33. Until whenever

24.2K 1.8K 116
                                    

halooo! siapa yang kangen?😃
udah siap belum baca part ini?😲

sebelum lanjut baca, wajib hukum nya buat ninggalin vote dan komen kalian di part ini!😡❤

pastikan kalian udah nekan tombol bintang sebelum baca ini yaa!😻

terima kasih yang sudah menghargai karya aku dengan meninggalkan jejak, it's means a lot to me! wufyuu frenn!❤🍭

🌱 - Harap ku, selipkan aku di salah satu berjuta mimpi mu, berjuta angan yang selalu kau semogakan. - 🌱

Sekala duduk dengan raut wajah datar, seolah tak takut atau terganggu dengan wajah dingin Satria dan tatapan marah Starla.

Sekala menatap sang bunda dalam yang kini menatap nya kecewa, marah, dan sedih. Ia sudah menghafal segala jenis ekspresi yang wanita cantik itu miliki.

"Sejak kapan?" Starla membuka pembicaraan, bertanya gamang kepada Sekala.

"Maksud Bunda?" tanya Sekala balik, tidak mengerti.

Starla membuang tatapan nya, menghindari kontak mata dan tampak enggan menatap Sekala.

"Sejak kapan kamu suka main tangan sama Kyra, Bang?"

Sekala terdiam, mendapati kebungkaman sang anak semakin membuat rasa sesak di dada Starla membuncah.

Starla melemparkan sebuah ipad kepada Sekala. Di dalam layar yang lebar itu, menampilkan Sekala dan Kyra yang cekcok di halaman belakang beberapa waktu yang lalu. Tepat nya dimana Starla mengundang Kyra untuk makan malam bersama nya, yang dimana juga ada Bulan saat itu.

"Masih gak mau ngaku?" Sekala menatap mata Starla yang memerah, Bunda nya itu seperti tengah menahan tangis nya.

Starla mendapatkan rekaman itu dari cctv halaman belakang nya, memang biasa nya Starla rutin meminta rekaman cctv kepada bodygoard yang menjaga rumah setiap satu bulan sekali. Dan ia sangat menyesali baru menyadari hal ini jauh dari waktu kejadian.

"Bunda gagal ya didik kamu?" ucap Starla dengan nada bergetar. Ia berusaha menahan tangis kesedihan nya mati mati an.

"Sesuai kesepakatan kita, satu tetes air mata bunda mu jatuh, satu pukulan," ujar Satria dingin.

Satria, mewanti Sekala habis habisan untuk tidak membuat wanita yang ia cintai itu meneteskan air mata kesedihan.

Melihat keterdiaman Sekala, air mata Starla menetes begitu saja, wanita itu tak sanggup mencegahnya.

"Bangun," titah Satria.

Sekala bangun, dan langsung mendapat hujaman keras dari sang ayah. Kepala nya terpental kesamping, dengan sudut mata yang berdarah. Starla melipat bibir nya, kali ini ia tak dapat membela putra kesayangan nya.

"Maaf, Bun." ujar Sekala pelan.

Starla menggeleng, "Bisa bisa nya Kyra nutupin itu semua dari Bunda? Padahal dia bisa mengadu kapan saja sama Bunda, kamu ancam dia Altair?"

Sekala menelan ludah nya, jika kedua orang tua nya sudah memakai nama awal nya, maka ia benar benar melakukan sebuah kesalahan yang fatal.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang