"Jadi bagaimana? Apa kamu setuju dengan isi kontrak kerja kita?" tanya Ji Soo eonni sembari tersenyum manis.
Penawaran yang dia berikan sudah lebih dari cukup menurutku. Di kontrak itu tertulis bahwa aku akan mendapat gaji bersih sebesar dua juta lima ratus ribu won, belum lagi konsumsi, akomodasi saat bekerja akan ditanggung oleh perusahaan, dan jangan lupakan dengan asuransi kesehatan. Sangat menguntungkan bukan untukku yang hidup sendiri.
Tentu saja aku tak akan menolaknya. Aku menyetujui semua perjanjian yang tertulis di kertas perjanjian itu dengan memberikan tanda stempel milikku. Perjanjian itu menjadi sah ketika stempel kami tertera di atasnya.
"Ini kamu bisa bawa salinannya, pengacaraku yang akan menyimpan perjanjian yang asli." Ji Soo eonni memberikan map kontrak itu padaku. "Selamat bergabung di keluargaku," sambutnya sembari mengulurkan tangan untuk berjabat.
"Terima kasih, eonni. Mohon bantuannya, aku akan bekerja dengan baik."
"Aku dengar kemarin keadaanmu sedang tidak baik, bagaimana sekarang?" tanya Ji Soo eonni tersirat nada kekhawatiran.
"Sudah lebih baik dari kemarin, eonni. Maaf membuatmu khawatir dan juga karena sudah membatalkan janji secara sepihak, padahal di hari itu katamu akan ada klien yang datang," sesalku.
"Itu bukan masalah, kesehatanmu lebih penting daripada pertemuan kemarin. Lagipula kita sudah melakukannya hari ini." Ucapannya membuatku merasa lebih tenang. Benar-benar perempuan yang berhati lembut. Siapapun yang mendapatkannya pasti menjadi pria yang peling beruntung di dunia ini.
"Ji Soo ssi, maaf mengganggu waktu kalian. Ada klien yang datang, katanya dia sudah membuat janji denganmu. Sekarang dia sedang berada di ruang tunggu."
"Baiklah, aku akan segera ke sana. Tolong sampaikan padanya, ya," ucap Ji Soo eonni pada perempuan yang tadi mengantarku menuju ruangannya.
"Yu Ri-ah, bagaimana kalau kamu ikut denganku? Sekalian kamu belajar bagaimana menangani klien saat persiapan. Aku pikir ini akan sangat membantumu saat meriasnya nanti, kamu juga bisa melakukan diskusi ringan dengan calon pengantin mengenai jenis riasan yang mau dia kenakan," saran Ji Soo eonni yang terdengar seperti ajakan tanpa menerima penolakkan.
Aku mengekor pada Ji Soo eonni menuju tempat tunggu. Saat dalam perjalanan, mataku menangkap keberadaan Jeong Woo yang sejak tadi belum menemuiku. Ternyata dia sedang berdiskusi dengan salah satu pegawai Ji Soo eonni, entah sedang membahas topik apa karena aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
Jarang sekali aku bisa melihat raut seriusnya saat bekerja, karena biasanya saat bersamaku dia selalu menunjukkan wajah yang menyebalkan. Namun, memang dasarnya dia punya wajah yang tampan, mau serius ataupun meyebalkan wajahnya tetap terlihat tampan. Hanya saja kadarnya lebih banyak saat terlihat serius.
⚘⚘⚘
강선화
20.20.210603
![](https://img.wattpad.com/cover/255232943-288-k661404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower | C O M P L E T E D
ChickLitHubungan yang sudah dibangun selama lima tahun harus kandas begitu saja. Baginya rasa sakit itu begitu menyesakkan karena dia harus berpisah dengan cinta pertamanya. Namun, gadis itu tidak ingin terus larut dalam kesedihannya, dia pun memilih untuk...