18. BERTENGKAR LAGI

199 34 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡
.
.
.

18. BERTENGKAR LAGI.

.
.
.

Sebuah Bis berhenti didekat Hutan, sorakan demi sorakan sudah terdengar memenuhi suasana. Seluruh murid kelas XII turun dari dalam Bis sambil memandang takjub Hutan yg menjadi tempat mereka Kemah kali ini.

Victoria turun dari dalam Bis dengan wajah sedatar mungkin, bahkan lebih datar dari layar ponsel Elvan. Laki laki itu memasukan kedua tanganya kedalam kantong hoodie putihnya, jangan lupa tudung hoodienya juga sudah menutupi kepalanya.

Victoria menghembuskan nafas kasar berkali kali ketika dirinya tau bahwa Hutan Zaretta adalah tempat perkemahannya kali ini. Oh ayo lah, apa tidak ada Hutan yg lain saja?

Victoria berjalan gontai mengikuti rombongan kelasnya yg sudah mengikuti Pak Acim. Sekarang, seluruh murid sedang sibuk mendirikan tenda untuk rumah mereka sementara, sedangkan Victoria hanya duduk seraya menumpu dagunya dengan mata yg terus menyaksikan Elvan dan Arlan yg sibuk membangun tenda

Victoria mendengus ketika sebuah batu mendarat indah mengenai pelipisnya, laki laki itu sudah tau siapa dalang dari lemparan batu itu, " Apaan sih Lo, Van? " Kesal Victoria.

Elvan memutar matanya malas, " Bantuin kita dong, Lo mah enak tinggal duduk trus kalo tendanya udah jadi bisa langsung tidur. Heh Samsul, Lo pikir hidup segampang itu? " Sewot Elvan

Sedangkan Arlan masih sibuk mendirikan tenda yg tak kunjung jadi, lain dengan Victoria yg masih terduduk tanpa mempedulikan ucapan Elvan. " Siapa suruh Lo maksa gue ikut di acara beginian "

Elvan kembali melemparkan Victoria batu dan kali ini mendarat didahi laki laki itu, " Jangan Ngadi ngadi Lo, kan Lo sendiri yg minta ikut, bodoh! "

"Ck. Udah lah, Van. Mending lo bantuin gue bikin tenda deh, kaga kelar kelar dari tadi prasaan " Ucapan Arlan menyudahi pertengkaran Elvan dan Victoria.

Sedangkan Victoria sendiri langsung bangkit dan menghampiri kedua temannya untuk ikut membantu mendirikan tenda. Disela kesibukannya, Victoria tak sengaja melirik kearah Carroline, ternyata gadis itu sedang membangun tenda bersama ketiga temannya.

Setelah memakan waktu beberapa menit, akhirnya tenda mereka pun telah berdiri. Victoria melihat jam tanganya, dan ternyata sekarang sudah jam 6 Sore, memang sesudah pulang sekolah tadi, seluruh murid diharuskan pulang untuk bersiap akan Kemah dan datang kembali ke Sekolah jam 5 Sore, tidak salah bila sekarang keadaan perlahan mulai menggelap.

Victoria duduk didepan tendanya, jangan lupa dengan Elvan dan Arlan yg sudah ikut duduk disampingnya. Tak lama, Pak Acim pun mengumumkan kepada seluruh murid untuk berpencar mencari kayu bakar yg akan digunakan sebagai acara Api Unggun.

Elvan dan Arlan segera bangkit dan siap untuk mencari kayu bakar, mereka berdua terlihat begitu antusias dengan acara ini. Lain dengan Victoria yg dari tadi sudah bertekad ingin pulang, laki laki itu terlihat murung dengan wajah datarnya. Kedua temanya sama sekali tak mempedulikan Victoria yg semakin lama terlihat semakin meledak-ledak ingin pulang, bahkan sampai Victoria kabur dari acara ini pun, Arlan dan Elvan tidak akan peduli.

Setelah menghembuskan nafas kasar, Victoria akhirnya memutuskan untuk mengikuti kedua temannya dari belakang sambil menggerutu tiada habis, " Ini sekolah miskin banget dah, masa muridnya disuruh nyari kayu bakar. Dikira gue ini anak gembel apa " Gumam Victoria.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang