42. PENYAMARAN RIANA

220 39 9
                                    

Lama banget ya ngga up,
Author baru saja melepas masa
pura-pura sibuknya..
Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

42. PENYAMARAN RIANA.

.
.
.

Riana memandang bangunan yg ada dihadapanya dengan mata berkaca-kaca, sebuah rumah yg terbilang jauh dari kata mewah, lokasi yg sempat menampung dirinya untuk beberapa waktu. Ya, itu rumah June dan Myrra.

Waktu baru saja menunjukan pukul 7 Malam, sejak kepulangannya dari Kantor Polisi menemui Sadewa, hujan belum juga reda. Entah bisikan apa yg Riana dengar sehingga tiba-tiba hatinya bergerak untuk datang ketempat dimana seharusnya dia tidak datang.

Perlahan tapi pasti, Riana menyingkirkan payung yg melindungi tubuhnya dari air hujan. Gadis itu pun memejamkan mata, merasakan sensasi dingin yg menerpa sekujur tubuhnya.

Hujan. Dulu saat pertama kali Riana masuk ke rumah ini, hujan menemaninya, dimana saat itu tidak ada seorang pun yg memberitahukan padanya bahwa dia bukanlah Carroline melainkan Riana. Hingga saat ini, Riana kembali disambut dengan Hujan sebelum masuk bertemu June dan Myrra.

Riana akhirnya melangkah maju, berjalan dengan perlahan memasuki pekarangan rumah June. Sebelum mengetuk pintu, dia sempat melepaskan kalung perak bertuliskan -Mine- yg menjadi tanda pengenalnya, Riana juga menutupi Tatto yg berada dibelakang lehernya menggunakan tudung Hoodie yg ia pakai.

Tangan Riana bergerak hendak mengetuk pintu, namun terlambat karna pintu yg ada didepanya sudah lebih dulu terbuka. Riana melihat June yg sedang mencekal pergelangan istrinya, Myrra nampak menangis tersedu-sedu dan berusaha melepaskan tangan June.

Belum sempat Riana bicara, June sudah lebih dulu menarik tanganya agar segera masuk kedalam rumah. Pintu begitu ditutup dengan kasar sehingga menimbulkan suara yg cukup mengejutkan Riana. Sambil membawa Myrra kebelakang punggungnya, Riana memberanikan diri untuk menatap June.

"KEMANA AJA TIGA HARI NGGA PULANG?!" Teriak June, kemudian menjambak rambut Riana.

Myrra yg menyaksikan, sontak memohon agar June tidak menyakiti putrinya. Wanita cantik itu memeluk kaki suaminya dengan air mata yg bercucuran, Myrra tidak tau bahwa gadis yg datang kerumahnya bukanlah Alin melainkan Riana.

"Berhenti, June. Alin baru aja pulang, biarin dia istirahat." Ujar Myrra disela tangisnya.

June menjauhkan tanganya dari rambut Riana, kemudian mendorong tubuh gadis itu sampai tersungkur didekat meja. "KAMU ADA, UNTUK BEKERJA! BUKAN KELUYURAN!" Teriak June dengan lantang.

Riana yg tidak terima pun, segera bangkit dan membalas perkataan June dengan emosi yg memuncak. "HARUSNYA AYAH YG KERJA, KENAPA HARUS AKU?!"

"PANTES AJA ALIN NGGA MAU TINGGAL DISINI, GIMANA DIA BISA BETAH KALO AYAH SELALU AJA KAYA GINI?!." Nafas Riana mulai memburu. Pertanyaan yg harusnya tidak dia ucapkan, malah terlontar begitu saja. Bahkan June dan Myrra sempat terdiam ketika mendengarnya.

"Alin, kamu kenapa?" Tanya Myrra.

Riana terkesiap. "Aku ngga apa-apa, Ibu."

Myrra tersenyum, yg membuktikan betapa wanita itu merindukan Putrinya yg tidak pulang akhir-akhir ini. Bahkan tadi June hampir saja mengusirnya untuk mencari anak mereka, namun ternyata yg dicari sudah ada didepan rumah. Myrra bergerak hendak memeluk Riana, namun June sudah lebih dulu memukul wajah gadis itu.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang