10. ELVAN PASTI BANGUN

262 43 0
                                    


Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

10. ELVAN PASTI BANGUN

.
.
.

"Lan, kok matahari bikin silau ya? " Tanya Elvan, Arlan terdiam.

" Lan, Arlan! Kok muka gue rasanya panas sih? " Tanya Elvan lagi, masih tak ditanggapi

" Kenapa sih tiang bendera tuh harus tinggi? Ngga tau apa leher gue jadi pegel " Omel Elvan,

Suasana masih hening.

" Lo berdua kenapa dah? Diem diem ba-

" BISA NGGA SIH LO TU DIEM, VAN?! " teriak Arlan, habis sudah kesabarannya.

Elvan menoleh sejenak, " Ya kan gue nanya, Lan. Makanya sahutin dong, jangan diem aja. Kenapa lo? Gigi Lo ada cabenya? " Jawab Elvan, Arlan memukul belakang kepala Elvan dengan keras

" Gini nih, pentingnya imunisasi sejak dini. " Celetuk Victoria, cowok itu melirik Elvan sejenak seraya mendengus.

Karna Elvan yg pergi ke Toilet saat tadi mereka bolos di Taman Sekolah, tiba tiba saja Pak Acim datang dan langsung menghukum mereka karna ketahuan bolos. Ketika Victoria bertanya pada Pak Acim, siapa yg memberitahukan mereka bolos, Dan kalian tau siapa? Ternyata Elvan sendiri yg mengatakan aksi mereka pada Pak Acim, sungguh mulia hati seorang Elvan Denalla.

" Definisi waktu bayi malah dikasi air got bukan asi. " Cibir Arlan dengan raut kesal

Sedangkan Elvan menatap kedua temannya bergantian, " Kok Lo berdua nyalahin gue sih dari tadi? " Tanya Elvan

Arlan berdecak, " Ya terus kita harus nyalahin siapa kalo bukan lo?

Victoria menyetujui ucapan Arlan, " Lo kalo pengen dihukum ya sendirian aja kenapa sih? Pake ngaduin gue sama Arlan juga "

Elvan menyengir lebar, " Gue mana mau dihukum sendirian, lagian tadi waktu gue keluar dari toilet, Pak Acim langsung nongol gitu aja, dari pada gue sendirian yg ketauan bolos, mending kan Lo berdua ikut juga " Ungkap Elvan

" Ini bel istirahatnya kapan dah? Lama bener, mana tangan sama leher gue pegel dari tadi " Gerutu Arlan, cowok itu masih setia pada posisinya, yaitu hormat sambil memandang bendera. Padahal Elvan dan Victoria hanya berdiri dongkol disana, namanya juga Arlan, rajinnya ngga ketulungan.

Victoria menghembuskan nafas kasar, lalu melangkah menjauhi tiang bendera, diikuti oleh Elvan. Arlan menoleh ke arah kedua temannya, " EH UPIL ONTA, LO BERDUA KOK MALAH PERGI SIH?! "

Elvan berbalik, " Bel istirahat udah bunyi, Lo kalo mau tepe tepe disono ya silahkan, gue mending makan aja di Kantin "

Arlan berdecak, kemudian langsung mengejar Elvan dan Victoria yg sudah jauh meninggalkannya menuju kantin.

Setelah sampai, mereka segera duduk disebuah meja kantin yg terletak didekat lorong murid kelas 10. Sebenarnya Victoria tidak ingin duduk disini, karna setiap kali adkel lewat, pasti selalu caper caper, lain dengan Elvan yg memang dia sendiri yg merekomendasikan tempat ini, makanya Laki laki itu semangat empat lima ketika adik kelas secara terang terangan mendekatinya. Motto hidup Elvan yaitu, Playboy terus sebelum jodoh mengurus. Ya seperti itulah kira kira..

Elvan sudah pergi membeli makanan, sedangkan Arlan sendiri sudah tepar dengan dua bangku yg disatukan sebagai kasur dadakan. Victoria melepas seluruh kancing bajunya, untung saja ia mengenakan kaos hitam dibalik seragamnya. Setelah itu, Victoria mengangkat kedua kakinya lalu diletakan diatas meja.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang