55. Different pain

35.2K 2.5K 1.1K
                                    

haii, ketemu lagi sama akss, gak bosen kan aku nyapa kalian lagi? eh, tapi kaya nya aku deh yg bosen nyapa kalian?😆

bercandaa??😻🙏

vote komen dulu baru lanjut scrool, awas ajaa yg enggak, aku doain di ghosting sama doi, udah mana virtuall?😃

bercanda lagi, minta maaf ya?😊🙏

jgn lupa play lagu di mulmed yaw, eh aku mau nanya seriusan, masih bisa enggak di kalian nyetel lagu di mulmed sambil baca? di aku enggak bisa ih?😥

600 vote dan 1k komen buat next part yaa? okeii?😻💗

komen tokoh favorit kalian di cerita sekala di sini yaa, drop komen nyaa!🌈

🌱 - I'll never know how truly love until i met you. - 🌱

please baca sampai abis yaa, juga jangan ngeskip narasi<3💗

Kabar hengkang nya Aquila Kyra dari SMA Cendrawasih menjadi topik yang hangat di bicarakan belakangan ini. Banyak yang penasaran dan juga menerka-nerka apa alasan Kyra memilih meninggalkan sekolah berkumpul nya kaum good looking dan para main visual.

Dari para lelaki yang patah hati, juga beberapa para gadis yang membenci Kyra turut merayakan pesta kecil-kecilan karena Sang Ratu sekolahan sudah angkat kaki. Kesal karena Kyra terlalu cantik dan sempurna di mata manusia, menjadi alasan kuat mereka membenci mantan kekasih ketua Batara tersebut.

Berbicara mengenai Sekala, ia sudah kembali bersekolah sekitar seminggu yang lalu. Seminggu setelah kepergiaan Kyra yang meninggalkan nya tanpa ucapan perpisahan sedikitpun, membuat lelaki itu banyak berubah.

Lebih pendiam dari biasanya, lebih sensitif, dan tidak pernah lagi mengukir seutas senyum tipis. Sekala memang jarang tersenyum dan berekspresi, tapi dia tidak bisa di kategorikan sebagai manusia kaku semacam Xavier. Dia masih bisa tergelak, dan merespon candaan teman-teman nya, tidak seperti Xavier yang acuh dan memang tak tersentuh.

Pasti nya, lelaki itu sangat kesulitan menjalani hari nya usai ditinggalkan begitu saja dengan Kyra. Rokok, alkohol, dan balapan adalah pelarian Sekala dari rasa sakit nya. Ia akan menghabiskan waktu nya di luar hingga pukul dua pagi, dan kembali ke apartemen nya. Perlu diketahui, bahwa Sekala kini memilih untuk menetap sementara di apartemen nya.

"Rel, rokok," ujar Sekala membuat teman-teman nya yang sedang bercanda menatap kearah nya.

Darel mendelik tak mau, "Gak ya anjing, gue gak mau ditonjok Xavier lagi," tolak Darel mentah-mentah kala Sekala memintanya untuk membelikan cowok itu rokok.

Sekala beralih melirik Cana, Cana yang paham mengangkat satu tangan nya sembari menggeleng cepat, "Gak dulu, pipi gue masih sakit di hantam Cakra pakai buku paket," ketus Cana sembari melirik Cakra tajam lewat ekor mata nya.

"Apa lo?!" hardik Cakra kala sadar Cana melirik nya tajam.

"Dih, sensi banget?" sewot Cana, mendelik sebal kearah Cakra yang tengah menatap nya bengis.

"Yaudah." putus Sekala.

"Yaudah apa?!" sentak Darel yang melihat Sekala bangkit dari duduk nya.

Lalu, Sekala memanggil Aji yang kini berjalan kearahnya sembari membawa sebuah kantong hitam.

"Bang! Gue lupa, marlboro filter black 20, apa marlboro merah?!" Aji mengulurkan kantong itu kepada Sekala yang langsung di sambut oleh pemilik nya.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang