XXII

56 5 0
                                    


"Yu Ri ssi! Manajer Kim memanggilmu ke kantornya," ucap salah satu rekan kerja Yu Ri menyampaikan pesan manajer Kim padanya.

Gadis itu melontarkan pertanyaan mengenai alasannya dipanggil, tapi si pembawa pesan juga tidak mengetahui alasan yang sebenarnya. Karena itu, pikiran Yu Ri mulai dipenuhi pemikiran-pemikiran yang negatif hingga membuat gangguan paniknya mulai terasa.

Namun, sesegara mungkin dia mencoba menenangkan tubuh dan pikirannya dengan membuat sugesti-sugesti yang positif dan menenangkan untuknya. Walaupun apa yang dia lakukan hanya membuat gangguan paniknya sedikit mereda, bukan berarti hilang sepenuhnya saat bertemu dengan manajer Kim.

"Baiklah aku akan segera menemui manajer Kim. Terima kasih untuk infonya," ucap Yu Ri dengan tulus.

Yu Ri berjalan meninggalkan konter tempatnya bertugas dan menuju ke kantor manajer Kim. Gadis itu mengetuk pintu ruangan manajer Kim dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu setelah mendapat izin dari sang penghuni tetap.

"Manajer Kim! Apa ada masalah hingga membuat manajer Kim memanggil saya?" tanya Yu Ri dengan sopan.

"Duduklah di sini, jangan diam mematung di depan pintu." Manajer Kim menuntun Yu Ri dengan mendorong pundak Yu Ri dari belakangnya.

Yu Ri merasa risih karena perlakukan manajer Kim padanya. Entah sadar atau tidak, manajer Kim  tak hanya memegang pundaknya, tapi memberikan remasan pelan di pundak. Yu Ri bergerak tak nyaman, tapi hal itu tak membuat manajer Kim melepaskan pegangannya hingga Yu Ri berhasil mendudukan dirinya di atas sofa beludru berwarna biru miliknya.

"Ada apa manajer Kim? Saya harus kembali secepatnya," tanya Yu Ri mendesak manajer Kim agar menyelesaikan urusannya dengan cepat.

"Istriku mengudangmu untuk makan malam di rumah bersama dengan laki-laki yang bersamamu waktu itu."

"Terima kasih atas undangannya, manajer Kim. Saya akan memenuhi undangan dari Ji Ah eonni."

Merasa tak ada yang perlu mereka bicarakan lagi, Yu Ri meminta izin untuk kembali ke tempatnya. Tanpa ada basa-basi lagi, manajer Kim memberikan izinnya. Yu Ri bergegas meninggalkan ruangan manajer Kim dan kembali bertugas.

***

Malam ini Yu Ri berkutat dengan peralatan dapur bersama dengan Ibu Jeong Woo untuk menyiapkan makan malam para tamu. Meski hanya untuk enam orang tamu, tapi itu sudah cukup membuat Ibu Jeong Woo kewalahan. Untung saja hari ini Yu Ri bisa membantunya.

"Bu, semua makanan sudah siap," lapor Yu Ri pada Ibu Jeong Woo.

Begitu mendapat laporan, Ibu Jeong langsung membantu Yu Ri mengantar beberapa wadah isian makanan yang mereka buat ke meja makan. Begitu juga Yu Ri yang mempersiapkan peralatan makan mereka dengan baik.

Aroma harum dari makanan yang mereka buat menyerbak ke seluruh ruangan seolah-olah memanggil semua penghuni rumah untuk makan. Satu-persatu datang ke meja makan untuk menyantap makanan yang tersedia.

Yu Ri dan Ibu Jeong Woo memilih untuk menunggu mereka di ruang santai agar para pengunjung bisa makan dengan tenang ttanpa merasa terintimidasi oleh mereka. Yu Ri menyalakan televisi dan masuk ke saluran berita yang cukup terkenal di Korea.

"Ya Tuhan! Laki-laki itu sangat gila! Bagaimana bisa dia melecehkan pegawainya sendiri tanpa memikirkan masa depan orang lain!" Ibu Jeong Woo mengkritik penuh saat berita mengenai kasus pelecehan pada pegawai yang hampir saja merenggut nyawanya karena ada unsur kekerasan.

"Semakin bertambahnya tahun, manusia menjadi lebih mengerikan daripada hantu, Bu. Bahkan, mereka mampu bertingkah seperti hewan hanya untuk mendapatkan kesenangan semata," ucap Yu Ri.

"Kamu benar, nak. Kamu harus lebih berhati-hati lagi! Bahkan menurut Ibu kamu perlu membawa barang-barang yang bisa kamu jadikan senjata saat ada yang ingin melakukan hal buruk padamu. Ini bukan doaku, hanya saja aku tak ingin terjadi sesuatu padamu."

⚘⚘⚘

강선화
22.09.210408

Wild Flower | C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang