13. UCAPAN EZRA

229 37 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen,
Selamat menyelami kisah Victoria♡

.
.
.

13. UCAPAN EZRA.

.
.
.


Disinilah Victoria, masih ditempat yg sama. Yaitu di Hutan Zaretta. Setelah membaca deretan huruf yg tertulis dibelakang buku Diary milik Riyana, Victoria langsung menelfon Gio dan menyuruh saksi yg Gio katakan itu untuk datang menemuinya.

Persetan dengan acara belajar bersama di rumah Carroline, Victoria harus memastikan mana yg benar dan mana yg salah. Padahal ponselnya selalu berdering dari tadi, dimana saat itu Carroline terus berusaha menghubungi Victoria, tapi laki laki itu tidak menanggapinya, dan malah memutuskan untuk kembali membaca Diary tersebut meskipun sudah tau isinya seperti apa.

Elvan hanya melirik ponsel Victoria yg terus berbunyi, sampai akhirnya cowok itu tersentak saat giliran ponselnya yg berdering. Ternyata Ferra menelpon, Elvan pun segera mengangkat panggilannya.

" Hallo. Kenapa, Fer? " Tanya Elvan.

" Lo bertiga jadi ke rumah Alin ngga sih? "

Elvan menghela nafas, " Jadi kok, Lo tenang aja. Cuma sekarang gue sama temen temen lagi ada urusan. "

" Urusan apa? "

" Hm, urusan Druce. Ferraa " jawab Elvan, bohong.

" Oh oke, gue sama yg lain belajar duluan ya. Baik baik Lo disono "

Senyum Elvan terpatri, " Iya, Ferraa. Btw, suruh juga Alin berhenti nelfon Victo, soalnya Victo lagi sibuk main gitar. " Ucap Elvan, dan lagi lagi berbohong.

" Yaudah, bay "

Telfon pun terputus, Elvan memasukan ponselnya kekantong celana sambil memandang Victoria, laki laki itu masih sibuk bergulat dengan diary milik Riyana. Elvan lantas berganti melirik Arlan, ternyata cowok itu sedang melamun, Elvan jamin jika Arlan pasti bingung sama sepertinya dan juga Victoria.

Tak lama, akhirnya Gio pun datang memasuki Hutan. Setelah menemukan keberadaan Victoria dan kawan kawan, Gio langsung menghampiri mereka, tak lupa dengan seorang Lelaki yg sudah mengikutinya dibelakang.

" Sory lama, tadi jalanan macet " Ujar Gio, Victoria lantas menoleh kemudian bangkit dari duduknya

" Kenalin, dia Ezra. " Lanjut Gio sambil melirik Ezra sekilas

Victoria mengangguk. " Jadi, bisa Lo jelasin kenapa lo bilang sama Gio kalo Alin adalah Riyana? " Tanya Victoria tanpa basa basi.

Ezra menurunkan kaca mata hitam yg dari tadi menutupi matanya, cowok itu kemudian memandang Victoria dengan tatapan dingin. " Gue ceritain berdasarkan apa yg gue liat aja. Jadi dulu, gue tinggal di Deket hutan ini, dan gue kebetulan lewat waktu keluarga Bratadikara dan Pramudy bertengkar. Karna gue kepo, gue mutusin buat masuk ke Hutan dan ngintip perseteruan mereka dari jauh. Dan-

" Dan apa? " Potong Victoria dengan cepat, membuat Arlan dan Elvan yg dari tadi menyimak langsung mendengus kesal

" Ya Lo diem dulu, bodoh. Dengerin Ezra cerita dulu " Kesal Elvan kemudian kembali menatap Ezra, " Oke lanjut. "

" Dan waktu itu, gue cuma liat ada tiga orang disana. Satu cewek dan dua cowo, cewek itu gue lihat lagi ngarahin pistolnya ke orang yg entah siapa, gue ngga tau. Dan menurut pemikiran gue, cewek yg bawa pistol itu adalah Riyana, karna apa? Karna postur tubuhnya dan juga wajahnya samar samar mirip kaya Alin, soalnya gue lihat dari samping, jadi ngga terlalu keliatan. Dan tentang siapa yg ditembak, menurut gue mungkin itu adalah Ayah Lo, Vic " Jelas Ezra.

VICTORIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang