08. VICTORIA DAN VODKA

288 46 2
                                    


Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

08. VICTORIA DAN VODKA.

.
.
.



Hari ini adalah tepat Victoria akhirnya melepas masa perjakanya, eh salah, maksudnya melepas penyangga dan perban yg selama 2 bulan terakhir ini menempel pada kaki Victoria.

Selama 2 bulan, Elvan juga selalu menginap dirumah Victoria. Untuk melindungi laki laki itu dari amukan Sarto yg tidak peduli dengan kondisi Victoria, dan juga kehadirannya beralasan untuk membantu Victoria disana. Selain Elvan yg direpotkan, Arlan juga sama. Arlan harus rajin antar jemput Victoria setiap ke sekolah atau kemanapun, Arlan juga orang pertama yg paling rajin mengingatkan jadwal pemeriksaan perihal kaki Victoria.

Bukan hanya Arlan dan Elvan, bahkan Victoria jauh lebih disulitkan. Hanya karna kakinya yg cedera, membuat pergerakan Victoria selalu dibatasi. Bahkan untuk mandi saja, Elvan harus turun tangan. Bukan mandi sih, karna Elvan selalu saja menyiram tubuh Victoria menggunakan air dari selang, tanpa peduli bahwa Victoria masih mengenakan baju. Tidak salah sih, tapi cara Elvan sangat sadis. Mau mandi aja, kudu ngangkat kaki Victoria tinggi tinggi. Ribet lah pokoknya!

Victoria masuk kedalam warung Bu Ramyah yg terlihat ramai, setelah mengedarkan pandangannya cukup lama, akhirnya Victoria menemukan keberadaan Bu Ramyah. Laki laki itu langsung memeluk sejenak tubuh wanita itu dari belakang, " Ibu, Victoria udah bisa jalan lagi " Ujar Victoria

Bu Ramyah membalikan tubuhnya lantas tersenyum, " Syukur deh, Elvan sama Arlan mana? "

" Lagi-

"LAI LAI LAI LAI LAI, PANGGIL AKU SI JABLAY!" Elvan tiba tiba datang dan langsung berteriak menyanyikan sebuah lagu milik Titi Kamal yg berjudul Jablai. Entah kemana urat malu milik Elvan, karna laki laki itu tidak peduli dengan keadaan warung yg ramai, dan malah bernyanyi dengan keras keras

" ABANG JARANG PULANG, AKU JARANG DIBELAI " lanjut Elvan, dan Arlan akhirnya langsung meninju rahang Elvan sampai laki laki itu terpental ke rak piring yg berdiri disebelah kanan Elvan

" Sekali lagi Lo teriak, mulut lo gue lakban! " Ujar Arlan seraya pergi meninggalkan Elvan yg sedang membenarkan posisi rak piring milik Bu Ramyah yg jatuh karna tertimpa tubuhnya

Pake jatuh segala lagi, untung ngga ada piringnya. Batin Elvan was was, bisa gawat bila Bu Ramyah tau kalau rak piring yg baru kemarin ia cicil sudah pernah cipokan sama lantai

"IBU, RAK PIRING YG IBU CICIL KEMARIN DIJATUHIN SAMA ELVAN! PENYOK LOH, BU. LIAT TUH, KOK BENTUK RAK-NYA JADI KAYANG, BU?! " Teriak Arlan, menggelegar.

Bu Ramyah yg sedang mengobrol dengan Victoria lantas menoleh kearah Arlan, lalu dengan secepat kilat wanita itu menghampiri Rak piringnya yg ada disebelah kulkas. Amarah Bu Ramyah langsung meledak ketika melihat rak kesayangannya sudah tidak terlihat seperti rak piring, melainkan sudah gepeng begitu saja. Bu Ramyah lalu menjewer telinga Elvan dan menyeretnya masuk kedalam rumah yg terletak dibelakang warung Bu Ramyah, " Aden sama Arlan urusin pelanggan dulu ya, ibu mau tinggal ke rumah sebentar " Ujar Bu Ramyah, Victoria mengangguk

" Siap, Bu Komandan. " Balas Victoria

" Taruh bekicot di kasurnya Elvan, Bu! Dia traumatik sama bekicot! " Timpal Arlan, yg hanya dibalas tatapan sengit oleh Elvan

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang