XXIV

55 3 0
                                    

"Kamu tadi pergi ke mana?" tanya Jeong Woo sembari memblokade pintu masuk untuk Yu Ri.

Sejak kepergiaan Yu Ri untuk menemui Min Jung, Jeong Woo setia menunggu gadis itu untuk pulang. Tubuhnya terus bergerak gelisah menunggu tambatan hatinya. Bahkan berulang kali Jeong Woo mendapat teguran dari ibunya karena tingkahnya yang mampu membuat kepala ibunya terasa pusing.

"Aku baru saja menemui Min Jung eonni di kafe dekat sini," ucap Yu Ri sembari menerobos masuk ke dalam rumah dan menjatuhkan tubuhnya di atas sofa empuk.

Bak anak itik yang mengekori induknya, Jeong Woo mengekori adegan Yu Ri hanya dengan selang waktu beberapa detik saja. Tak puas mendengar jawaban Yu Ri yang singkat, Jeong Woo mulai menginterogasi Yu Ri dengan melemparkan beberapa pertanyaan.

"Jangan memberondongiku dengan pertanyaan dulu. Aku lelah, Jeong Woo." Yu Ri menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan Jeong. 

Gadis itu mencoba menghindari Jeong Woo dengan menutup wajahnya menggunakan bantal yang ada di sampingnya. Tak peduli dengan kata-kata yang keluar dari mulut Jeong Woo, Yu Ri berusaha menebalkan telinganya untuk tidak mendengar ocehan laki-laki itu.

Bahkan kini Yu Ri menyumbat kedua telinganya dengan headset sembari memutar lagu baru dari penyanyi kesukaannya. Yu Ri juga bersenandung mengikuti nada-nada indah dari lagu itu. Otak dan tubuhnya terlalu lelah, dia butuh untuk rehat sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Jeong Woo.

Tak mau kalah, Jeong Woo menggoyangkan tubuh Yu Ri agar gadis itu mau kembali memberikan perhatian pada dirinya. Dia begitu penasaran dengan apa yang sudah gadis itu lalui hingga dia terlihat enggan menanggapi keingintahuannya.

"Yu Ri ah! Kenapa kamu nggak mau cerita sama aku? Apa ada masalah yang kamu sembunyikan?" tanya Jeong Woo menelisik.

Dengan perasaan kesal, Yu Ri melepas headset-nya dengan kasar dan membalas pertanyaan Jeong Woo dengan penuh emosi. "Kenapa kamu harus menyimualkan semuanya sendiri! Apa karena aku tidak mau bercerita denganmu, aku seperti sedang bermasalah?"

"Bukan maksudku seperti itu, Yu Ri ah. Aku hanya penasaran dengan perubahan sikapmu yang seperti tadi."

Yu Ri menghembuskan napasnya dengan keras. "Min Jung eonni memberitahuku sesuatu mengenai rumor yang beredar tentangnya dan dia memintaku untuk mengundurkan diri juga sama seperti dirinya sebelum semua terlambat, katanya."

"Lalu?"

"Sekarang aku sedang kebingungan. Aku tidak tahu langkah apa yang harus aku ambil. Otak seolah membeku begitu saja," ucap Yu Ri.

"Apa itu berhubungan dengan manajer Kim?" tanya Jeong Woo penasaran dan mendapat jawaban dari Yu Ri hanya dengan anggukan kepala saja.

"Sudah aku duga."

Tiba-tiba Jeong Woo menarik tubuh Yu Ri ke dalam dekapannya dan memeluknya dengan erat sembari mengelus surainya. Jeong Woo membisikkan kata-kata yang mampu menenangkan pikiran yang terus berkeliaran dalam otak Yu Ri.

"Tenangkan dirimu dulu, setelah itu berpikirlah dengan baik.  Jangan mengambil keputusan saat pikiranmu sedang kalut," ucap Jeong Woo setelah melepaskan pelukannya.

"Jeong Woo, tadi kamu bilang kamu sudah menduganya. Apa ada sesuatu yang kamu ketahui tentang manajer Kim?" tanya Yu Ri.

"Bukan apa-apa, aku hanya menebaknya saja. Tapi, sikapnya padamu waktu itu membuatku tak menyukainya. Tangannya begitu lancang merangkul pundakmu, bahkan menanyakan hal yang bersifat pribadi padamu padahal itu bukanlah urusannya. Selain itu, dia tidak terlihat seperti laki-laki yang menyayangi keluarganya, terlihat dari caranya bersosialisasi dengan karyawannya." Yu Ri hanya mengangguk dengan lemas mendengar penjelasan panjang kali lebar dari Jeong Woo.

"Beri aku saran, aku akan pertimbangkan saran darimu," pinta Yu Ri dengan tulus.

"Turuti ucapan Min Jung. Aku tidak mau hal buruk terjadi padamu, Kamu terlalu berharga untuk merasakan itu semua."

⚘⚘⚘

강선화
22.36.210415

Wild Flower | C O M P L E T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang