23. DIA BERBAHAYA!

197 40 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

23. DIA BERBAHAYA!

.
.
.

Suasana di dalam kelas XII IPA 2 benar benar hening, beda sekali dengan kelas sebelah yg ributnya sampai terdengar ke pulau sebelah. Dari tadi, Pak Acim sudah berdiri didepan papan tulis sambil memukul-mukul penggaris kayunya keatas meja. Membuat seisi kelas menjadi senyap seketika, ya termasuk Victoria.

Pagi ini, tiba tiba Pak Acim datang lebih awal, membuat semua murid kaget karna guru itu tiba tiba muncul pagi pagi buta. Dan yg lebih mengagetkan lagi, Pak Acim langsung saja memberikan mereka ulangan harian super mendadak. Bahkan pria itu tidak menunggu para murid yg belum datang ke sekolah dan langsung saja memulai ulangan.

Fiuh, untung saja Victoria tidak terlambat atau telinganya akan panas karna ocehan Pak Acim.

Sudah 1 jam, Victoria memanggil-manggil nama Arlan. Dan sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari laki laki itu, membuat Victoria ingin sekali melempari Arlan dengan air comberan. Kertas ulangan milik Victoria masih kosong, dan dia yakin Arlan pasti sudah selesai, terbukti karna laki laki itu sudah duduk dengan santai.

"Psssssstttttt, Arlan! Woy, sialan! Sekarang aja Lo pura pura budek ya" Bisik Victoria. Kaki kananya sibuk menendang kursi Arlan dari belakang dan sama sekali tak membuat temannya itu menoleh sejenak.

" Gue tau Lo udah selesai. Awas aja kalo lo lagi galau, gue bakal songong kaya lo sekarang!" Gerutu Victoria lagi.

Lama tak mendapatkan jawaban, Victoria akhirnya berganti memanggil Elvan. Namun laki laki itu juga tak menjawab panggilannya sama sekali. Victoria menghela nafas, kemudian menatap selembar soal yg baru kali ini dia lihat. " Kapan sih gue pinter? 18 tahun gue udah sekolah kok masih aja bego, " Gumamnya.

Victoria kemudian melirik Pak Acim, guru itu masih berdiri sambil mengedarkan pandangannya. Dan saat mata tajam Pak Acim menatap dirinya, Victoria langsung menunduk dan pura pura menulis. Samar samar, Victoria mendengar langkah kaki yg mendekat. Laki laki itu langsung memejamkan matanya dengan mulut yg sudah marapalkan doa.

Pak Acim datang dan langsung merampas kertas ulangan milik Victoria. Betapa terkejutnya pria itu karna tak melihat satupun tulisan disana, hanya ada nama Victoria dan juga nomor absenya. Victoria sendiri sudah pasrah, pasti dirinya akan kena damprat kali ini. Adeh, godbay world!

"UDAH SATU JAM ULANGAN, DAN BELUM ADA SATUPUN SOAL YG KAMU JAWAB, RIA?!" teriak Pak Acim kemudian melempar kertas jawaban Victoria.

Victoria menoleh kemudian menggaruk kepalanya, " Abisnya bapak ngasi ulangan mendadak sih, saya kan ngga dapet belajar"

"NGGA DAPET BELAJAR?! TERUS SELAMA INI KAMU SEKOLAH NGAPAIN AJA?! NYANGKUL?! "

"Tidur, Pak."

Pak Acim langsung memukul punggung Victoria menggunakan penggaris kayu. Sebenarnya tidak sakit sih menurut Victoria, cuma dia malu aja. Seisi kelas langsung memperhatikannya, membuat Victoria mendengus malas. " Pak, sakit loh. Saya bisa laporin bapak ke polisi tau, atas laporan melukai generasi bangsa!"

"KAMU BUKAN GENERASI BANGSA, MALAH KAMU ITU PERUSAK BANGSA!"

Victoria mengangguk malas, laki laki itu kemudian melirik kedua temanya, ternyata mereka masih tidak peduli dengannya. Membuat Victoria ingin sekali membunuh mereka jika saja membunuh itu tidak mendapatkan hukuman di Indonesia.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang