Tiga saudara kembar baru saja kembali dari kantin sekolah, setelah mengisi perut mereka yang lapar. Mereka saling becanda satu sama lain, membuat orang-orang yang melihat mereka merasa iri. Saat mereka lewat di depan kelas 2A, tiba-tiba langkah mereka berhenti seketika, saat melihat gadis yang berambut panjang tengah dibuli, oleh tiga orang siswa perempuan dengan rambut yang dicat kayak tembok. Semua orang yang berada di lorong itu hanya melihat, saat gadis itu ditampar dan dicaci maki oleh wanita berambut sebahu. Bahkan didorong kasar ke tembok itu, membuat gadis itu merintih kesakitan. Finza pun mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi, seraya menguyah cemilan yang dia beli di kantin tadi. Wajar, Finza 'kan banyak makan, tapi untung badannya gak gendut.
"Benar Karin, aku dan dia gak ada hubungan apa-apa. Aku cuma bantuin dia doang kok," jelas gadis itu yang berusaha menjelaskan kesalahan pahaman.
Plak!
"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak dekat dengan, Gilang. Kenapa kau masih melanggarnya gadis jala*g!" bentak gadis yang memiliki rambut sebahu dengan warna pirang.
"Wah! Sekolah ini benar-benar mengejutkan. Teman yang disiksa, kalian hanya bengong menatapnya!" ucap Finza seraya memberikan tepuk tangan, yang membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Bukankah itu tiga saudara kembar yang di kelas 2C?"
"Wah! Mereka berdua itu benar-benar tampan."
Nama tiga saudara kembar itu langsung terkenal di SMA Kehakiman. Saat Finza ditampar dua kali oleh Deri, guru kelas 2D.
"Kau siapa?" tanya gadis pirang itu seraya berjalan menghampiri Finza. "Kau mau jadi pahlawan di sini?" tambah Gadi itu yang sudah berada di depan Finza.
"Kalau kau gak mau dapat masalah, sebaiknya pergi deh dari sini. Sebelum wajah mulus kau itu terluka!" ancam gadis pirang itu seraya menyentuh wajah Finza.
Finza pun menepiskan tangan gadis itu dengan sangat kasar, lalu tersenyum miring saat melihat dirinya sedang diancam.
"Kau bilang apa tadi? Terluka?" ucap Finza yang tampak santai. " Hahaha ..., aku orang yang paling gak suka diancam. Apalagi orang seperti kau!" tambah Finza menekankan setiap perkataannya
Gadis pirang itu menghela nafas kasarnya, lalu tersenyum sinis menatap Finza. "Kau benar-benar membuat kesabaranku habis!" bentak gadis itu berniat akan menampar wajah Finza, tapi dengan sigap seorang menahan tamparan itu sebelum mendarat di wajah Finza. Sebenarnya, Finza akan menghentikan tamparan itu, tapi Reza tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Haduh! Orang sok jago datang lagi," guman Findo dalam hati.
"Apa yang kau lakukan, Karin?" bentak Reza seraya menepiskan tangan Karin dengan sangat kasar.
"Kamu baik-baik saja, Finza?" tanya Reza yang tampak begitu khawatir.
"Aku baik-baik saja," jawab Finza tersenyum manis.
"Syukurlah," ucap Reza yang lega.
"Finza, ayo kita pergi?" ajak Fendi seraya menarik tangan Finza dan diikuti Fendi di belakangnya.
"Ini orang kok selalu muncul melulu. Bikin bad mood tengok dia!" gerutu Finza yang kesal.
"Jangan dekat-dekat dengan dia. Ingat kamu sudah milik kak Arga," ujar Findo menekankan nada bicaranya.
"Siapa juga yang bakal dekat dengannya!" ketus Finza yang kesal.
"Kakak! Kok kakak malah bentak aku, bukannya dia?" ucap gadis pirang itu yang kesal.
"Kita bicarakan nanti sepulang sekolah," ucap Reza berlalu pergi begitu saja.
"Reza! Akan kuadukan pada ayah dan ibu nanti!" teriak gadis itu yang kesal, karna kakaknya lebih memilih membela gadis lain dibandingkan adiknya sendiri.
Karina Azihra Putri, adik perempuan Reza yang berumur 17 tahun. Dia seorang siswa di kelas 2D, dia juga memiliki pacar yang berada di kelas 3B. Mereka sudah berpacaran hampir satu tahun, tiba-tiba saja dia melihat pacarnya begitu akrab dengan gadis yang bernama, Jihan Fahira Adinata. Wajar saja, jika Karin begitu emosi ketika melihat pacarnya begitu dekat dengan gadis lain. Hanya saja Karin tidak mendengarkan penjelasan dari Jihan, dan lansung marah-marah tidak jelas kepada Jihan.
*****
Bel tanda pulang baru saja berbunyi beberapa kali, semua siswa SMA Kehakiman lansung bergegas memasukkan buku dan pulpennya ke dalam tas.
"Halaman 35 jangan lupa dikumpul besok pagi!" ucap guru itu sebelum meninggalkan kelas 2C.
"Malam ini bakal sibuk. Pr begitu banyak yang harus dikerjakan!" gerutu para siswa.
"Eughk!" Finza pun meretangkan kedua tangannya, karna lelah seharian duduk di atas kursi.
"Ayo kita pulang?" ajak Fendi menghampiri kursi Finza.
"Hmmm!" Finzah hanya membalas dengan dehaman, lalu dia memasukkan bukunya ke dalam tas.
Sementara itu, Arga sudah menunggu Finza di depan gerbang sekolah, karna hari ini dia tidak punya banyak mata kuliah yang harus dikerjakan. Jadi, dia bisa lebih cepat menjemput istrinya itu.
"Kakak!" panggil Finza seraya menghampiri Arga. Finza pun langsung memeluk Arga, yang membuat mereka jadi sorotan oleh siswa SMA Kehakiman.
"Aku kira kakaknya Finza cuma Fendi dan Findo. Ternyata cowok tampan itu juga kakak, Finza," bisik siswa yang beragapan kalau Arga kakaknya Finza.
"Finza, apa yang sedang kau lakukan? Ini tempat umum," ucap Arga yang merasa tidak nyaman.
"Ya melanjutkan rencana," guman Finza tersenyum dalam hati. "Aku rindu badan ini," bisik Finza tersenyum di dalam bidang Arga.
"Kakak, kita pergi dulu!" ucap Fendi yang tak jauh dari tempat mereka pergi.
"Finza makin hari makin aneh aja. Dia tidak sadar kalau ini sekolah," ucap Findo menggelengkan kepalanya, lalu menjalankan motornya itu.
"Ini sekolah bukan di rumah," ucap Arga seraya menjitak kening Finza.
"Aakh!" lirih Finza yang kesakitan seraya mengusap-usap keningnya itu.
"Ayo pergi," ajak Arga seraya membuka 'kan pintu mobil untuk Finza.
"Dasar menyebalkan!" ketus Finza seraya masuk ke dalam mobil. Sedangkan Arga hanya memasang wajah dingin, walau dalam hati dia tertawa melihat wajah Finza yang ditekuk karna kesal.
"Sekarang mereka tampak benar-benar seperti tunangan. Gak akan kubiarkan kau merebut Finza dariku!" batin Reza yang melihat Finza masuk ke dalam mobil Arga.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA Kehakiman {TAMAT}
Storie d'amoreMasih lanjutan dari My Husband Is A Bos Mafia. Cerita ini hanya diperankan oleh anak-anak Ratu dan Rayn, yang bercerita tentang sikembar tiga yang memiliki hobi berkelahi dan bikin geleng-geleng kepala dengan kelakuan mereka. Setelah membuat masala...