memerah begitu mendapati bahwa bright tengah melipat bibirnya ke dalam menahan tawanya.

"hish." geram win, melempar bonekanya tepat ke depan wajah bright. untungnya bright cepat tanggap karena dulu tk minumnya susu sgm, dan segera menangkap boneka yang win lemparkan sepersekian detik itu.

sambil membawa boenkanya, bright pun berlari menghampiri win yang memicing jengah.

"dih ngambek." ledek bright, mencoel pipi win, lalu menyerahkan bonekanya dengan senyum jenakanya.

dalam waktu sesingkat itu, win dapat merasakan bahwa sejenak tadi detak jantungnya terasa melambat karena sentuhan kecil yang bright berikan pada pipinya.

dan untuk yang kesekian kalinya.

win jatuh cinta.

pada pesona bright.

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang