21. MENEMUI SADEWA

223 35 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

21. MENEMUI SADEWA.

.
.
.

Pagi pagi buta, Victoria sudah berada didalam kelasnya. Waktu baru menunjukan pukul 6 Pagi, dan laki laki itu sudah duduk dimejanya dengan mata terpejam.

Kemarin malam, Victoria sama sekali tidak bisa tidur. Kenapa? Karna disebelah Rumahnya kemarin sedang mengadakan senam atau apalah, Victoria tidak tau ada acara apa dirumah Bang Toyib. Sepanjang malam, rumah itu terus menghidupkan musik kencang sekali sampai rumah Victoria berasa gempa.

Menurut Victoria sih, Bang Toyib sedang mengadakan acara senam bersama. Secara kan, Pria itu adalah seorang pemandu senam untuk kaum emak emak di kompleksnya, dan memang Rumah Bang Toyib kemarin menghidupkan musik senam Maumere, senam Pinguin, dan masuh banyak lagi.

Ah, Victoria malas sekali untuk mengingatnya. Gara gara Bang Toyib, dirinya tidak bisa tidur. Makanya, Victoria datang lebih awal agar bisa tidur di Sekolah. Karna sampe pagi ini, rumah Bang Toyib masih menggelegar.

Sudah hampir setengah jam, Victoria tertidur. Sampai akhirnya teman temanya datang dan langsung menggebrak mejanya dengan keras. Sialan, untung saja Victoria tidak berteriak atau apalah yg membuat imagenya turun karna terkejut.

"GUE CARI LO KERUMAH EH MALAH BERANGKAT DULUAN! " teriak Elvan lalu memukul kepala Victoria menggunakan tasnya.

Arlan yg berdiri disamping Elvan pun mengangguk setuju, mereka nekat datang ke Rumah Victoria untuk menjemput laki laki itu. Dan yg mereka dapat malah semprotan dari Sarto. " Anjing, Victoria ngorok woy! " Celetuk Arlan.

Elvan melipat tanganya didepan dada, " Lo kalo mau berangkat duluan ya bilang dulu kek, kan gue ngga perlu ke rumah Lo segala. Mana muka gue kena tonjok dari si bongkok " gerutunya sambil mengusap pipinya yg memar karna Bogeman mentah dari Sarto.

" Bongkok bongkok mata lo bundar, namanya Sarto bodoh! " Koreksi Arlan, dan Elvan hanya menghendikan bahunya.

Victoria yg merasa tidurnya diganggu, langsung saja mendongak dan menatap kedua temanya dengan sengit. " Duduk aja sih, ngga usah banyak bacot "

" WAH ANJIR! VICTORIA MACEM PAMPIR! " teriak Elvan sambil menunjuk wajah Victoria.

Untuk kedua kalinya, Arlan kembali mengoreksi ucapan Elvan. " Itu namanya mata panda, anying! "

Arlan kemudian melirik Victoria, " Eh, Lo kenapa dah? Mata lo udah kaya ngga pernah tidur seabad, njir. Prasaan gue sama Elvan yg capek habis tampil, eh Lo yg bobok syantik malah kek gini " Lanjutnya.

Victoria mendengus, " Udah lah Lo berdua ngga usah banyak omong, tinggal duduk aja ribet. "

Elvan dan Arlan menghembuskan nafas kasar, kedua laki laki itu lantas duduk dibangku mereka. Oh ya, Victoria lupa memberitahu. Bahwa dia sudah tidak duduk bersama Carroline lagi, sejak kemarin Victoria sudah pindah bangku dan duduk tepat dibelakang meja Arlan dan Elvan.

Victoria sempat memandang bangku kosong yg terletak didepan Arlan dan Elvan cukup lama, masih ingat kan dengan bangku itu? Itu loh, bangku yg sempat Elvan dan Arlan duduki hingga membuat Carroline mengamuk. Dan sampai sekarang, bangku itu masih tetap kosong.

Saat Victoria hendak melanjutkan tidurnya, suara gaduh dari beberapa murid berhasil membuat niat Victoria terurung. Laki laki itu mengintip keluar melalui jendela kelas. Oh, ternyata dia datang. Sosok lelaki yg katanya penguasa Rajawali, Victoria malas sekali untuk menyebut namanya. Setelah beberapa detik mengintip, akhirnya laki laki itu kembali memutuskan untuk tidur. Demi Alek, matanya sama sekali tidak mau terbuka!

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang