33. RUMAH KOSONG

156 33 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

33. RUMAH KOSONG.

.
.
.


SMA Rajawali langsung kacau dalam satu detik. Keano Vodka, atau yg dikenal dengan nama Vodka, tiba tiba saja melakukan aksi menyeramkan dengan cara melompat dari roftoof sekolah. Polisi mulai berdatangan untuk mencari tau detail masalahnya, dan karna tragedi tersebut, sekolah langsung tutup begitu saja.

Untung sekali aksi yg Vodka lakukan tidak merenggut nyawa, cowok itu mengalami luka yg parah sehingga menyebabkan Vodka dinyatakan koma. Disaat para murid sedang syok dan memilih untuk pulang, Carroline dan Victoria beda lagi. Mereka dilarang keras untuk pergi kemanapun, karna keduanya adalah orang terakhir yg berinteraksi dengan Vodka, dan polisi berniat akan bertanya kepada mereka terlebih dahulu.

Victoria duduk dikursi yg terletak ditepi lapangan, cowok itu memberikan sebotol air kepada Carroline yg masih terdiam sambil menyaksikan beberapa polisi yg sibuk menutupi darah Vodka yg berceceran ditengah lapangan. "Kita harus selesain masalah ini sama orang itu, Vic. Gue ngga mau kejadian yg dialamin Vodka ketimpa orang lain." Ujar Carroline.

Victoria menghela nafas, cowok itu meletakan air yg tadi dia berikan kepada Carroline. "Gue heran sama orang itu, dia punya masalah sama gue, tapi kenapa orang orang terdekat gue yg kena imbasnya?" Tanya cowok itu.

Carroline tak menjawab, gadis itu terdiam dengan pikiran yg berkelana. Sumpah, kejadian pagi ini sukses membuat dia panik sampai sekarang. Sejak Vodka dilarikan ke Rumah Sakit, Carroline masih belum mau menatap objek lain kecuali melihat darah Vodka yg masih membekas ditengah lapangan. "Plis, selesain permainan ini." Gumamnya.

Tak lama, Vander datang. Cowok tinggi dengan gelang rantai ditangan kananya itu berjalan menghampiri tempat Victoria duduk. "Vic, gue mau ngasih pesannya Arlan nih." Ujar Vander.

Victoria berdiri lalu mengangguk. "Ngomong aja."

"Lo pasti tau kan alasan Arlan dan Elvan menjauh dari Lo?"

Victoria mengangguk. "Gue taunya mereka cuma ekting, tapi tadi gue samperin Arlan, dia malah menjauh."

Mendengar itu, tangan kanan Vander bergerak untuk menepuk bahu Victoria. "Mereka sengaja, Vic. Arlan dan Elvan lagi masti'in sesuatu."

"Dan kalo kecurigaan mereka bener, Arlan sama Elvan pasti balik lagi dan ngasih tau Lo." Lanjut Vander.

Victoria mendesah pasrah. Sudah dia duga, kedua temanya itu pasti sedang mengetahui sesuatu. Pastinya tentang orang yg belakangan ini sering menimbulkan masalah. Victoria sangat kesal dengan sifat Arlan satu ini, cowok itu akan bertindak lebih dulu dan baru menceritakan alasan dia melakukan hal tersebut.

Seperti sekarang, Arlan dan Elvan menjauhi Victoria dengan alasan ingin memastikan sesuatu. Kalo kaya gini, Victoria kan jadi ngga berguna. Padahal dia sendiri yg menjadi incaran si Hoodie abu abu itu, tapi Arlan dan Elvan masih saja maju paling depan. "Oke deh, Lo bilang sama mereka. Kalo ada waktu, ceritain semuanya sama gue. Gue bakal percaya siapapun orang yg Arlan curigain nanti."

Victoria menghela nafas. "Gue cuma takut mereka kenapa-napa, musuh gue yg ini cukup berbahaya."

Vander mengangguk lalu pergi, Carroline lantas berdiri dan menyentuh lengan Victoria. "Vic, orang itu tau kalo Arlan seorang Hacker. Makanya dia ngga ngirim video ke Lo kan?" tanya Carroline.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang