48. Pelangi untuk Kyra

33.7K 2.2K 1.9K
                                    

halooo! siapa yang kangen?😃
udah siap belum baca part ini?😲

sebelum lanjut baca, wajib hukum nya buat ninggalin vote dan komen kalian di part ini!😡❤

pastikan kalian udah nekan tombol bintang sebelum baca ini yaa!😻

terima kasih yang sudah menghargai karya aku dengan meninggalkan jejak, it's means a lot to me! wufyuu frenn!❤🍭

kaya nya lain kali aku targetin lebih tinggi, soal nya bentar bgt nembus nyaaa!😡❤

*btw jgn lupa play lagu yg udah aku sediain di mulmed<3!

spam komen di tiap paragraf mau yaa?❤

🌱 - Tidak ada yang menyakitkan, dari pada selalu menjadi yang kesekian. - 🌱

Kara dan Naka menatap putri semata wayang nya dengan bingung. Terhitung satu minggu ini, gadis itu menghindari mereka, dan berbicara seperlunya saja, layak nya orang asing yang tinggal di satu rumah. Bahkan Kyra sering kali melewati jam sarapan dan makan malam bersama.

"Kamu kenapa? Ini jam berapa Kyra?" tanya Naka.

Jam menunjukan pukul dua dini hari, tapi gadis itu baru saja tiba di rumah dengan keadaan kacau dan berantakan.

"Kyra capek, mau istirahat," tukas Kyra.

Naka mencekal tangan nya erat, "Jangan bikin papa marah," Kyra meringis kala cekalan Naka terasa perih.

Kara menatap Kyra, "Kami gak bisa terus terusan diam, lihat kamu semakin liar kaya gini, Kyra." ujar Kara lembut, berusaha memberi pengertian sebaik mungkin.

"Itu semua karena kalian," jawab Kyra.

Kara semakin bingung, perlahan rasa takut menyergap ke seluruh tubuh nya, "Apa maksud Kyra?" tanya Kara pelan.

Kyra terkekeh sinis, "Apa maksud kalian nutupin kematian bang Bara dari Kyra?!" sentak Kyra kasar.

"Kenapa kalian biarin bang Bara pergi? Kenapa kalian biarin bang Bara ngerelain hidup nya buat orang lain?!" bentak Kyra berapi api.

Naka menatap bola mata hijau milik putri nya, menyelami kemarahan Kyra yang tak bisa di tampung lagi, "Dia bukan orang lain buat hidup Bara," ujar Naka.

"Tapi dia gak peduli mau bang Bara mati atau hidup! Dia bakalan tetap melanjutkan hidup nya dengan baik! Enggak kaya aku yang harus bulak balik psikiater!" pekik Kyra histeris.

Kyra mencoba. Ia sudah mencoba untuk tidak meluapkan segala rasa sedih, sesak, dan kecewa nya kepada kedua orang tua nya. Tapi ternyata, itu tidak bisa bertahan lama.

Kyra terisak, mata merah nya menatap kecewa kedua orang tua nya, "Sebelum mikirin orang lain, pikirin dulu anak kalian! Bukti nya cewek itu masih bisa menjalani hidup baik baik aja! Dia gak gila kaya aku!"

Jeritan Kyra melebur satu bersama isak tangis nya, "Gak ada yang bilang Kyra gila, Kyra gak gitu, Kyra itu anak mamah," tutur Kara lembut.

Kara berusaha menjangkau Kyra, namun gadis itu mundur menjauh, tak ingin dijangkau. "Perempuan yang bang Bara tinggalin itu jadi perempuan paling bahagia sekarang, enggak dengan adik nya yang kembali hilang arah dan semangat hidup." ucap Kyra dengan nada bergetar.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang