"so, it was you."
lirih seorang lelaki dengan mata sayunya, menatap bright dengan sosok gadis berambut panjang lurus dengan kulit putihnya yang bersih terawat.
bright menatap kosong pada win yang lesu. jantungnya serasa seperti melorot sampai ke kaki. sejenak ia lupa bagaimana caranya bernapas.
setengah jam yang lalu, ketika ia sedang berada di bengkel untuk menyervis motor matic kesayangannya itu, tiba-tiba saja off menelponnya, menyuruhnya untuk datang ke kafe yang cukup dekat dengan gang rumahnya.
maka dari itu, begitu motornya selesai di servis, bright langsung meluncur pergi menuju lokasi.
sebelumnya, ia menyempatkan diri untuk mendatangi rumah pacarnya lebih dulu karena off menyuruhnya untuk membawanya.bright sama sekali tidak memiliki petunjuk tentang apa yang sedang terjadi saat itu.
tapi ia tetap melakukan perintah off tanpa ada kecurigaan apapun karena memang mereka selalu kumpul bersama.
namun begitu melihat win yang duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan off dan gun itu, bright jadi tahu betul tujuan kenapa off menyururuhnya untuk membawa pacarnya hari ini untuk apa.
"hai, kak prim." sapa win, memaksakan senyumnya dengan kepala yang sedikit miring, menambahkan kesan manisnya.
yang disapa itu tak berkutik.
napasnya tercekat.
badannya yang kecil yang sejak awal bersembunyi di belakang tubuh bright itu akhirnya tak lagi bersembunyi.
"ha-hai." balas prim menyapa, kikuk.
win memandang prim dari atas sampai bawah, mengamati lamat-lamat pakaian yang saat ini prim gunakan.
"pendek bangett, pendeekk." ledek off tepat ketika win selesai mengemati prim.
prim mendengus sendiri, risih.
"suka-suka saya lah mau pakai apa." sewotnya dengan mata menyipit.
mendengar perkelahian kecil dari off dan prim itu, bright lantas melepaskan pandangannya dari win, lalu tangannya bergerak untuk mengamit tangan kecil prim.
"lo ya, gue notis belakangan ini sering gangguin prim kan lo?" tuduh bright, menunjuk-nunjuk off dengan jari telunjuknya. sembari menyembunyikan prim di belakang tubuhnya lagi.
off mengangkat kedua tangannya sejajar dengan daun telinga, "gue mah cuma mengutarakan perasaan, anjrit. orang bener kok roknya pendek banget." balas off.
"dia mau pake apa terserah dia lah, si najis emang lu. kalo ada manusia mulut lemes banget kayak lo tadi, gue bisa kelahi kok. lihat dong, dia pake rok aja lucu."
refleks, win langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain ketika ia merasakan sesak di dadanya.
"besok nggak usah pake celana pendek, deh! kalau lagi berduaan sama gue aja baru boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
warm on a cold night • brightwin
Fanficbook 2 of adore you susah ya, punya pacar ambis? olim lagi, olim terus. !bxb area !lil bit english