"Halo? iya udah disini. Mereka belum pulang kan?"
Suara dari sebrang terdengar samar-samar..
"Oke Arsy lakuin sekarang.."
Panggilan langsung diputus sepihak...
Arsy melempar ponselnya sembarang, menghela nafas seberat mungkin lalu mengalihkan pandangan nya kearah rumah Anderson..
"Apapun yang bakal Arsy tau setelah ini, Arsy siap nerima. Baik atau pun buruk Arsy siap" Arsy menghela nafas berat sekali lagi, lalu Dirinya langsung keluar meninggalkan Mobil dan beranjak masuk kedalam Rumah Anderson...
*************************
"Baik Evan, Penjelasan Anda Kami terima. Dan Anda masih didalam pengawasan Kami" Ujar Pak Tedy
"Sekarang Anda boleh pulang""Terimakasih Pak" Jawab Evan sambil tersenyum tipis. saat Ia melangkah keluar dari ruangan kepala Kepolisian...
Gilang menahan bahu kanan Evan, Evan yang sedikit terkejut langsung menoleh kaget..
"Kenapa? " Tanya Evan bingung."Ehm, uhm Kalian mau langsung pulang? " Tanya Gilang sambil menatap Keempat nya satu persatu.
"Peduli apa Lo?" Jawab Bryan dengan nada tak senang.
"Bry, " Jason memberi kode kepada Bryan agar menyesuaikan emosinya.
"Iya, Kita langsung mau pulang. Kenapa? Polisi masih mau bicara sama Evan? " Tanya Jason..."Iya, Pihak Kepolisian masih harus bicara dengan Evan. Jadi diharapkan Kalian jangan pulang dulu.. " Ujar Gilang berusaha meyakinkan.
"Yaudah biar Evan aja sama Jason, Gue ama Bryan boleh pulang dong. Ayo Bry.. " Saat Erick hendak mengajak Bryan pulang, lagi-lagi Gilang mencegahnya..
"Ehh ta-tapi Pihak Kepolisian ingin bicara juga dengan Kalian Berdua.. "
Mendengar perkataan Gilang, Erick dan Bryan menoleh kearahnya dan menghentikan langkah Mereka..
"Lo kaya ga ngebolehin Gue sama Erick pulang. Kenapa? " Tanya Bryan menatap Dingin.. "Lo ngerencanain apa sebenernya? " Tambahnya..
"Rencana? Hah, Lo yang ngerencanain sesuatu.. Dan bukan Gue, Gue tau Lo terlibat" Ujar Gilang mengalihkan pembicaraan..
Bryan hanya menatap Gilang penuh Arti, Lalu Bryan kembali angkat bicara " Gue gatau apa yang Lo rencanain, tapi Gue yakin. Ada yang Ga beres" Ujarnya..
"Gue cuma mau bantu Papa Gue mecahin kasus ini, dan bukan ngebuat rencana apa-apa. Gue harap Lo semua paham" Tambah Gilang, setelah mengatakan itu Ia memilih pergi meninggalkan Area Lorong Ruangan Kepala Kepolisian..
Bryan masih memperhatikan punggung Gilang dari belakang sampai laki-laki itu benar benar menghilang dari pandangan nya. Setelah itu, Bryan mengalihkan pandangan nya kearah Evan disamping Erick...
"Bisa ketahuan Gimana sih ceritanya? " Tanya Bryan sambil melirik Evan sekilas..."Iya Van, Lo gapake penghilang sidik jari? " Tanya Jason...
"Husss gede bat suara Lo! " Cetus Erick sambil melirik kearah Ruangan Kepala Kepolisian " Aman, udah sekarang coba Lo jelasin Van" Tambahnya...

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
RastgeleDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )