Seminggu berlalu, tapi sampai detik ini Yu Ri masih belum menceritakan apa yang sudah terjadi padanya. Gadis itu masih bersikap normal seperti biasanya. Tak ada yang berubah, hanya saja dia berusaha untuk menghindari tamu-tamu pria yang mengunjungi penginapan Ibu Jeong Woo.
Sembari membantu Ibu Jeong Woo, Yu Ri mencoba melamar pekerjaan ke berbagai tempat untuk menjadi pekerja paruh waktu. Namun, tak ada satu pun tempat yang bisa menerimanya karena alasan yang sama yaitu, mengurangi biaya pengeluaran mereka.
"Jeong Woo, kamu mau pergi ke mana?" tanya Yu Ri bersemangat saat melihat Jeong Woo yang hendak keluar dengan mengenakan pakaian yang sangat rapi.
"Hari ini aku ada pekerjaan bersama dengan Ji Soo Noona. Kamu mau ikut?" ajak Jeong Woo.
Yu Ri menolak ajakan Jeong Woo karena takut akan mengganggu pekerjaannya nanti. Dia tidak ingin menyusahkan Jeong Woo saat dia bekerja, karena selama ini dia sudah banyak menyusahkannya.
Sebuah panggilan masuk di ponsel Jeong Woo dan Ji Soo Noona yang meneleponnya. Jeong Woo langsung menerima panggilan itu dengan menggeser tombol hijau dilayarnya dan mendekatkan ke telinganya.
"Halo, ada apa Noona?"
"Jeong Woo, apa kamu punya kenalan seseorang yang menjadi make up artist?" tanya Ji Soo dari seberang sana.
Lirikan mata Jeong tertangkap oleh indera pengelihatan Yu Ri sesaat sebelum dia menjawab pertanyaan Ji Soo. Penasaran dengan maksud tatapannya, Yu Ri memberi kode pada Jeong Woo untuk menanyakan apa maksud dari tatapannya, tapi laki-laki itu mengabaikannya.
"Baik, aku akan mengajaknya ke sana. Terima kasih, Noona." Jeong Woo mematikan ponselnya.
Jeong Woo menyuruh Yu Ri untuk mengganti pakaiannya dan membawa perlengkapan riasnya yang lengkap. Bukannya langsung menuruti perintah Jeong Woo, Yu Ri justru melemparkan pertanyaan padanya.
"Kami membutuhkan orang yang bisa merias client kami dan aku merekomendasikanmu pada Ji Soo Noona. Kamu tidak keberatan, 'kan? Kalau iya aku akan bilang kepadanya untuk mencari orang lain."
"Tentu saja aku tidak akan menolak kesempatan ini!" seru Yu Ri sembari bergegas meninggalkan Jeong Woo di tempatnya.
Yu Ri mengganti pakaiannya dengan setelan kemeja putih dengan celana panjang hitam, serta blazer hitam yang melekat dengan ukuran pas pada tubuhnya. Setelah selesai dengan dirinya sendiri, Yu Ri mulai menyiapkan semua kebutuhan alat riasnya ke dalam koper khusus yang dia beli saat mendapat gaji pertamanya.
"Ayo kita berangkat!"
Jeong Woo membantu Yu Ri untuk membawakan koper make up-nya dan memasukkannya ke dalam kursi penumpang yang ada di tengah. Sedangkan Yu Ri langsung mendudukan dirinya dengan nyaman di kursi penumpang yang ada di sebelah Jeong Woo nantinya.
Yu Ri terlihat begitu bersemangat hari ini. Ini kali pertamanya dia akan membantu Jeong Woo untuk meriah pengatin di hari baiknya, karena itu jantungnya terasa berdebar lebih cepat karena gugup dan takut jika dia akan menghancurkan hari bahagia orang lain.
Sebelumnya, Yu Ri hanya sekedar membantu anak sekolah yang ada di sekitarnya pda saat pesta kelulusan, tapi kali ini dia mendapat kesempatan yang lebih besar lagi dan jarang untuk seseorang yang masih memiliki jam terbang yang sedikit dalam merias.
"Tidak perlu merasa gugup! Kami semua sudah mengakui kehebatanmu dalam merias, jadi lakukan saja semampu yang kamu bisa. Kami semua mendukungmu, terlebih aku," dukung Jeong Woo sembari memegang tangan Yu Ri yang terasa dingin akibat rasa gugupnya.
"Terima kasih untuk selalu mendukungku, Jeong Woo!"
⚘⚘⚘
강선화
21.32.210504
![](https://img.wattpad.com/cover/255232943-288-k661404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower | C O M P L E T E D
ChickLitHubungan yang sudah dibangun selama lima tahun harus kandas begitu saja. Baginya rasa sakit itu begitu menyesakkan karena dia harus berpisah dengan cinta pertamanya. Namun, gadis itu tidak ingin terus larut dalam kesedihannya, dia pun memilih untuk...