hari yang win harap tak pernah ada di kalender kini akhirnya tiba.
hari di mana ia akan betul-betul pergi meninggalkan negara kesayangannya ini serta teman-teman dan juga kenangan yang mereka miliki.
seharusnya win sudah sangat mantap dengan jawabannya untuk memutuskan memilih belajar di jerman sekarang.
dia bahkan sampai harus membatasi dirinya dengan teman-temannya agar mereka tidak mengetahui keberangkatannya hari ini.
win cuma tidak mau teman-temannya bersedih karena dia yang egois.
win memang dengan sengaja menjauh agar membuat teman-temannya membencinya, dan dengan mudah melupakan dia.
walau sebenernya win tak pernah ingin hal ini terjadi.
tapi mau bagaimana lagi?
ini keputusannya.
sudah mutlak.
win tidak mau keputusan bulatnya ini menjadi hancur kalau ada temannya yang memintanya untuk tinggal.
win tidak mau.
tolong.
cuma empat tahun.
cuma selama empat tahun saja.
ijinkan win pergi tanpa merasa bersalah.
win janji setelah empat tahun nanti, win akan kembali lagi.
bermain bersama lagi.
meskipun dia yakin, kalau itu cuma angan-angannya saja.
memangnya siapa yang mau berteman dengan dirinya setelah empat tahun pergi tanpa kabar?
siapa yang masih rela menunggunya tanpa kepastian?
bright...
semoga bright akan menunggunya.
sebuah tepukan di pundaknya membuat win hampir terjungkal ke depan saking terkejutnya.
kepalanya langsung menoleh ke arah belakangnya, dan ia menemukan sosok seniornya yang selalu bisa meramaikan suasana di sma dulu.
sapaan riang terdengar, jungkook dengan gerakan agresif nya memeluk erat-erat tubuh win yang masih mencerna apa yang sedang terjadi saat ini.
karena sejak jungkook lulus dari sma, mereka berdua sudah lama lost contact dan tidak saling bertegur sapa lagi.
lalu tau-tau jungkook ada di sini.
di bandara di mana ia akan segera pergi sebentar lagi.
"gue tadi lihat lo dari sana." kata jungkook sambil menunjuk tempat yang cukup jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
"gue gini dalam hati "eh itu siapa ya? kayak kenal, tapi kok enggak. siapa sih?" gitu. terus akhirnya gue mutusin buat nyamperin lo aja deh." jelas jungkook yang sebenarnya tidak perlu itu.
"terus ya terus ya, waktu gue nepok bahu lo, dan lo kaget sampe mau meninggal itu, baru gue akhirnya sadar kalo lo itu win. HEHE."
jadi maksudnya, waktu jungkook nyamperin win itu, jungkook belum tau kalau dia adalah win?
terus kalau ternyata bukan win gimana?
"ya gue ajak kenalan aja. "hei ganteng, boleh minta nomor telpon?"" jawab jungkook seenaknya.
win memutar kedua bola matanya jengah, lalu mengangguk-angguk tidak peduli.
"sama siapa lo ke sini?" tanya yang lebih tua, merangkul yang lebih muda sembari berjalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/242531713-288-k995254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
warm on a cold night • brightwin
Fiksi Penggemarbook 2 of adore you susah ya, punya pacar ambis? olim lagi, olim terus. !bxb area !lil bit english