XXV

55 4 0
                                    

"Manajer Kim, apa saya bisa meminta sedikit waktumu?" tanya Yu Ri setibanya di dalam ruangan manajer Kim.

Manajer Kim masih berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya saat Yu Ri masuk ke dalam ruangannya. Butuh beberapa detik untuknya mencerna permintaan Yu Ri.

Laki-laki paruh baya itu mempersilahkan Yu Ri untuk mengambil tempat duduk di salah satu sofanya.

"Kamu mau minum apa? Kopi atau teh gandum?" tawar manajer Kim.

"Tidak perlu, manajer Kim. Saya hanya ingin memberikan surat ini," ucap Yu Ri sembari menyerahkan amplop putih bertuliskan surat pengunduran diri.

"Ada apa? Kenapa kamu ingin mengundurkan diri?" tanya manajer Kim penuh keheranan.

Kinerja Yu Ri kian membaik tiap waktu, tapi tiba-tiba dia mengundurkan diri tanpa memberi tahu alasan yang jelas mengenai pengunduran dirinya.

Manajer Kim mendekatkan dirinya untuk duduk di lengan sofa yang ditempati oleh Yu Ri. Naluri kewaspadaan Yu Ri meningkat hingga membuatnya terlihat bergerak dengan sangat amat gelisah.

"Apa kamu merasa tidak nyaman dengan pekerjaanmu? Kamu membutuhkan jabatan yang lebih tinggi dari yang sekarang?"

"Tidak, manajer Kim. Terima kasih atas tawarannya. Hanya saja ada hal pribadi yang membuat saya harus mundur dari sini."

"Yu Ri ssi, jangan merasa sungkan denganku. Katakan saja apa yang kamu butuhkan!" Tangan manajer Kim merangkul pundak Yu Ri sembari meremasnya.

Yu Ri berusaha menepis tangan manajer Kim. Namun, rangkulannya semakin erat dari sebelumnya.

"Manajer Kim, maaf apa bisa melepaskan rangkulanmu?"

"Ada apa denganmu Yu Ri? Jangan bertingkah jual mahal dihadapanku!" ucap Manajer Kim sembari melepaskan rangkulannya.

Bukannya meminta maaf pada Yu Ri, dia justru melayangkan makian yang berisi kalimat yang merendahkan Yu Ri.

Tak hanya makian, manajer Kim bersikap lebih berani dari sekedar rangkulan. Manajer Kim meraih tubuh Yu Ri ke dalam pelukannya dan berusaha melecehkan Yu Ri secara fisik.

Yu Ri berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman manajer Kim. Namun, kekuatannya tak akan sebanding dengan kekuatan manajer Kim.

"Yeobo! Apa yang sedang kalian lakukan?" teriak seseorang menginterupsi tindakan manajer Kim yang gila.

Manajer Kim spontan mendorong tubuh Yu Ri agar menjauh darinya. Laki-laki itu tergagap saat berusaha menjelaskan apa yang sedang terjadi ketika istrinya memergoki kelakuannya.

Tatapan istri manajer Kim begitu tajam saat berpapasan dengan mata Yu Ri. Di lain sisi, Yu Ri merasa beruntung karena kehadiran wanita itu tapi dia juga merasa malu.

"Ji Ah, dengarkan aku! Yu Ri yang sudah menggodaku. Wanita murahan itu berusaha memikatku agar bisa mendapatkan jabatan yang lebih tinggi. Percayalah padaku, Ji Ah!" bujuk manajer Kim mencoba meyakinkan istrinya.

"Kenapa anda menuduhku? Saya tak akan pernah mungkin menjual tubuh saya hanya karena jabatan yang tak seberapa! Anda tahu bahwa saya sangat menghormati keluarga anda, bahkan tak ada sedikit pun pemikiran buruk mengenai keluarga anda! Namun, mengapa harus fitnah yang saya dapatkan?" Yu Ri mulai menitikkan air matanya.

Harga dirinya sudah hancur lebur begitu mendengar perkataan manajer Kim yang dengan teganya membual tentang dirinya. Hidupnya seolah runtuh begitu saja. Bahkan, tubuhnya mulai terasa lemas. Dia tak bisa lagi bertumpu dengan kuat pada kakinya sendiri.

Sebuah tamparan melesat pada pipi putih Yu Ri. Cap tangan merah Ji Ah tergambar dengan jelas. Dengan penuh emosi Ji Ah mengusir Yu Ri untuk pergi secepatnya dari hadapannya tanpa mau mendengarkan penjelasan gadis itu.

⚘⚘⚘

강선화
23.53.210420

Wild Flower | C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang