15. Ribut

27.4K 2K 109
                                    

Halooo! Sekala Kyra's here!🐯👑
Please leave a vote if you like this part!⭐🔫
Okeyy here we gooo bb!🍦

Sebaik apapun cara kita berpisah,yang nama nya perpisahan tetap menyakitkan.
-Erlangga Arka Perdana.

"HALO Ra, gue udah di komplek lo nih temenin gue jalan ya? Kita cari makan bareng,"

Pernyataan Erlangga sontak membuat Kyra yang masih tertidur malas di atas kasur nya melompat seketika. Jam menunjukkan pukul lima sore, setelah pulang sekolah tadi, tanpa mengganti baju Kyra langsung menggagahi tempat tidur nya.

"Hah?! El gue baru bangunn,"

Erlangga tertawa,dari suara nya juga ia tahu bahwa Kyra baru bangun tidur. "Iya gak papa, siap siap aja gue tunggu di depan rumah,"

"Tunggu di dalem aja El," tutur Kyra.

"Gak deh, gue gabut di rumah lo yang sebesar itu cuman celingak celinguk," jelas Erlangga. Kyra terkekeh pelan lalu mengiyakan ajakan Erlangga dan bergegas membersihkan dan mempersiapkan diri nya.

Erlangga memarkirkan mobil nya tepat di gerbang rumah Kyra. Ia tersenyum tipis. Dulu, sewaktu mereka berpacaran saat pulang sekolah, mencari makan sebelum kembali kerumah adalah hal yang wajib mereka lakukan. Kyra, gadis itu membawa sejuta warna dalam hidup Erlangga. Mengisi kertas kosong dengan segala warna indah yang ia punya. Dulu sewaktu mereka berpacaran, tidak pernah terlintas di benak Erlangga bahwa kedua nya akan berpisah. Kyra adalah tipe pacar pengertian,tidak banyak menuntut, dan peduli. Ia bisa menjadi apa saja sesuai kondisi dan situasi yang Erlangga alami. Tapi perbedaan pola fikir, dan agama membuat mereka berdua terpaksa mengakhiri semua nya. Mereka tidak bisa terlalu lama bertahan di hubungan yang hanya akan membawa pada titik semu bukan sebuah garis temu.

Melepaskan dan mengikhlaskan Kyra adalah hal yang paling sulit yang Erlangga pernah alami semasa hidup nya. Kyra memang bukan pacar pertama nya, tapi Kyra adalah gadis pertama yang berhasil membuat Erlangga jatuh sejatuh nya kedalam pelukan gadis itu. Mereka berpisah dengan cara yang baik baik. Tapi di dalam benak Erlangga, sebaik apapun cara kita berpisah, yang nama nya perpisahan akan tetap menyakitkan.

Awal awal berpisah dari Kyra, Erlangga seperti kehilangan separuh dari diri nya. Kehilangan itu, sangat jelas terasa. Yang biasa nya ia akan menghabiskan waktu sepanjang hari bersama Kyra, harus ia lalui seorang diri. Tetapi Erlangga tahu, bahwa sujud Kyra dan genggam tangan nya pernah bertemu di amin yang sama.

Erlangga masih mengingat jelas saat saat mereka akan berpisah. Dimana Kyra memutuskan hubungan kedua nya dengan binar mata yang meredup dan senyum kepura puraan di wajahnya.

"El, kita gak bisa gini terus terusan. Kita beda El. Nggak cuman pola fikir keyakinan pun kita berbeda,"

"Terus mau kamu apa Ra?"

Kyra mendekati nya, mengelus rahang tegas Erlangga dengan sayang.

"Kita gak bisa terus terusan bertahan pada sebuah titik semu ini El, sebelum terlalu jauh lebih baik kita akhiri sekarang. Semakin lama bakal semakin menyakitkan, gak cuman kamu, tapi aku juga El."

Erlangga masih setia menatapnya. Jantung nya berdetak tak karuan.

"Maaf buat bilang ini, kita putus El. Aku bukan nyerah, tapi aku mengalah. Kamu pantas dapat yang lebih baik di dunia."

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang