16. DIARY RIYANA HILANG!

244 36 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

16. DIARY RIYANA HILANG!

.
.
.

Sudah tiga hari, semenjak Carroline mengatakan bahwa dirinya adalah Riyana, gadis itu lagi lagi hilang tanpa kabar. Victoria juga tidak ingin mencari tau tentang Carroline, entah lah, laki laki itu tiba tiba enggan untuk mencari tau ataupun membahas tentang gadis itu.

Siang ini sinar matahari sedang terik sekali, dan Victoria bersama teman temannya sudah berada didepan gerbang sekolah dengan motor mereka masing masing. Hari ini, Ferra memaksa Victoria dan teman temannya untuk ikut menjenguk Carroline yg dikabarkan sedang sakit. Ah, sebenarnya Victoria malas sekali. Tapi karna Ferra terus saja mengekorinya kesana kemari, Victoria akhirnya menurut saja.

" Lama banget dah, gue pergi nih! " Ancam Victoria sambil bersedekap dada dari atas motornya. Laki laki itu sudah kepanasan tingkat kecamatan, karna harus menunggu para Ciwi-ciwi yg belum juga muncul.

Elvan tak menjawab, karna laki laki itu masih menelfon Ferra. Sedangkan Arlan sendiri hanya duduk sambil memakan sekotak Martabak yg sebenarnya milik Elvan, tapi bodo amatlah, pikir Arlan saat itu.

" Lo semua ngapain aja sih? Jalan dari kelas sampe gerbang sekolah lama bener. Lagi ngeronggeng Lo dilapangan? " Cerocos Victoria saat Ferra dan kawan kawan sudah ada dihadapannya

" Tau nih, nunggu Pia lama banget! " Balas Vanya sambil melirik Pia yg tertanya sudah ikut menghabiskan Martabak milik Elvan bersama Arlan.

" Yaudah ayo, keburu siang nanti " Ferra kemudian naik keatas motor Elvan, diikuti Pia yg sudah duduk dimotor Arlan.

" Lah gue gimana dong? " Tanya Vanya sambil menunjuk diri sendiri.

Victoria tersentak saat semua teman temannya menatap dirinya dengan intens, setelah lama terdiam, akhirnya Victoria berdecak sambil mengangguk, " Yaudah Lo sama gue aja " Ujar Victoria

Vanya menggeleng, " Ngga mau ah, Alin pernah bilang kalo gandengan sama lo itu berasa diajak mati! "

" Yaudah kalo ngga mau, Lo naik ojek aja noh dipersimpangan ada pangkal ojek " Balas Victoria lalu menghidupkan motornya.

Vanya kemudian menghentakan kakinya dengan kesal, meski terpaksa, gadis itu akhirnya naik ke atas motor Victoria dengan cepat. " Jangan ngebut, gue ngga mau Tuan Putrinya papa meninggal gara gara boncengan sama Dajj- AAAAAAAAA!! "

Victoria langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sampai membuat Vanya yg tadinya sedang bicara langsung kaget dan reflek berteriak. Kalo gue mati, Lo adalah orang pertama yg gue gentayangin, Vic! Batin Vanya kuat kuat.

Setelah sampai dirumah Carroline, Victoria memarkirkan motornya tepat disamping gerbang. Setelah turun dari motornya, gelak tawa langsung terdengar yg membuat Victoria sontak melirik Elvan, karna memang Elvan yg tertawa paling ngakak.

" Kenapa lo? " Tanya Victoria.

" Liat noh mukanya Vanya, tegang banget! Mana rambutnya kaya abis kesetanan! " Balas Elvan kemudian tertawa lagi.

Victoria reflek menoleh kearah Vanya yg berdiri disampingnya. Victoria hanya tertawa pelan melihat keadaan Vanya yg sangat memprihatinkan. " Tolong itu komuknya dikondisikan " Ujar Victoria

" Ngakak banget gue liat Vanya tadi. Mana tadi Lo bertiga ngebut banget, gue sama Ferra bisa meluk gebetan, lah Vanya? Dia sibuk megang handle motor sampe ngga nyadar kalo rambutnya udah persis kek kuyang " Timpal Pia sambil melirik Arlan, Elvan, dan Victoria bergantian.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang