30. AYAH MASIH HIDUP, VIC!

213 39 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

30. AYAH MASIH HIDUP, VIC!

.
.
.

Victoria berjalan memasuki Kantin, cowok itu mengedarkan pandanganya untuk mencari dimana Carroline duduk. Setelah melihat gadis itu, Victoria langsung menghampiri Carroline yg sudah bersama dengan teman temanya.

"Lama banget, habis ngapain?" Tanya Carroline.

"Minjem sendalnya Pak Brojol, yakali gue nyeker disini." Victoria mendengus ketika mengingat kejadian yg tadi dia alami. Dimana sepatunya ternyata menginjak kotoran Kucing dan berakhirlah meminjam sendal Pak Brojol.

"Lo berdua habis ngapain dah? Sampe ngga nongol di jam pertama?" Tanya Pia lalu meneguk minumanya.

Carroline menoleh. "Habis perang sama Kucing Oren, terus Victoria nginjek tai, makanya dia nyeker sekarang."

Elvan yg dari tadi makan, lantas melirik Victoria sejenak. "Dihukum ngapain tadi?"

"Lo budek ya? Ngga denger Pak Acim tadi teriak nyuruh gue sama Alin nyiram taneman di Deket ruang guru?" Tanya Victoria, dan Elvan hanya terkekeh pelan.

Mereka semua segera menghabiskan makanan masing-masing. Belajar bersama Pak Acim memang cukup menguras tenaga, karna pria itu yg super galak meskipun diumurnya yg sudah terbilang cukup tua. Jangan tanyakan Victoria dan Carroline secapek apa, Rajawali memiliki banyak tanaman, keduanya sampe hampir semaput saking lelahnya mengurusi para tanaman.

Bel masuk mulai terdengar seantero sekolah, Victoria dan kawan kawan segera beranjak dan melangkah menuju kelas mereka. Terkecuali Ferra, gadis itu memang beda kelas dengan mereka, alhasil Ferra harus berpisah diatas tangga. Selama perjalanan menuju kelas, langkah semuanya berhenti ketika Lisya dan Trisula terlihat sedang menghampiri mereka. Sukses membuat Arlan mengernyit. "Bukanya kemarin udah gue bilang ya? Kalo Victoria suka sama Alin, masih punya nyali dia deketin Victo kaya gini." Celetuk Arlan.

"KAK, LO DARI MANA AJA SIH?! KENAPA BARU KELIATAN?!" Lisya berteriak tepat didepan wajah Victoria.

"Lo semua duluan aja, nanti gue susul." Victoria memandang teman temanya yg sudah pergi mendahului, kecuali Carroline. Dia masih tetap berdiri disamping Victoria sambil bersedekap dada.

"LO TULI YA?! NGGA DENGER KAK VICTO NYURUH PERGI?!" Lisya menunjuk Carroline dengan tatapan nyalang.

"Kalo gue ngga mau?"

Lisya menghentakan satu kakinya, gadis itu sudah siap akan memberikan pelajaran pada Carroline. Persetan dengan posisinya sebagai adik kelas, cewek itu sudah naik darah ketika melihat kekasihnya terus bersama dengan Carroline ketimbang denganya.

Melihat Lisya yg hendak maju, Trisula segera menarik pergelangan sepupunya itu. Victoria yg menyaksikan hal tersebut, langsung berdiri dihadapan Carroline. Menghalangi Lisya untuk berbuat apapun kepada dunianya. "Lo bukan pacar gue, Lis. Udah berapa kali gue bilang?"

"LO PACAR GUE, KAK! SINIH LO PELAKOR!"

"Lis, udah!" Trisula berusaha membawa Lisya pergi, tapi gadis itu tetap bersikeras pada keinginannya.

Victoria berbalik dan menyentuh kedua bahu Carroline. "Lo duluan ke kelas, nanti gue Dateng."

Carroline menggeleng. "Bodo amat, mending lo nyamping deh, Vic. Gue mau tau seberapa gede nyalinya tu bocah!" Gadis itu mendorong tubuh Victoria kesamping dan menatap Lisya dengan tatapan dingin.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang