view

776 117 56
                                    

suara hentakan kaki yang saling bersahut-sahutan itu terdengar begitu kontras dengan suasana lorong sekolah yang sepi.

bibir lelaki yang lebih muda itu terus saja berkomat-kamit bercerocos tentang kelakuan tolol kekasihnya yang jadi membuat dirinya ikut terseret dalam masalah yang dia buat.

bright, selaku sang pembuat onar itu hanya mampu mengantupkan bibirnya rapat, tidak berani membantah setiap kata-kata yang win tujukan untuknya.

dengan tungkai kaki yang aktif bergerak mengimbangi langkah panjang win, bright sesekali mencoba menawarkan bantuannya untuk membawa buku-buku berat yang sedang dipeluk win itu.

"nggak usah pegang-pegang!" namun sahutan tajam itu lah yang menjadi jawaban atas niat baiknya.

lesu, akhirnya bright pun mengalah dan membiarkan win terus mengoceh sendirian.

"besok win mau cekokin mas bright ikan laut yang banyak biar mas bisa tambah pinter." ketus win mendengus.

mendengar tawaran yang terdengar seperti paksaan itu, bright sontak menolehkan kepalanya dengan dramatis.

"loh, aku kan nggak suka ikan, win." rengeknya, menggelayutkan tangannya pada lengan win yang padahal sudah keberatan membawa buku-buku referensi yang ia pinjam dari perpustakan daerah seminggu lalu.

"ya gue nggak mau tau! pokoknya mas harus makan ikan yang win bawain buat bekal makan siang, seenggaknya sampe seminggu lah. dan harus habis!" tegas pemuda yang jauh lebih muda.

membuat bright tak mampu mengelak lagi dan hanya bisa mengiyakan semua permintaan yang kelincinya berikan untuknya.

"ikan laut tuh ya mas, kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan anak-anak untuk perkembangan dan pembentukan otaknya." jelas win lugas, entah apa maksudnya menjelaskan hal tersebut karena bright benar-benar clueless mendengar penjelasan win yang berbelit-belit.

"ya terus?" jawab bright dengan dahi mengerut.

bahkan ketika keduanya mulai berbincang biasa seperti ini, win masih belum juga memperlambat langkah kakinya yang terkesan terburu-buru itu.

setelah mendecih sebentar, win menjawab, "ya berarti ikan bisa membantu pembentukan dan perkembangan otak mas biar makin pinter, dong! nggak cape apa kamu tolol tiap hari?" sinis lelaki itu.

bright yang mendengarnya langsung tertawa keras, "bukan tolol, win. ini namanya kreatif." jawab bright beralasan, menepuk-nepuk pundak win yang mengernyit jijik.

"ya tuhan, capek banget gue punya punya pacar kayak lo. bisa nggak sih gue tuker tambah aja?" gerutu win panjang lebar, ia menjauhkan telapak tangan bright dari bahunya, kemudian semakin mempercepat langkahnya agar bright tidak bisa menyusulnya.

"ke bk nya barengan dong sayang! mas nya jangan ditinggalin sendirian!"

"bodo amat. daripada punya mas, mending gue tuker lo aja biar bisa jadi emas beneran!"

"jahaaatt!"

"emang!"

"ah yaudah nggak kasih jatah!"

"emang gue peduli? palingan juga lo yang bakal nangis-nangis minta sun ke gue!"

"ya iya sih.."

"dih."

"TAPI KAN KAMU JUGA MAU!"

"YA MANA BISA GUE NOLAK REZEKI SIH, MAS?!"

bright langsung menyemburkan tawa terbahaknya sesaat setelah win membalikkan badan ke arahnya dengan wajah yang tertekuk sebal.

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang