20. KEDATANGAN TRISULA

209 35 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

20. KEDATANGAN TRISULA.

.
.
.

Sebenarnya, Victoria memutuskan setelah acara Persami, ia dengan kedua temanya akan kembali ke Sekolah lamanya, yaitu SMA Danastri. Kalian tidak usah bingung kenapa mereka bisa dengan gampang masuk dan keluar dari SMA Danastri, berkat campur tangan dari Ayah Arlan, mereka bisa masuk kembali ke sekolah lamanya tanpa menyulitkan pihak manapun.

Tapi rencana itu gagal total. Saat pulang dari Perkemahan, Carroline benar benar memaksa Victoria untuk tidak pergi. Entah apa yg ada dipikiran gadis itu, karna Carroline benar benar histeris bahkan dia sampai berlutut dihadapan Victoria memohon agar mereka bertiga tidak pergi kemanapun.

Sempat terjadi perdebatan malam kemarin, dimana Arlan dan Elvan yg memilih untuk tetap melanjutkan pendidikannya di SMA Rajawali karna 5 bulan lagi mereka akan lulus, sedangkan Victoria mati-matian menolak untuk menetap di SMA Rajawali, laki laki itu sama sekali tidak mau bertemu bahkan melirik gadis itu lagi.

Tapi, setelah kedua temannya menenangkan dan menjernihkan sedikit pikiran Victoria, akhirnya laki laki itu menyerah dan pasrah menerima kenyataan bahwa dirinya akan terus menempuh pendidikan di sekolah yg sama dengan gadis yg sangat ia benci melebihi apapun.

Dan disinilah Victoria, laki laki itu terlihat sibuk bermain basket dengan kedua temanya ditengah lapangan. Eh, bukan dengan kedua temannya sih, karna Arlan dan Elvan sudah duduk ditepi lapangan. Lelah, kata mereka. Teriknya sinar matahari dan keringat yg membasahi tubuhnya tak membuat Victoria berhenti untuk bermain dengan bola basketnya.

Arlan dan Elvan hanya diam menonton Victoria yg masih lincah ditengah lapangan. Dua laki laki itu sudah sangat lelah bermain basket selama lebih dari 1 jam, tapi Victoria sama sekali terlihat tidak lelah sedikitpun, aneh memang.

" Baru pertama kali gue liat Victoria lagi depresot malah main basket bukanya nyanyi-nyanyi Bombay kaya dulu " Celetuk Arlan lalu melirik Elvan.

Elvan mengusap keringat yg membasahi dahinya, " Tau tuh, lagi ngambek dianya. Lo ngga liat tadi dia ngoper bola ke gue kenceng banget? Mana sampe nampol jidat gue lagi, sialan. "

Arlan tertawa kecil, " Jangan Salahin Victo, jidat Lo aja yg kelebaran ngelebihin lapangan voli"

Elvan hanya mendengus. Selang 5 menit, empat orang gadis datang memasuki lapangan dan menghampiri Arlan dan Elvan. Siapa lagi jika bukan Carroline, Pia, Ferra, dan Vanya.

Elvan yg melihat kedatangan Ferra reflek bertanya, " Eh, bolos Lo ya? "

Ferra duduk disebelah Elvan lalu memberikan sebotol air mineral untuk laki laki itu, " Jamkos."

" Bukanya kelas Lo lagi ada jam olahraga ya? Kok murid-murid yg lain ngga nongol? " Tanya Ferra.

Pia yg duduk disamping Arlan lantas menjawab, " Ada tuh, di kolam renang lagi pada nyungseb disana. Kita yg termasuk spesies anti baju basah, mending disini "

Vanya mengangguk setuju, " Bener tuh, males banget gue liat gengnya Cimut pada tebar pesona. Mentang mentang baju mereka basah, bangga banget kayanya itu bh kucelnya diliat orang" Ujar gadis itu dengan kesal.

Arlan menoleh, " Cimut? "

" Iya, Cimut. Kalo ngga salah kepanjanganya Ciwi Imut, " Jawab Pia.

Vanya bergidik geli, " Namanya aja Ciwi Imut, perawakannya kaga ada imut imutnya njir, mirip kek jalang yg ada "

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang