24. VIDEO ITU DATANG LAGI

210 31 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

24. VIDEO ITU DATANG LAGI.

.
.
.

Victoria duduk sambil memandang Arlan yg sedang sibuk mengotak-atik komputernya. Hampir 30 menit berlalu, Victoria masih tak melepaskan pandanganya dari temannya satu itu. Lain dengan Elvan yg sibuk bertukar gosip bersama Rasi, adiknya Arlan. Jangan tanyakan mereka bahas apa, tentu saja tak jauh dari dunia K-pop, Elvan dan Rasi memang memiliki hobi yg sama. Yaitu menyukai dunia Korea.

Victoria melirik kearah pintu ketika mendengar ketukan dari sana, laki laki itu bangkit dan membuka pintu. Ternyata  Bunda Lussi datang, yg tak lain adalah Ibunya Arlan. Victoria pun mengulas senyumnya. " Eh, Bunda. Kenapa, Bund?" Tanya Victoria.

Bunda Lussi membalas senyuman Victoria, " Bunda pamit mau keluar sebentar. Oh ya, Bunda udah masak, nanti kalian makan ya"

"Kemana lagi sih, Bund? Ngga bosen apa arisan Mulu" Celetuk Arlan tanpa memandang ibunya, laki laki itu masih bergulat dengan laptopnya.

Bunda Lussi mendengus lalu bersedekap dada, " Biarin, dari pada kamu kerjaanya ngeliatin komputer Mulu."

Dan Arlan hanya menghela nafas, Bunda Lussi kemudian melirik kearah anak perempuannya yg sedang asik bersama Elvan. " Rasi, Bunda mau arisan. Ikut ngga?"

Rasi kemudian menoleh dan berlari mendekati Bunda Lussi, " Ikut dong. Dadah Kak Elvan! Rasi mau pergi dulu ya!" Ujar Rasi sambil melambaikan tanganya pada Elvan.

Sedangkan Elvan hanya mengacungkan jempolnya, lain dengan Arlan yg langsung menghembuskan nafas selega mungkin. " Bawa aja tuh lampir pergi, bosen gue jadi kakaknya, ribet."

Sontak Rasi langsung menghentakan kakinya. " Dih, Rasi juga ngga mau kali jadi adiknya situ"

Victoria hanya menghembuskan nafas kasar kemudian menatap Bunda Lussi. " Hati hati, Bunda"

Bunda Lussi mengangguk lalu pergi bersama Rasi. Sepeninggal mereka, Victoria lantas menutup pintu dan berdiri disamping Arlan. Elvan pun juga ikut menghampiri Arlan dan menatap layar komputer Arlan yg memperlihatkan apa ya, Elvan juga susah jelasinnya. Kaya huruf bukan, angka juga bukan, pokonya gitu lah! Cuma Hacker yg ngerti.

" Gimana, ketemu?" Tanya Victoria kepada Arlan.

Arlan menggeleng lemah sambil memijat pelipisnya. " Nomor yg dipake orang itu buat nyamar jadi gue, sekarang udah mati. Gue yakin, selain kartu nomornya yg dihancurin, hp yg dipake buat sms elo, dihancurin juga sama orang itu." Jelas Arlan.

Elvan mengambil kursi kemudian duduk disamping Arlan. " Bangsat, orang itu cerdik bet dah"

Victoria menghela nafas kasar. Laki laki itu tadi menyuruh Arlan untuk meretas nomor yg menyamar sebagai Arlan pada malam itu. Sayangnya, Arlan yg selaku Hacker sejati saja tidak bisa mendapatkan informasi, apalagi dirinya? Chatan sama Zee aja typo-nya bertebaran dimana-mana.

" Itu bacaanya apa sih? Gue berasa jadi bocah TK yg lagi belajar baca, njir." Gerutu Elvan sambil menyangga tanganya menggunakan dagu.

Arlan memukul kepala Elvan terlebih dahulu, " Definisi mata berbentuk segitiga ya begini, baca tulisan ini aja Lo ngga bisa"

Elvan bersedekap dada, " Dasar mata trapesium. Lo ngga liat mata gue bentuknya bulet?!"

Victoria mendengus, saat laki laki hendak melerai. Tiba tiba saja dentuman musik mendadak terdengar ditelinga mereka, sontak Victoria menoleh kearah jendela sejenak. " Aelah, ternyata komplotan senam itu masih ada ya, Lan"

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang