01. PROLOG

2.3K 149 49
                                    

Akun ini sudah tidak aktif, namun saya masih berharap bahwa cerita saya disini masih bisa berkembang dengan sendirinya. Saya memiliki akun kedua dan masih aktif sampai sekarang, silahkan berikan saran dan kritik mengenai cerita saya disana, akan saya respon sebaik mungkin. Saya berharap cerita saya bisa membaik meskipun saya lihat melalui akun yg berbeda, saya menunggu saran dan kritik positif dari kalian semua. Terimakasih, orang baik<3


.
.
.

01. PROLOG

.
.
.

Victoria turun dari motornya, Laki laki berbalut putih abu abu itu berjalan masuk kedalam Hutan. Ya, Hutan yg beberapa akhir ini sering Victoria kunjungi. Setengah dari Hutan itu sudah hangus terbakar, entah apa alasan utama yg menyebabkan kebakaran itu terjadi, Victoria tidak tau. Yg Cowok itu ketahui hanyalah, Hutan ini adalah tempat dimana sosok yg begitu penting di hidup Victoria menghembuskan nafas terakhirnya.

Adellio Atlaska, atau yg kerap disapa Lio, Pria bertubuh tegar dengan hati yg kuat, dan mampu membuat Victoria merasa baik baik saja sekalipun hanya seulas sapa yg dilontarkan oleh Lio. Victoria hanya mempunyai Lio, tidak ada siapapun lagi, dan Victoria sudah merasa cukup telah memiliki sosok Lio di dalam hidupnya.

Namun, Lio pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan untuk Victoria. Pria itu meninggal di Hutan yg Victoria datangi ini, tidak ada siapapun yg mengetahui Lio tiada saat itu, bahkan jasadnya saja, ikut hangus terbakar bersama separuh Hutan ini.

Victoria duduk diatas sebatang pohon yg terlihat sudah hangus, setelah menghembuskan nafas kasar, Victoria mengeluarkan rokok yg tersimpan di saku celananya. " Apa yg sebenernya terjadi waktu itu, Ayah? " Gumam Laki laki itu lalu menyesap rokoknya

Kata penduduk didekat sini, kebakaran hutan ini terjadi disebabkan oleh bom yg dipasang entah siapa. Bahkan, Victoria sempat mendengar bahwa bukan Ayahnya saja yg meninggalkan ditempat ini, masih ada satu orang lagi yg meninggal, dan itu disebabkan karna tembakan dan beberapa luka tusuk. Victoria sempat kesal saat mengetahui bahwa orang itu masih hidup saat ini, sedangkan Ayahnya malah dibiarkan tiada. Sungguh menyebalkan, pikir Victoria

Victoria menoleh kesamping saat merasa bahunya baru saja disentuh oleh seseorang. Ternyata dia Arlan, sahabat Victoria. Arlan segera duduk disamping Victoria, bersama dengan Elvan

" Gimana? Udah ada tanda tanda? " Tanya Arlan memulai pembicaraan

Victoria menghela nafasnya seraya menggeleng. " Belum. "

" Gimana kalo kita ngadain wawancara lagi di daerah sini? " Timpal Elvan, Arlan menggeleng

" Udah berapa kali kita tanya sama penduduk disini, semuanya pada ngga tau apa yg terjadi waktu itu " Jawab Arlan

Victoria mengacak rambutnya kesal, hampir 3 Bulan sejak kematian Lio, Victoria terus mencari informasi sekedar untuk mengetahui apa yg terjadi saat Ayahnya tiada dan juga siapa dalang dibalik kebakaran Hutan ini. " Sebelum gue tau apa yg terjadi, gue akan terus Dateng kesini. " Ujar Victoria kemudian berdiri

" Lo yakin Ayah lo itu dibunuh? " Tanya Elvan, sebenarnya Elvan sudah jengah dengan sikap Victoria yg tidak bisa menerima kematian Ayahnya. Bukan apa apa, Elvan hanya tak sanggup melihat Victoria terus berusaha mencari informasi, sedangkan sedikitpun tidak pernah mereka dapatkan kabar yg memuaskan

Victoria menjatuhkan rokoknya, kemudian menginjakan dengan ujung sepatu. " Gue yakin, ngga mungkin Ayah meninggal gitu aja. "  Setelahnya, Victoria berlalu meninggalkan kedua temannya dengan perasaan yg sulit dikatakan oleh Laki laki itu

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang