VI

167 17 0
                                    

Semua orang sedang sibuk menyiapkan lokasi yang nantinya akan digunakan untuk acara peluncuran produk terbaru mereka dan juga lokasi temu penggemar dengan sang bintang.

Beruntungnya, peluncuran kali ini hanya untuk orang-orang tertentu yang mendapat undangan dan beberapa pelanggan yang berhasil mendapatkan tiket saat melakukan pemesanan produk lebih dulu sebelum peluncuran resmi sehingga mereka tidak membutuhkan banyak usaha untuk memperketat keamanan untuk menjaga acara itu.

Yu Ri ditugaskan untuk menemani 'Bintang' itu saat melakukan jumpa dengan penggemarnya. Tak hanya itu Yu Ri juga harus siap sedia membantunya ketika membutuhkan sesuatu. Meski Yu Ri sempat menolak, tapi tugas itu tetap dia kerjakan demi menjaga gelarnya sebagai konsultan terbaik. Pak Kim memilih memberikan tugas itu pada Yu Ri karena menurutnya dia memiliki kemampuan komunikasi yang baik dibanding yang lainnya.

Mendekati waktu acara, satu persatu undangan mulai memenuhi kursi yang mereka sediakan. Wajah mereka dihiasi dengan raut wajah yang bersemangat melihat idola mereka dari dekat. Bahkan beberapa dari mereka membawa kamera besar yang terlihat profesional. dari penampilannya sudah jelas terlihat bahwa mereka bekerja di laman penggemar yang selalu menyediakan foto-foto terbaik idola mereka.

"Yu Ri, dia sudah sampai di pintu belakang," bisik Yoo Na membuat mereka bergegas menghampiri bintang itu.

Detak jantungnya mendadak berdetak lebih cepat dari biasanya, bahkan tangannya ikut menjadi dingin dan berkeringat. Dia belum siap bertemu dengannya, laki-laki yang pernah singgah di hatinya.

Sepasang kekasih kini sedang berjalan bersama menyusuri tepi sungai Han sembari menautkan jemari-jemari mereka. Wajah mereka terlihat berseri bak pasangan baru. Hari ini mereka merayakan white day, keempat kalinya.

Meski setiap tanggal empat belas Maret mereka akan merayakan perayaan cinta, mereka tak pernah merasa bosan. Justru perayaan itu membuat perasaan mereka semakin dalam terhadap satu sama lain.

Setelah lelah berjalan, mereka mengambil tempat untuk beristirahat. Tak hanya itu, mereka juga memesan sekotak ayam untuk santapan mereka malam itu. Walau sederhana, tapi mereka merasakan bahagia. Karena baginya, kebahagian tak hanya didapatkan dari kemewahan belaka.

"Yu Ri, ada yang ingin aku katakan padamu," ucap laki-laki itu menarik perhatian Yu Ri yang sedang menikmati makanannya.

Yu Ri menatap matanya dengan lekat, tanpa bersuara dia memberi kode padanya untuk melanjutkan ucapannya. Dia menjelaskan bahwa dirinya telah mengikuti pemilihan pemain untuk drama akhir pekan yang diadakan salah satu stasiun ternama di Korea.

"Terus gimana? Kakak dapat perannya?" tanyanya meminta penjelasan lebih lanjut.

Laki-laki itu mengangguk dengan memamerkan senyumannya yang manis. Yu Ri merasa ikut bahagia dengan keberhasilan kekasihnya itu, dia memeluknya dengan erat dan berkali-kali mengucapkan ucapan selamat padanya.

"Terus di sisiku, Yu Ri. Sesibuk apapun nanti, aku akan tetap memberikan waktuku untuk bertemu denganmu. Terima kasih sudah mendukungku hingga berada di titik ini." Laki-laki itu memeluk Yu Ri kembali.

Yu Ri ikut bahagia mendengar keberhasilan kekasihnya itu, tapi di lain sisi hatinya terdapat kecemasan dan ketakutan yang tak beralasan. Namun, dia mencoba menepisnya dan memercayakan semuanya pada kekasihnya itu. Mereka kembali menikmati waktu kencan mereka, menghabiskan waktu semalam hingga puas sebelum menemui realita yang sesungguhnya.

Beberapa minggu kemudian, kekasihnya mulai sibuk dengan jadwal syutingnya. Namun, dia masih menepati janjinya pada Yu Ri untuk tetap memberikan waktu khusus untuknya meski hanya beberapa jam di malam hari dan di rumahnya.

Namun, ternyata tak bertahan lama. Waktunya mulai tak tersisa untuk Yu Ri karena jadwalnya yang semakin padat di luar jadwal syutingnya. Dia mulai menerima tawaran-tawaran untuk menjadi model majalah maupun iklan berbagai produk.

Yu Ri mencoba memahaminya dan mulai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi begitu mendadak. Walau terasa berat, tapi Yu Ri selalu meyakinkan dirinya bahwa ini adalah yang terbaik bagi mereka berdua, khususnya karir kekasihnya itu.

"Yu Ri jangan melamun!" tegur Yoo Na membuyarkan lamunannya.

Yoo Na menariknya agar menghampiri sang bintang. Setibanya di hadapannya, mereka membungkukkan tubuh mereka memberi salam. Yoo Na pun mengenalkan diri mereka dan memberitahu sang bintang bahwa mereka ditugaskan untuk mengurus jalannya acara, sedangkan Yu Ri ditugaskan untuk menjadi asistennya jika membutuhkan sesuatu.

Lamunan Yu Ri buyar lagi, saat Yoo Na menyenggol lengannya. Yu Ri mencoba bersikap profesional dihadapannya, dia mulai menunjukkan senyumannya dan berani mengangkat kepalanya agar menatap mereka.

Tak ada keterkejutan yang terlihat di wajah laki-laki itu, dia justru bersikap dingin. Hanya senyuman tipis yang diperlihatkan, sangat tipis hingga tak semua orang bisa menyadarinya kecuali Yu Ri.

Mereka berjalan memasuki gedung itu dan ke arah posisi yang sudah diberitahukan oleh Yu Ri. Sang aktor berhenti sejenak sebelum naik ke atas panggung kecil dan berbalik menatap Yu Ri yang sedang menatapnya bingung.

"Senang berjumpa denganmu lagi, Yu Ri." Dia mengulurkan tangannya pada Yu Ri.

Dengan berat hati Yu Ri menerima uluran tangannya itu, "Senang bertemu denganmu juga, Pak Park," balasnya.

Setelah kontak kulit yang singkat itu, Yu Ri langsung berlari ke ruangan gantinya. Dia mencoba menenangkan degup jantungnya yang berdetak tak karuan. Pertemuan pertama setelah berpisah, bukan ini yang dia harapkan. Dirinya belum siap untuk bertemu dengan mantan kekasihnya itu.

Walau Yu Ri sudah berusaha bersikap normal, bahkan memanggil mantannya dengan panggilan formal, dia masih tidak bisa melupakan rasa sakit hatinya. Park Hyeon Bin, mantan kekasihnya yang kini sukses menjadi aktor besar.

"Kak, ayo kasih bocoran tentang paket spesialnya!" lontar salah penggemar Hyeon Bin yang memegang banner panjang bertuliskan namanya.

Hyeon Bin hanya tertawa renyah dan kemudian menjelaskan mengenai paket special yang diproduksi terbatas. "Wah, ternyata kamu tidak sabaran ya untuk membahas paket spesial," kekehnya.

"Paket spesial hanya diproduksi sebanyak 27 paket untuk versiku. Aku yang akan memilih warna untuk eyeshadow, blush on, dan juga liptint untuk kalian semua, tapi jangan khawatir aku memilihkan warna yang tentu saja natural dan bisa membuat kalian terlihat lebih cantik," jelasnya membuat semua orang tertawa. Hyeon Bin memang mudah mendapatkan hati orang lain, karena kemampuan bicaranya Yu Ri juga jatuh ke pesonanya.

Sekitar satu jam setengah acara berlangsung dengan lancar dan sangat meriah. Terutama para penggemar Hyeon Bin yang dimanjakan dengan acara ini karena mereka bisa berbicara dengannya secara langsung dan memberikan hadiah yang sudah mereka siapkan.

"Terima kasih atas kehadiran kalian semua! Terima kasih sudah mendukungku selama ini! Aku cinta kalian semua!" Hyeon Bin mengakhiri acara tersebut dengan memberikan simbol hati untuk penggemarnya. Lalu dia pergi meninggalkan acara itu untuk melakukan jadwal selanjutnya.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Hyeon Bin masih sempat memberikan secarik kertas yang dilipat untuk Yu Ri. Setelah itu dia meninggalkan Yu Ri yang terpaku di tempatnya hingga mobil Hyeon Bin menjauh.

"Ya Tuhan, aku bisa gila!"

⚘⚘⚘

강선화
12.31.210204

Wild Flower | C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang