22. TEROR PERTAMA

227 40 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

22. TEROR PERTAMA.

.
.
.

Malam ini, hujan kembali turun dengan hebat. Sepertinya belakangan ini, Bumi selalu menangis. Angin bertiup kencang sekali, bahkan suara hujan seakan sama sama menunjukan betapa kecewanya Dunia terhadap seluruh isinya.

Dan dikediaman Bratadikara, masih ada satu jendela yg terbuka lebar lebar. Siapa lagi jika bukan Carroline, hanya gadis itu yg punya kebiasaan duduk didepan jendela tanpa memandang situasi apapun.

Carroline memandangi barisan bunga yg tertanam rapi dirumahnya. Cukup lama ia memandangi berbagai tanaman yg tertimpa hujan, dan akhirnya dia menoleh kearah pintu saat mendengar ketukan disana.

Carroline bangkit dan berjalan untuk membuka pintu. Oh, ternyata Anggita datang. Carroline segera menggiring adik perempuannya itu untuk masuk kedalam kamarnya. " Tumben Dateng, mau ngapain?" Tanya Carroline.

Anggita duduk ditepi ranjang Carroline kemudian menjawab, " Ngga tau, pengen aja, gabut banget asli"

" Gabut? Biasanya juga Lo asik ngegame sama Nathan kan?"

Anggita menghela nafas, " Gue diusir sama Nathan dan Kak Iyan, njir. Mentang-mentang mereka lebih pro, gue ditindas mulu"

Carroline terkekeh pelan, gadis itu kemudian berjalan mendekati lemari. Anggita hanya duduk sambil memandangi Carroline yg mengeluarkan sebuah tas. Karna penasaran, Anggita pun menghampiri gadis itu. "Apaan tuh?" Tanya Anggita.

Carroline tak menjawab, cewek itu sibuk membuka tas dan mengeluarkan segala isi dalam tas tersebut. Betapa terkejutnya Anggita saat melihat semua yg baru dikeluarkan oleh Carroline, namun sebisa mungkin Anggita tetap memasang ekspresi santai. " Lo ngapain sih?"

Carroline menoleh dan tersenyum. Dia memandang sebuah bingkai foto yg menunjukan gambar tangan seseorang dengan ukiran namanya dijari manis. Ya, itu foto tangan Sadewa. Memang, dijari manis laki laki itu, ada sebuah Tatto kecil yg bertuliskan nama RIYANA.

Carroline mengusap foto itu, masih dengan senyumannya. " Kapan tangan ini bisa gue sentuh lagi, Nggi?"

Anggita yg tadinya terdiam, sedikit tersentak saat Carroline menatapnya sambil bertanya. Sehabis berdehem kecil, Cewek bersurai panjang tersebut menjawab. " Hm, itu cuma kenangan. Ngga usah Lo ungkit-ungkit lagi deh"

Carroline lantas menaruh foto tersebut, kemudian berganti mengambil beberapa bingkai foto lagi yg berisi gambar dirinya dengan seluruh keluarga. Senyum gadis itu kembali terbit saat matanya memandang foto dirinya sendiri bersama dengan Anggita, foto tersebut diambil saat mereka berdua sedang jalan-jalan bersama Reyhan. " Baru nyadar gue, kalo kita cakep ya?" Tanya Carroline.

Anggita menelan salivanya kuat kuat. Demi apapun, Anggita benar benar kaget sekaligus bingung dengan semua yg baru saja terjadi. Dengan tergesa gesa, gadis itu beranjak dan berjalan keluar dari kamar Carroline. " Ini udah malem, mending lo tidur. Ngga usah mandangin foto masa lalu, entar Lo sakit lagi " Tutur Anggita sebelum membuka pintu.

Carroline melirik Anggita sejenak, " Kenapa? Malahan gue bisa sakit kalo semua foto ini ngga ada dikamar gue"

Dan ya, Anggita langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun. Membuat Carroline bingung pastinya, kenapa reaksi Anggita sangat berlebihan sekali? Diakan hanya mengeluarkan semua foto yg berhubungan dengan masa lalunya, itu saja. Kenapa Anggita terlihat kaget sekali?

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang