30. Maaf, Ra

35.2K 2.2K 249
                                    

punten, ada pakett! iyaa sekara kembali update menemani kesepian kalian!🙈😈

vote komen dulu buat lanjut baca, aku maksa loh ya!😡
okeyy, udah? terima kasii jejak kalian sangat penting buat cerita ini, terima kasih yaa!❤😻😽

okeeww mari kita mulaiii!🌵

🌱 - I found you in my favorit songs, how cute. - 🌱

Bintang duduk diatas motor nya dengan sebatang rokok, menunggu seseorang yang hadir nya sudah Bintang nantikan dari kemarin kemarin. Musuh bebuyutan Sekala itu kini tengah menikmati angin yang menerpa wajah nya dengan tenang.

Sore ini, di pantai ini, ia akan menghabiskan waktu nya bersama gadis pujaan nya, yang tak lain pacar sang ketua batara. Pergantian sore dan malam ini akan terasa sangat menyenangkan untuk Bintang.

Duduk berdua di hamparan pasir putih dengan sebuah air kelapa, bertukar cerita dan saling mengadu betapa melelahkan berapa hari belakangan ini. Juga, berlarian diatas pasir bersama Kyra sembari bergandengan tangan.

Gadis itu, akh sial, bahkan untuk semenit pun Bintang tak di berikan izin untuk berhenti memikirkan nya, Kyra seolah bersemayam di kepala nya, tampak betah berlarian kesana kemari di dalam fikiran nya.

Senyum gadis itu, tawa nya, tatapan nya, hangat pelukkan nya, selalu berhasil membuat Bintang merasa... bahwa hadir nya sangat di inginkan. Kyra tampak begitu bersinar dan berkilauan di kedua mata nya, hingga Bintang tidak dapat melihat objek yang lain selain-nya.

Tapi, kenapa cewek sesempurna Kyra harus jatuh ke tangan Altair Sekala, yang menurut Bintang, cowok itu tak memiliki perasaan dan hati yang tulus. Di benak Bintang, Sekala itu cowok kejam yang tak pernah melibatkan perasaan nya dalam bertindak dan mengambil langkah.

Suara motor berhenti tepat di samping Bintang. Cowok itu menoleh, mendapati Kyra yang tengah mengibaskan rambut nya, beterbangan bersama angin.

"Anjing cantik banget sih," gumam Bintang pelan.

"Bin, udah lama?" tanya Kyra. Bintang turun dari motor nya, menghampiri Kyra yang berdiri di samping motor hitam cewek itu.

"Enggak, tiga jam-an lah gue nunggu," ujar Bintang, berbohong.

Kyra tertawa sambil menggeleng pelan, "Sialan lo badut," Bintang terkekeh.

"Ayo Ra! Gue udah ngerencanaiin banyak hal sama lo!" ajak Bintang, semangat.

Kyra tersenyum, lalu menerima uluran tangan Bintang. Kedua remaja itu berjalan memasuki daerah pantai dengan ditemani candaan ringan. Bintang melirik Kyra dengan ekor mata nya, cewek itu menatap hamparan air laut dengan raut bahagia yang tidak bisa di bohongi.

"Ra, lo gak pernah ke pantai apa sampai senyum mulu dari tadi?" tanya Bintang.

Pasal nya sejak memasuki tempat ini, bahkan ketika mereka sudah duduk diatas pasir putih ini, Kyra sama sekali tidak melunturkan senyum nya barang sejenak.

"Gue suka banget ngelihatin langit yang udah mulai berubah warna," jelas Kyra.

Bintang mengangguk paham, "Gue juga suka banget sama pantai, ngingatin gue sama seseorang," ujar Bintang.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang