43. Perdebatan

40.4K 2.4K 785
                                        

halooo! siapa yang kangen?😃
udah siap belum baca part ini?😲

sebelum lanjut baca, wajib hukum nya buat ninggalin vote dan komen kalian di part ini!😡❤

pastikan kalian udah nekan tombol bintang sebelum baca ini yaa!😻

terima kasih yang sudah menghargai karya aku dengan meninggalkan jejak, it's means a lot to me! wufyuu frenn!❤🍭

*jangan lupa play lagu di mulmed fwen!❤

🌱 - Semua nya berubah, ketika rasa kecewa lebih mendominan. - 🌱

Mata nya mengerjap kecil, menyesuaikan dengan cahaya yang memaksa masuk ke dalam indra penglihatan nya.

Gadis bernetra hijau itu, membuka mata nya perlahan, meneliti dimana ia berada, memastikan bahwa ia berada di kamar milik nya. Tapi, tampak nya ia salah, ini bukan kamar nya, kamar nya tidak berwarna hitam.

Ia bangun, bersandar pada kepala ranjang. Mata nya menangkap punggung tegap dengan tubuh proporsional tanpa atasan yang sangat memanjakan mata.

Sosok itu memunggungi nya, dengan sebuah rokok yang terapit diantara jari telunjuk dan tengah nya. Sial nya, Kyra sangat mengenali siapa pemilik punggung tersebut.

"Udah bangun?" tanya Sekala, kala mendengar decitan pada kasur nya.

Ia buru buru mematikan rokok nya, dan berjalan menghampiri Kyra. Sekala mengambil tempat di tepi ranjang, duduk sangat dekat dengan Kyra.

"Gue tahu ini bukan rumah lo, jadi jawab gue sekarang juga, ini dimana?" tanya Kyra, gadis itu menatap tajam pada Sekala.

"Apartemen." jawab Sekala jujur.

Kyra kembali mengedarkan pandangan nya pada seluruh penjuru ruangan, lalu terpaku melihat pakaian nya yang sudah teronggok tak berdaya, ia juga melihat bahwa gaun satin itu sudah sobek.

Dengan gemetar, ia membuka selimut nya, mata nya membelalak kala ia hanya mengenakan kaos kebesaran Sekala dan hotpants.

Kyra menatap Sekala tajam, "What are you doing?"

"Bukan aku yang ganti, gak usah panik." ucap Sekala.

"Baju gue?" tanya Kyra sembari menatap baju nya dan Sekala secara bergantian.

"Aku sobek, harus nya dibakar sekalian," ujar Sekala, sarkas.

"Mana bau alkohol lagi." ketus nya.

Kyra menaikkan satu alis nya, "Kenapa sewot?" tanya nya ngegas.

Sekala menatap nya tak terima, "Kenapa gak boleh sewot?" tanya Sekala tak kalah ngegas.

Kyra berdecak, entah kemasukkan roh dari mana cowok ini.

"Emang nya lo berhak?!" sentak Kyra.

Rahang Sekala menegang, "Berhak, apalagi itu menyangkut kamu."

Kyra tertawa pelan, "Gue rasa lo lagi bercanda," kekeh nya.

Tidak membalas ujaran Kyra, tangan Sekala bergerak merapikan anak rambut Kyra.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang