25. ALASAN VANYA

208 29 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

25. ALASAN VANYA

.
.
.

Carroline merasakan dadanya bergemuruh, gadis itu menetralkan deru nafasnya yg kian memburu. Ah sialan, kenapa video itu muncul lagi? Siapa pemilik ponsel itu? Dan siapa yg sengaja menaruh benda itu seolah tayangan video tersebut sudah direncanakan akan muncul dihadapannya? Siapapun, tolong jawab.

Lain dengan Victoria, laki laki itu terlihat bingung sekali setelah menonton video singkat itu. Apa-apaan ini? Video berdurasi lima belas detik yg menayangkan sepasang manusia yg sedang berusaha menghindar dari banyak tembakan.

Setelah lama suasana hening, akhirnya Elvan buka suara. " Udah ah, video ngga jelas kaya gitu ngga usah dipikirin."

Ferra dan Pia mengangguk setuju, "Bener tuh, cepet taroh hpnya ditempat semula. Entar kita dituduh maling" Ujar Pia, Victoria lantas kembali melempar ponsel itu kebawah kursi.

"Lin, Lo kenapa dah? Tegang amat muka lo" Celetuk Ferra sambil melirik Carroline yg diam mematung.

Carroline lantas tersadar, dan segera menggeleng pelan. "Eng-enggak kok, gue cuma takut aja ntar orang rumah pada nyariin gue."

Mendengar itu, Pia langsung tersentak. Gadis itu kemudian menoleh kearah Arlan. "Anjir, gue tadi lupa pamitan sama Mama. Anter gue pulang yok"

Arlan mengangguk, laki laki itu lantas pamit lebih dulu. Selang beberapa menit, Elvan dan Ferra pun segera pergi. Dan ya, akhirnya yg tersisa hanya Carroline bersama Victoria.

Carroline melirik Victoria, ternyata laki laki itu sibuk bermain ponsel. Gadis itu kembali memikirkan perihal video tersebut. Sebentar, video itu diberikan padanya sebelum kejadian. Dan setelah mereka berdua melewati hal yg sama seperti di video, maka Victoria yg mendapat giliran diberi video yg sama. Eh, bener ngga sih kaya gitu? Dari Carroline sendiri, sepertinya memang begitu.

Yg jelas, Carroline yakin bahwa ada seseorang yg tidak menyukainya dan Victoria. Maka, mereka berdua dinasibkan sama seperti video yg dikirimkan. Oke, setelah ini. Apapun Video misterius yg dikirimkan padanya, Carroline akan selalu was-was dan menjaga Victoria tentunya.

Tak butuh waktu lama, Carroline lantas menggeleng cepat. Gadis itu mengusap wajahnya dengan kasar, ah apa yg dipikirkan dia barusan?! Ngga mungkin lah ada orang yg benci sama mereka, emang alasanya apa? Pacaran engga, deket engga, serumah juga engga. Apa yg bikin orang benci sama mereka?!

"Video itu pasti cuma kebetulan." Gumam Carroline, dan ternyata Victoria juga mendengarnya.

Victoria kemudian menaruh ponselnya dan menatap Carroline. "Kenapa lo? Keringetan kaya gitu, abis lomba lari?"

Carroline menoleh, "Ah, gue keringetan ya?" Gadis itu kemudian mengusap dahinya yg basah. "Eh bener keringetan dong, njir. Udah ah, mending kita balik"

Victoria hendak bertanya tentang gumaman Carroline barusan, tapi gadis itu sudah lebih dulu bangkit dan berjalan menuju motor Victoria. Laki laki itu kemudian memilih untuk tidak bertanya apapun, itu masalah Carroline dan Victoria tidak akan ikut campur.

"Ayo naik." Ujar Victoria saat Carroline belum kunjung naik keatas motornya.

"Gue baru inget, tadi Bunda nyuruh gue buat beli soto ayam. Lo tau ngga dimana dagangnya?" Tanya Carroline. Victoria pun mengangguk.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang