hari rabu 2.2

817 119 50
                                    

⚠️tw : self h4rm, cutti1ng

win menolehkan kepalanya ke belakang ketika merasa pergelangan tangannya itu ditahan oleh seseorang.

view terlihat mengatur napasnya ketika win segera melepaskan tarikan tangan gadis itu dari pergelangan tangannya.

kaki panjang juga langkah lebar win itu jadi membuat view berlari-lari dengan kaki kecilnya, tak heran dia sampai kesusahan bernapas begitu.

"apa?" tanya win ketus, menyilangkan tangannya di depan dada tanda tidak nyaman.

"gue– hhh– huff– gue boleh minta nomor lo?" sambil mengatur napas dia bertanya.

win menaikkan kedua alisnya berpikir. tapi akhirnya dia mengangguk juga karena memang seharusnya mereka berbagi nomor telepon berhubung mereka akan menjadi partner kelompok kedepannya.

view berseru senang, menyerahkan ponsel pintarnya itu pada win, membiarkan win memasukkan nomor teleponnya dalam diam.

"makasih." kata view setelah dirinya menerima kembali ponselnya dari tangan win.

lelaki yang diucapi terimakasih itu cuma mengangguk samar, kemudian kembali melanjutkan langkahnya yang terasa diburu-buru.

"ei, win!" teriakan melengking itu berasal dari belakang punggungnya.

view masih juga mengejarnya ternyata, bahkan gadis itu tak malu untuk berteriak-teriak memanggil namanya ketika mereka melewati parkiran motor.

mata win sudah bertemu dengan sosok bright yang berdiri di atas motornya dengan helm putih milik pacarnya itu. tapi, suara view yang melengking membuatnya mau tak mau jadi membalikkan badan dengan jengkel.

"apa lagi?" tanya win, alisnya mengerut tidak suka.

view menggigit bibir bawahnya gugup, "gue boleh nebeng lo?"

lelaki tinggi itu menghela, kemudian telunjuknya mengacung menunjuk bright yang terkejut.

"gue balik sama pacar gue." jawab win dengan penuh penekanan.

"dah ya, vi. kalo ada urusan penting, imess aja. kalo penting." setelah mengucapkan sederet kalimat itu, win langsung pergi melangkah cepat menghampiri bright. mengambil helm putihnya dari pelukan bright, dan langsung memakainya terburu.

bright sampai bingung kenapa pacarnya itu langsung naik ke atas motornya bahkan sebelum dia siap.

win menepuk-nepuk bahu bright, menyuruh lelaki itu untuk cepat tancap gas sebelum view kembali menahan kepergiannya.

🌤

gais, gue baru nemu ini setelah nulis secara sok tau di part sebelum-sebelumnya.

jadi gue minta maaf ya, gue nulis cerita tanpa research kebenarannya dulu.

mulai dari part ini, penjara tempat bunda bright dihukum, pindah tempat ya.

jadi di rumah sakit jiwa gitu, khusus.

bodoamat gue ngarang sendiri kalo soal ini.

pokoknya rumah sakit jiwa ini khusus buat orang-orang yang punya masa hukuman dari jaksa gitu.
jadi, bukan sembarang rsj.

win mengamit jari-jari bright yang bergetar sesampainya mereka di depan pintu ruangan milik bunda, ditemani dengan salah seorang perawat yang akan menjaga mereka berdua jikalau nanti bunda lepas kendali, meskipun dia cuma mengamati dari luar pintu saja karena mereka menghargai privasi si tahanan juga si penjenguk.

warm on a cold night • brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang