28. laras

354 73 4
                                    

Arsy mempercepat langkahnya menjauh dari ruangan rapat, kemudian langkahnya melambat, dirinya duduk dibangku panjang depan kantin kantor. Arsy mengusap wajahnya menggunakan telapak tangan, lalu menghela nafas pelan. Tidak lama kemudian Gilang dan Yasmin datang dari arah lorong ruangan pak dahlan, dengan membawa beberapa map. Arsy melirik sekilas dan kembali menghela nafas pelan.

Yasmin mendekat kearah Arsy dan duduk disampingnya, Yasmin mengelus pelan pundak Arsy sambil tersenyum tipis. "Ga perlu nghindarin Bryan lagi Ci, Lo emang udah ditakdirin buat Bryan. Sekuat apapun Lo nyoba buat jauhin Dia, hasilnya bakal sia-sia Ci. Ayolah think clearly " Tegas Yasmin.

Gilang menghela nafas pelan, lalu ikut duduk bersama Keduanya. Posisi Arsy diapit oleh Gilang dan Yasmin.
"Cewe Cantik harus pinter dalam bertindak" Arsy hanya melirik kearah Gilang datar "Dan gaboleh jadi Cewe yang lemah" Tambah Gilang sambil menyentuh hidung Arsy menggunakan telunjuknya.

"Arsy masih pengen nyari tau satu hal" Mendengar perkataan Arsy, Yasmin dan Gilang hanya menatap bingung. "Nanti Arsy kasih tau" Setelah mengatakan itu, Arsy langsung masuk kedalam kantin kantor.

Yasmin menghela nafas pelan lalu menyentuh bahu Gilang. Sementara Gilang hanya melirik bahunya sekilas.

"Arsy ngerencanain apa sih? "
Tanya Yasmin, sementara Gilang hanya mengangkat kedua bahunya sambil memajukan bibir bawahnya.
"Bentar, Lo suka kan sama Arsy?" Gilang menoleh kearah Yasmin sambil mengerutkan dahinya." Kenapa Lo bantuin Arsy buat ketemu Bryan? Seharusnya kalo Lo suka, Lo gabakal mau patah hati kan? " Tambah Yasmin, sementara Gilang memperbaiki posisi duduknya dan menghela nafas cukup berat.

"Gue memang suka sama Arsy, tapi bukan berarti Gue harus ngorbanin kebahagiaan Arsy hanya demi kebahagiaan Gue." Raut wajah Gilang mulai terlihat serius "Dan Gue juga sadar Min, Arsy terlalu baik buat Gue. Cewek sebaik Dia bisa dapat orang yang lebih baik dari Gue" Jelas Gilang.

"Bryan baik? " Cetus Yasmin cepat "Dia Psikopat, tapi bisa dapetin Arsy, dan kenapa Lo Gabisa? Padahal Gue ship banget Lo sama Arsy Lang" Tambah Yasmin.

Gilang menoleh kearah Yasmin sambil tersenyum miring " Dia Cowo baik, Dia ngelakuin itu juga ada alasan Min. Dia ga sembarang ngebunuh Orang, Kita cuma perlu denger penjelasan Dia. Kebahagiaan Arsy sekarang hanya Kita, Mama dan Bryan. Tanpa pondasi yang utuh, sebuah bangunan ga bakal bisa berdiri dengan kokoh. Begitu juga Arsy, Arsy Gadis lugu, polos, yaa Dia butuh Cowo kaya Bryan ya kan?" Jelas Gilang, sementara Yasmin hanya mengangguk setuju." Yok makan siang, Arsy dah duluan kedalem" Ajak Gilang dan beranjak masuk kedalam kantin, sementara Yasmin hanya mengekori langkahnya dari belakang.

*************************

Arsy duduk di salah satu meja didalam kantin, kantin didalam Perusahaan Ander Jaya cukup luas. Hampir sama dengan kantin di sekolahnya dulu.

"Hebat juga yang buat kantin nya" Gumam Arsy pelan, lalu Dirinya beranjak menuju ketempat pemesanan.

Disana seorang Laki-laki memakai Jas hitam berdiri ditempat pemesanan makanan. Saat Arsy mendekat, laki-laki itu berbalik dan hampir menabrak Arsy, Arsy yang sedikit kaget langsung reflek mundur dan mendongakan kepalanya.

Bryan.

Bryan menatap Arsy dingin dari atas kebawah sambil membawa mangkok makanan dan segelas es teh.
"Jalan hati-hati, Jangan kebanyakan nunduk. " Setelah mengatakan itu, Bryan langsung beranjak pergi, mendekat kearah Jason, Evan, dan Erick di meja sebelah kanan nya.

COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang