44. SELAMAT BERPULANG

257 41 7
                                    

Ngga nyangka udah hampir 1 bulan aja ngga nongol notif Victoria, hehe.
Dirgahayu Indonesiaku♡
Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

44. SELAMAT BERPULANG.

.
.
.


Victoria melepas kancing kemeja hitamnya, cowok itu menunjukan baju Anti peluru yg dia gunakan. Arka dibuat geram ketika Victoria mengeluarkan peluru yg menancap dibaju pelindungnya itu. Saat hendak bicara, Victoria menyela.

"Kematian gue ngga segampang yg lo pikirin, Arka." Victoria kembali mengancingkan pakaiannya lalu melirik Riana sejenak

"Gue yg bakal nyelesain permainan ini." Bisiknya kepada Riana.

Riana nampak menganggukkan kepalanya, sedikit ragu. Bibir gadis itu sedikit menyunggingkan senyum, sampai akhirnya senyum itu lenyap ketika mendengar teriakan dari Carroline.

Victoria melotot kaget saat menyaksikan Arka, Pia, dan Carroline tertimpa Gas Air Mata yg diturunkan oleh Nathan dari atas Helikopter. Cepat-cepat Victoria berteriak untuk menghentikan Nathan, karna hal ini bukanlah bagian dari rencana mereka.

"BERHENTI WOY!" Teriak Victoria sambil menengadah, Nathan dan Areen sempat menoleh dari sana kemudian menghentikan Gas tersebut.

"CARROLINE!!" Teriak Riana, langkahnya yg hendak menghampiri Carroline langsung berhenti ketika Victoria menahan pergelangannya.

"LEPAS, VIC! GUE NGGA AKAN BIARIN CARROLINE KENAPA-NAPA!" Sentak Riana, Victoria mengeratkan cekalanya sambil menatap tajam.

"Mereka basah abis kena GAM, kalo Lo sentuh, Lo mau tersiksa sama kek mereka?!" Sahut Victoria. Riana tidak peduli dan memutuskan untuk berlari menghampiri Carroline.

Syukurlah saat itu Pasukan Zellix datang diwaktu yg tepat, Victoria cukup kaget melihat Pasukan yg dipimpin Anggita itu tidak menyamar menjadi anak buah Arka, sepertinya Anggita menggagalkan sedikit bagian rencananya.

"ZELLIX, LINDUNGIN RIANA!" Perintah Victoria. Pasukan Zellix segera mengelilingi Riana dan membentuk lingkaran, ada juga beberapa anggota yg memilih untuk melindungi Vanya dan Lio yg posisinya tak jauh dari mereka.

Riana menangis tersedu-sedu, tenaganya yg kecil tidak mampu untuk melawan ketika Pasukan Zellix mengelilinginya agar tak bisa menjangkau Carroline. "GUE MAU SAMA CARROLINE, PLIS!" Teriaknya.

Carroline merasa matanya sangat perih, nafasnya juga tercekat. Gas Air Mata itu mampu memberikan sensasi terbakar di sekujur tubuhnya bersamaan dengan nyeri dibagian dada.

Penglihatan Carroline mulai kabur, belum lagi air matanya mulai bercucuran. Tubuh gadis itu ambruk, diikuti Pia dan Arka yg bernasib sama. "Riana, tolong gue.." Gumam Carroline.

Riana semakin memberontak ketika melihat tangan Carroline terangkat kearahnya, yg menandakan gadis itu ingin Riana ada bersamanya. Namun hal itu tertolak karna Riana dikelilingi Pasukan Zellix agar tak bisa pergi kemanapun. "Ini sakit banget, Riana.." Lirih Carroline.

Victoria terdiam menatap Arka, Pia, dan Carroline yg merintih kesakitan. Cowok itu menggeram kesal, dia marah dengan dirinya sendiri. Mengapa hatinya merasa kasihan dengan orang-orang yg jelas membuat hidupnya penuh masalah?

Victoria lantas menggeleng. Tidak, tidak seharusnya Victoria mempedulikan mereka bertiga. Ini adalah kesempatan yg bagus, kapan lagi Arka bisa ditaklukan seperti sekarang? Ya, Victoria harus memanfaatkan keadaan ini.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang